"Kalau Hina jadi Geum Jandi, kita berempat jadi f4-nya."
"Nggak, nggak usah. Nilai matematika sama inggris kalian masih di bawah 40."
"Kok bawa-bawa nilai sih, Hin? emang Goo Junpyo nggak boleh remedial...?"
Goo Junpyo mau remedial atau enggak, sebe...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setelah mengantar Jeno ke uks, Hina langsung ikut kumpulan. Tapi cuma sebentar, karena pelatihnya mau mengejar pesawat.
Tadinya, setelah pulang kumpulan, Hina mau langsung pulang ke rumah dan tidur siang. Hina yang nggak biasa bangun pagi malah jadi mengantuk saat pelatihnya memberi nasihat pada anak dance.
Tapi, niat Hina sepertinya akan gagal, karena sekarang Hina masih diam di sekolah. Tepatnya, Hina sedang diam sambil memperhatikan anak cowok yang mohon-mohon di depannya.
"Kamu Hina, ya? Boleh minta tolong nggak? Tadinya aku pengen liat klub baseball latihan sambil nyemangatin Jeno, tapi aku malah dikejar-kejar sama pembina ekskul bola buat latihan juga. Kamu mau bantu aku nggak bawain ini ke bench lapang baseball? Aku nanti kabur lagi, jadi pasti nggak bakal lama nyusul ke sananya. Please, ya..."
Hina belum berniat ngomong karena dia masih bingung.
"Kamu... siapa?" tanya Hina to the point. Anak cowok itu langsung kaget,
"Eh, iya lupa! Kenalin, nama aku Han Jisung. Kelas 2-B. Temennya Haechan, Renjun sama Jaemin. Sahabat karibnya Jeno..." kata Jisung dengan antusias sambil mengulurkan tangannya. Hina membalas uluran tangan itu sambil tersenyum,
"Hina..." balas Hina dengan ramah, membuat Jisung jadi salah tingkah.
"Aduh, malu! Abis kenalan sama cewek cantik! Cuci tangan nggak, ya..." kata Jisung malah kegirangan sendiri sambil menutup wajahnya malu.
"Kamu suka baseball, ya? kenapa malah ikut ekskul bola?" tanya Hina dengan bingung.
"Baseball? Enggak tuh. Aku cuma suka sama Jeno-nya aja..." ucap Jisung menjelaskan.
"Suka Jeno?" tanya Hina memastikan. Jisung langsung mengangguk mantap,
"Iya."
"Heh...?" tiba-tiba aksen jepang Hina keluar saat keheranan. Jisung yang bingung dengan reaksi Hina jadi ikut mikir.
Kalau Jisung suka sama Jeno berarti...
"Eh?! Bukan, bukan! Walau pun nge-fans sama Jeno, aku bukan homo! Sumpah...!" kata Jisung dengan panik. Hina langsung ketawa lucu melihat reaksi Jisung yang imut.
"Ya udah. Aku ke bench baseball sekarang, ya. Kamu nggak akan lama 'kan?" tanya Hina sambil mengambil kotak yang Jisung bawa. Itu kotak pendingin minuman.
"Iya. Aku nggak bakal lama kok! Makasih ya, Hina! Nanti kalau aku bisa kabur, aku langsung ke sana! Sekalian nyemangatin Jeno!" kata Jisung sambil berlari pergi ke lapang sepak bola.
"Jeno? Eh? Tapi Jeno 'kan–" Hina langsung menggantung ucapannya sendiri saat Jisung mulai tidak terlihat,
