"Aku ke sini buat liburan. Kalau udah selesai study di Jepang, aku lanjut kuliah di Seoul."
***
Jaemin yang sedang mengendarai motornya, masih mendengar kalimat yang diucapkan Hina dua minggu yang lalu. Kalimat yang membuat Jaemin resah, karena 'sahabat'-nya itu akan pergi lagi.
Tepukan pelan di punggung Jaemin, membuatnya sadar dan berhenti melamun.
"Udah sampai." ucap Hina memberi tahu. Jaemin memberhentikan motornya dan memarkirkannya di depan toko roti.
Besok pagi Hina akan pulang ke Jepang, karena semester baru di kampusnya sudah dimulai. Hari ini, nenek Gong minta bantuan Jaemin untuk mengantar Hina belanja beberapa keperluan dan juga oleh-oleh.
"Beli roti cokelat atau roti keju?" tanya Hina pada Jaemin.
"Hmm... cokelat? Enak."
"Oh, ya? Tapi aku nggak suka roti cokelat." jawab Hina dengan polos. Jaemin terkekeh geli.
"Terus ngapain nanya?" tanya Jaemin pura-pura kesal.
"Pengen aja~" balas Hina dengan bercanda.
Gadis itu mengambil kedua roti itu dan memasukannya ke dalam keranjang. Setelah selesai membeli roti, keduanya keluar dari toko dan berniat mencari café.
Kebetulan, mereka berdua belum makan siang.
Hina yang berjalan di depan, sibuk dengan ponselnya mencari rekomendasi café terdekat. Sedangkan Jaemin hanya memandang punggung Hina dengan hampa.
Hina akan pulang ke Jepang. Untuk beberapa lama, Jaemin tidak bisa melihat Hina lagi. Dan entah sampai kapan, Jaemin hanya bisa menyimpan perasaannya sendiri.
Tidak mengungkapkannya atau pun menghilangkannya.
JE LEEST
Our Page | NCT 00Line ✔
Fanfictie"Kalau Hina jadi Geum Jandi, kita berempat jadi f4-nya." "Nggak, nggak usah. Nilai matematika sama inggris kalian masih di bawah 40." "Kok bawa-bawa nilai sih, Hin? emang Goo Junpyo nggak boleh remedial...?" Goo Junpyo mau remedial atau enggak, sebe...