14 : Read His Heart

1.2K 221 3
                                    

"Dipta, kenapa kamu bilang kalau kamu pacar aku?"

Kami sudah berada cukup jauh dari sekolah sekarang. Aku dan Dipta berada di taman. Ah, dia membuatku kesal hari ini. Kenapa dia harus mengatakan hal itu? Di depan Tristan pula.

Namaku Gayatri dan sekarang aku sedang duduk di ayunan bersama Dipta.

"Iseng," jawabnya santai sembari mengayun-ayunkan tubuhnya di sampingku, sementara ayunanku masih diam.

Aku mendengus sebal. "Ya tapi... nanti.... Ah!"

Ayunan Dipta perlahan berhenti, lalu dia menatapku sembari melipat tangannya di atas paha.

"Kamu takut Tristan mikir macam-macam?"

Aku hanya diam. Lagipula aku memang siapanya Tristan?

Dipta mendesah pelan, lalu kembali berayun. Lebih kencang dari sebelumnya. "You love him so bad."

Aku masih diam.

Kenyataannya memang begitu.

"Padahal sebenernya--Huft!" Dipta tidak melanjutkan kalimatnya lagi.

"Sebenernya apa?"

"Lupakan," jawabnya dingin, ayunannya menjadi semakin cepat.

Aku menunduk.

Lagi-lagi aku merutuk.

Merutuki diriku yang lagi-lagi seperti ini karena Tristan.

"Dip, sekali aja, aku pengen baca isi hatinya Tristan," kataku, aku sudah lelah dengan semua teka-tekinya.

Kadang dia baik, kadang dia teringat Ghinna, kadang dia membuatku seolah diriku itu istimewa.

"Jangan galau mulu."

Dipta mendorong ayunanku tanpa permisi, membuatku reflek mengeratkan tanganku pada tali yang menggantung ayunan ini. Dia mengayunkan ayunannya seiring dengan ayunannya.

"Huaaaa!"

Aku berteriak, mencoba melepaskan semuanya. Perasaanku yang ditarik ulur ini. Perasaan yang membuatku kesal sendiri.

Tanpa sadar, ternyata Dipta menggegam tanganku. Membuatku berayun sesuai dengan iramanya, dan dia tersenyum ketika aku menatapnya. Tapi aku hanya bisa membalas senyumnya dengan senyum tipis, tidak selebar dan sebahagia yang ia berikan. Mungkin jika gadis lain yang ada di sini, dia akan jatuh pada Dipta begitu saja. Sayangnya aku tidak.

Hanya Tristan.

Nama itu sepertinya sudah terukir cukup dalam di sana.

Dalam lubuk hatiku.

"Ternyata dia lebih bahagia sama dia, padahal gue pengen jadi alasan dia bahagia."

Tunggu....

Suara itu....

Mataku menjelajahi isi taman, mencoba mencari pemilik suara itu. Sebelum akhirnya mataku mendapatkannya.

Seorang laki-laki berseragam SMA di pinggir jalan yang sedang menatap ke arahku.

Suara itu....

Suara milik Tristan.

🌸🌸🌸

"I wanna be the reason of your happiness.

I wanna make you happy everytime.

I love your smile.

I love your laugh.

I love everything about you since the day one.

But nothing I can do.

I hope I can do."

-Utusan Semesta-

🌸🌸🌸

Maaf ya lama update.

Akhir-akhir ini aku sibuk rapat :)

Fangirl juga sudah update.

16 Februari 2019


Read Your HeartWhere stories live. Discover now