Chapter 47 | Twice Surprise

16.8K 969 66
                                    

Happy Reading

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Deverick menyisir rambut dark blondenya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Deverick menyisir rambut dark blondenya. Terdiam sejenak, lalu menyingsingkan lengan bajunya naik. Ia memaju – mundurkan stik biliar di antara ibu jari dan telunjuk. Saat ini Dev terlihat serius bermain dengan mengandalkan penerangan lampu gantung di atas meja biliar.

"Tuan..."

Deverick spontan menoleh ketika mendengar panggilan Rolf. Seorang informan yang pernah dia perintah untuk mendapatkan informasi mengenai Aneira di rumah sakit tempo hari sudah berdiri di belakang Dev.

Namun Dev tampaknya masih tidak ingin diganggu. Punggung yang berbalut kaos turtle neck itu merendah ke sisi meja dan mulai memukul bola cue, pukulannya menjatuhkan nomor 7 berwarna merah ke dalam lubang.

Dev berbalik menatap kedua anak buahnya. "Letakkan saja di sana. Aku baru akan menagihnya besok, tapi kau menyelesaikan pekerjaanmu lebih cepat."

Ia berjalan memutari meja, merubah posisinya tanpa memeriksa isi dalam map coklat yang dibawa pria itu. "Rolf akan langsung mentransfer sisanya."

Dengan segera asisten Dev memroses perintah itu. Transaksi mereka selesai tidak sampai sepuluh detik. Ponsel milik pria itu berbunyi, yang menandakan pesan pemberitahuan masuk ke rekeningnya.

"Kau bisa memeriksa nominal dalam rekeningmu," ucap Dev.

"Jumlah yang sesuai dengan kesepakatan. Sedikit bonus juga tidak masalah," pria itu menyimpan lagi ponselnya di balik saku. Tanpa basa – basi segera berbalik menuju pintu.

"Kau buru – buru? Ambil kiu itu sebelum pergi dan mainkan bagianmu. Aku butuh seorang partner," Dev mencegah Jacob keluar dari tempat biliar untuk bergabung bersamanya.

"Dull, Boss!" tolak pria itu tegas sembari menatap sekeliling. "Ajak saja salah satu dari mereka." Jacob mendengus, tapi tak ayal tetap kembali.

Di antara sederet bawahan Deverick yang lain––meski ia benci mengakui, tapi pria itu adalah orang kepercayaannya yang paling bisa diandalkan sekaligus paling berani bicara ketus seperti ini pada Dev.

My Beast Charming✅Where stories live. Discover now