Chapter 19 | Stranger

26.2K 1.7K 365
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

***

Aneira menggigil ketika sesuatu yang dingin mengalir dalam tenggorokannya. "Es krim memang pilihan terbaik di siang hari," ujarnya riang. Sinar mata Aneira berbinar cerah.

"Well, itu karena yang mengatakannya adalah penyuka es krim," pria itu terkekeh.

Aneira menoleh ke arah Gerald yang sedang berjalan di sampingnya dengan seulas senyum yang terkembang di bibirnya. Aneira ikut tergelak.

Ternyata pria itu bisa menjadi teman yang sangat asik. Mereka saling mengeluarkan candaan dan berbicara tentang banyak hal selagi Gerald menemani Aneira berkeliling dari satu tempat ke tempat lain selama berjam – jam.

Di sini lah mereka berada sekarang. Monumen nasional bersejarah di kawasan distrik Vieux, Quebec.

Gerald mengajak Aneira untuk melihat – lihat bangunan parlemen yang terkenal sangat kental akan ciri khas warisan Inggris dari bentuk menara jam yang simetris di bagian depan.

Gedung itu memiliki gaya Kekaisaran Kedua yang terinspirasi oleh Louvre di Paris. Bahkan arsitektur dan seluruh ornamennya yang kaya seolah menggambarkan kata – kata yang terukir di atas pintu masuk utama; je me souviens. Yang artinya, aku ingat.

Maka pantas saja strukturnya begitu unik dan mengesankan.

Aneira sangat senang. Pikirannya seperti disetel ulang dan tersegarkan kembali, setelah beberapa minggu lalu batin Aneira merasa begitu tertekan.

Khususnya sejak ia berurusan dengan makhluk ajaib bernama Zean Archer. Aneira jadi lebih sering mengumpat karena stres. Tapi syukurlah, hari ini dia bisa melepas semua beban itu.

"Thanks Ger.. Kau mau menemaniku jalan – jalan," ucap Aneira sembari terus melangkah menyusuri jalan di sekitar taman.

"Tidak perlu berterimakasih Ane, aku senang bisa menghabiskan waktu denganmu," kata Gerald terus terang.

Aneira cukup terkejut saat mendengar responnya. Ada yang aneh dengan pria itu. Dulu Aneira tidak dekat dengan Gerald. Sebagai pitcher andalan tim bisbol, Aneira pernah mengaguminya dan menyatakan perasaan itu, namun Gerald menolak Aneira. Pria itu salah paham. Aneira hanya ingin menunjukkan kekagumannya sebagai seorang teman, bukan ingin mengajukan diri ke dalam daftar calon kekasih Gerald yang mengantri bersama gadis – gadis dari jurusan lain.

Sejak saat itu, Gerald mulai bertingkah seperti orang asing. Jika mereka tak sengaja berpapasan menghadiri kelas yang sama, Gerald hanya akan menyapa dan kembali menghindar. Lalu tak lama kemudian Aneira mendengar kabar Gerald mencoba mendekati Cealine. Seolah ingin menunjukkan pada Aneira untuk sadar diri bahwa tipenya adalah perempuan seperti Cealine.

Ya, tidak heran. Cealine selalu menjadi incaran para senior kampus yang tampan. Bukan seperti dirinya yang biasa – biasa saja. Apa sekarang Gerald telah berubah?

My Beast Charming✅Onde histórias criam vida. Descubra agora