Andre pun membalas jaabatan tangan Rendy "Maafin gue juga, gue udah salah paham sama lo"

Keduanya pun tersenyum dan langsung berpelukan.

Sedangkan Zico, Amanar, Brylian pun tersenyum sambil menepukan tangan mereka menandakan sebuah kebahagiaan.

Kemudian Rendy mulai melepaskan pelukannya "Bantuin gue ya" Ucap Rendy tiba-tiba memasang wajah serius.

"Bantuin apa? Tanya keempat sahabatnya bersamaan.

"Bantuin gue balikan sama Melia" lanjutnya.

Mendengar perkataan Rendy barusan, sontak mereka semua pun tertawa. Inilah tingkah konyol yang mungkin sahabat kalian ciptakan, tapi percayalah persahabatan tidak akan pernah terasa indah jika tidak pernah ada konflik yang tercipta.

"Tenaang aja, kita bakalan bantuin lo balikan sama mel---

Drttttt!

Tiba-tiba mulut Zico menghentikan perkataannya saat ponselnya bergetar. Dengan sigap pria itu meraih ponsel dari saku celananya dan langsung menganggkat telpon tersebut.

"Hallo, Om"

"....."

"Apa?

"...."

"Iya, Om. Zico kerumah sakit sekarang"

"...."

Tuttttt!

Sambungan telpon terputus, Pria itu memasukan kembali ponselnya dengan memasang wajah cemas. Keempat sahabatnya menatapnya dengan tatapan bingung.

"Ada apa Co? Tanya Brylian.

"Ocha" jawab Zico kalang kabut.

"Ocha kenapa? Tanya Amanar khawatir.

"Om Budi barusan nelpon gue, dia bilang kalo Ocha sempet sadar tapi cuma sebentar. Dan sekarang dia kembali koma"

"KOMA?! Kaget keempat sahabatnya.

Zico mengangguk "Iya, gue mau kerumah sakit sekarang"

"Kita ikut" Ucap amanar tiba-tiba.

Zico menatap wajah sahabat-sahabatnya ini yang kini memasang wajah khawatir "Kita masih ada jam, kalo kita bolos nanti ketahuan Pak Aziz"

"Lo tenang aja Co. Masalah ketahuan apa ngga itu soal belakangan, sekarang kita mau liat keadaan Ocha" Ucap Brylian.

Zico mengangguk "Oke, motor kalian biarin ada di parkiran. Kita kerumah sakit naik mobil gue, kalo kita naik motor ntar ketahuan Pak Aziz"

Mendengar perkataan Zico, keempat sahabatnya pun mengangguk menyetujui.

Kemudian mereka berjalan menuruni tangga menuju parkiran.

***

Zico berlari bersama keempat sahabatnya itu menuju sebuah ruangan tempat Ocha di rawat. Tiada hentinya Pria itu memasang wajah yang begitu cemas, kini yang ada di dalam pikirannya hanya satu: Bagaimana keadaan wanita yang sangat ia cintai itu saat ini?

Langkah mereka terhenti saat melihat seorang Dokter yang baru saja keluar dari dalam ruangan. Dengan langkah hati-hati Pria itu membuka pintu, memperlihatkan sosok pria paruh baya sedang duduk menundukan kepalanya di samping tubuh mungil wanita yang sangat cantik.

"Om" Panggil Zico pelan.

Perlahan-lahan Pria paruh baya itu menoleh, memperlihatkan sosok Zico. Pria itu datang bersama keempat sahabatnya.

Tn Budi tersenyum "Sini, Nak" perintahnya.

Dengan langkah pasti, Zico dkk melangkahkan kakinya mendekati Tn Budi.

Tn Budi berdiri dari duduknya dan langsung memeluk erat tubuh Zico "Om belum siap kehilangan, Ocha" Ucapnya pedih di pelukan Zico.

Zico terpaku.

"Maksud Om ngomong begitu apa? Tanya Zico bingung.

Perlahan-lahan Tn Budi melepaskan pelukanya, Pria paruh baya itu menatap Zico lirih "Ocha"

"Ocha kenapa, Om? Tanya Zico bingung. Pria itu belum mengerti.

"Besok, Om akan membawa Ocha berobat di Jepang"

Zico terdiam, dengan susah payah ia menggerakan bibirnya "Jepang?

Tn Budi mengangguk "Iya, Nak. Dokter sudah memberikan surat rujukan, besok pagi Kita berangkat ke Jepang"

Mendengar pernyataan barusan, seketika hati Zico terasa pedih. Sudah cukup setengah bulan ia menanti wanita yang sangat ia cintai ini bangun dari tidur panjangnya. Namun, sekarang ia harus merelakan berpisah jarak antara Indonesia dan Jepang.

"Berapa lama, Om? Tanya Zico.

Tn Budi menggeleng "Om kurang tau"

Perlahan-lahan Zico mulai mendekati dirinya dengan Ocha yang kini sedang tertidur dengan pulas. Pria itu meraih tangan Ocha lalu menciumnya.

Dan tanpa ia sadari, air matanya pun terjatuh tepat di tangan wanita itu "Cha
..

"Aku disini, aku ngga akan pergi kemana-mana, aku akan setia nunggu kamu pulang. Kamu disana baik-baik aja ya. Kamu harus janji, kamu harus pulang dengan keadaan yang lebih baik lagi" Bisiknya pedih.

Amanar,Brylian, Rendy dan Andre pun tanpa mereka sadari air mata mereka pun ikut menetes saat mendengar ucapan lirih yang Zico ucapkan pada Ocha.

Selama ini mereka selalu jahat pada Ocha, Selama ini mereka selalu mendzolimi Ocha dan selama ini mereka selalu ingin mengncurkan hubungan Ocha dan zico. Dan sekarang, mereka sudah menyadari semua kesalahan itu.

Kembali fokus pada Zico:

"Sebelum kamu pergi ke jepang, aku mau nyanyi sebuah lagu buat kamu. Semoga kamu suka ya"

Zico meraih ponselnya dan membuka Youtobe dan mulai memutar instrument lagu dari  Calum Scot- You are the reason

You Are The Reason

Calum Scott

There goes my heart beating
'Cause you are the reason
I'm losing my sleep
Please come back now

There goes my mind racing
And you are the reason
That I'm still breathing
I'm hopeless now

I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, 'cause I need you to see
That you are the reason

There goes my hand shaking
And you are the reason
My heart keeps bleeding
I need you now

If I could turn back the clock
I'd make sure the light defeated the dark
I'd spend every hour, of every day
Keeping you safe

And I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, 'cause I need you to see
That you are the reason, oh
(I don't wanna fight no more)

Zico bernyanyi sambil terisak dalam tangisnya, tiba-tiba jari telunjuk Ocha bergerak. Sontak membuat seisi ruangan kaget termasuk Zico.

"Cha----

***

Yuhuuuu makin penasaran? Vote and koment gais❤

Zico the perfect BAD BOY✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin