Our Page | NCT 00Line ✔

Page 13 - B. Saudara

(Hinachan kawaii... >,<)

Pada akhirnya, Hina tidak masak. Tugas masak diambil alih sama f4-nya Hina. Mereka berempat sudah sibuk mengurus isian kimbab dengan celemek ala bapak rumah tangga.

Haechan lagi bumbuin nasi buat kimbab. Renjun sibuk menumis daging dan motongin sayuran. Jaemin lagi masak telur dadar. Jeno sibuk motongin telur dadar yang sudah selesai dimasak Jaemin.

Sedangkan Hina, menonton mereka dengan kagum sambil sesekali mencicip sisa potongan yang jelek-jeleknya.

Renjun : "Kalau kamu nggak bisa masak, kenapa nggak belajar sama nenek Gong? nenek 'kan pinter masak."

Hina : "Enggak, ah. Aku nggak suka dapur. Aku nggak suka pisau."

Renjun : "Nggak suka benda tajam?"

Hina : "Iya, nggak suka. Gunting, silet, pisau, semuanya aku nggak suka. Bahaya. Aku sukanya makan..."

Jaemin : "Kamu tuh kurus tapi suka makan? Kemana larinya coba itu makanan..."

Hina : "Hehe~ aku nggak tau..."

Haechan : "Kalau kayak gini, kamu tuh harus pinter-pinter nyari calon suami, Hin."

Hina : "Calon suami?"

Haechan : "Iya. Kamu 'kan nggak bisa masak, jadi calon suami kamu harus pinter masak. Kamu bisa belajar sama dia nantinya..."

Hina : "Oh...! Boleh juga!"

Haechan : "Boleh banget, Hin! contohnya kayak aku."

Jeno : "Euh! si kampret malah modus!"

Haechan : "Yee! sirik aja lo, Jen!"

Hina langsung terkekeh geli dengan tingkah mereka. Ia kembali makan sisa-sisa telur dadar dan bayam yang nnggak terpakai buat isian kimbab,

Renjun :"Kalau gitu, kamu harus masukin cowok yang bisa masak sebagai tipe ideal kamu, Hin."

Hina : "Oke."

Jaemin : "Waah...! berarti kita tuh termasuk tipe ideal kamu dong, Hin?"

"Kalian berempat bisa masak?" tanya Hina antusias. Semua terdiam.

Haechan, Renjun dan Jaemin kompak melirik ke arah Jeno. Jeno yang lagi motongin telur dadar, langsung menatap mereka dengan bingung.

Haechan : "Kita semua bisa masak, kecuali Jeno."

Jaemin : "Iya. Jeno nggak bisa masak. Dia turunannya daddy Donghae sama kak Mark."