11 : Siapa Kamu?

1.3K 245 10
                                    

Gloria Jessica - Dia Tak Cinta Kamu

  🌸🌸🌸  

Langit jingga kemerahan itu benar-benar membantuku melepas penat. Suara burung yang hendak kembali pulang menuju rumahnya juga membuatku merasa lebih baik. Naskah itu berganti dan aku masih pemeran utamanya. Tempat ternyaman untuk menyaksikan semua ini dan merenungkannya. Kalian pasti tahu aku berada dimana.

Namaku Gayatri dan sekarang aku sedang berada di atas atap rumahku.

Entah kenapa kata-kata Ghinna tadi begitu menusukku. Biasanya aku tidak pernah menghiraukannya, setiap perkataan yang Ghinna ucapkan. Bahkan jika gadis itu menyindir terang-terangan. Tapi entah kenapa hari ini berbeda.

Aku menarik napas dalam-dalam. Semakin aku memikirkannya, semakin sesak pula dadaku ini. Semakin sulit pula aku untuk bernapas dan semakin banyak pula air mata yang hendak jatuh dari pelupuk mataku.

Aku benci semesta.

Pertanyaan-pertanyaan terus memenuhi kepalaku. Entah hanya aku yang terlalu terbawa perasaan atau memang Tristan yang memang sudah mulai memiliki perasaan. Kenapa pula dia bisa mendengar suara hatiku? Kenapa dia begitu baik padaku?

Tapi kenapa juga dia dan Ghinna masih tampak baik-baik saja?

Apa aku terlalu jahat?

Pikiranku berkecamuk, tanpa sadar air mataku jatuh begitu saja dan aku benar-benar tidak bisa menahan diri. Ku peluk lututku dan membenamkan wajahku di sana. Menangis sepuasnya dengan senja yang menjadi sandaranku sekarang.  

Akan ku keluarkan seluruh isi hatiku.

  Akan ku lepaskan semuanya saat ini.

Semuanya.

Lalu setelah ini, aku akan menghindari Tristan semampuku.

Melupakan laki-laki itu semampuku.

Mulai detik ini, aku akan berhenti.

Kudengar suara pintu kamarku terbuka, cepat-cepat aku menghapus air mataku dan membersihkan wajahku. Aku kemudian turun dari atap menuju balkon kamarku dan benar saja ada orang masuk. Ternyata ibuku.

"Aya, ada temen Mama mau ketemu sama kamu," katanya dan aku masih membelakangi ibuku.

"Iya, Ma," sahutku, masih enggan menatap ibuku.

"Aya, kamu enggak apa-apa?" tanya Mama seraya berjalan menghampiriku.

"Aya enggak apa-apa kok, Ma. Ini efek nangis habis nonton drakor yang sad ending," jawabku asal, tapi ibuku tahu aku senang menonton hal seperti itu.

"Beneran enggak apa-apa?"

Ternyata Mama masih penasaran, jadi ku balikkan tubuhku. Lalu aku menatapnya seraya tersenyum lebar. "Ini tadi si ceweknya malah nikah sama orang lain, Aya kan kesel gitu."

Mamaku tertawa pelan, tapi matanya tidak bisa berbohong jika dirinya masih khawatir. "Mama tunggu di bawah ya?"

Aku mengangguk.

   🌸🌸🌸

  Aku berjalan menghampiri ibuku yang berada di ruang tamu. Ada seorang perempuan seusia dengan ibuku dan seorang laki-laki yang sepertinya masih muda, seumuran denganku.

"Kenalin ini kembarannya Gilang, namanya Gayatri." Ibuku memperkenalkanku pada temannya itu, begitu pula sebaliknya. "Ini Tante Yana, temen Mama."

"Cantik ya kayak Mama-nya," ujar Tante Yana begitu aku mencium tangannya. "Iya enggak, Ta?"

Tante Yana menatap laki-laki itu yang sepertinya adalah anaknya. Dia tersenyum samar ke arahku lalu mengangguk pelan. "Kenalan atuh, ini anak Tante."

Aku bisa mendengar suara Tante Yana yang mengomentari isi rumahku, diriku juga ibuku. Tapi aku tidak bisa mendengar suara dari laki-laki yang ada di dekat Tante Yana itu. Entah dia yang memang tidak berkomentar apa-apa, atau aku tidak bisa mendengar suara hatinya. Laki-laki itu bangkit, mengulurkan tangannya seraya tersenyum lebar ke arahku. Aroma mint segera tercium begitu dia mendekat.

"Gayatri."

"Dipta."

Apa ini? Aku benar-benar tidak bisa membacanya? Tatapan matanya mengisyaratkan hal lain, jelas dia sedang mengomentari diriku. Tapi kenapa aku tidak bisa membacanya?

"Dipta, kamu siapa sebenarnya?"

Dia hanya tersenyum.

🌸🌸🌸 

Aya mundur, Dipta muncul.

Lalu Tristan?

1 Februari 2019 

Read Your HeartWhere stories live. Discover now