"Kalau Hina jadi Geum Jandi, kita berempat jadi f4-nya."
"Nggak, nggak usah. Nilai matematika sama inggris kalian masih di bawah 40."
"Kok bawa-bawa nilai sih, Hin? emang Goo Junpyo nggak boleh remedial...?"
Goo Junpyo mau remedial atau enggak, sebe...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
1. Rumah Jaemin (Keluarga Genit)
· Ayah : Heechul (Om genit)
· Bunda : Jessica (Bunda Njes)
· Kakak : Jaehyun (Udah kuliah)
· Adek : Lami (Masih SMP kelas 2)
· Peliharaan : Anak anjing item (Mehrong), anak anjing coklat (Wangwang)
***
"Bunda-a-a-a~ Jaemin udah pulang! Nih ada temen lagi observasi ke sini, Bun...!" Jaemin teriak ke dalam rumah dari depan pintu masuk.
"Hin, copot dulu sepatunya. Terus simpen di sini..."
"Oh, oke..." jawab Hina dengan singkat.
"Siapa, Jaem? Kalau Jeno, Haechan sama Injun yang main, suruh bawa makanan sendiri aja! Bunda belum selesai masak...!" suara teriakan cempreng khas ibu-ibu terdengar sampai pintu masuk. Hina menahan senyumnya karena mendengar suara lucu itu.
"Eh, Hina jangan senyum! Kamu manis, nanti aku diabetes..." kata Jaemin godain Hina. Mendengar gombalan Jaemin, Hina langsung cemberut.
Kok sebel ya?
"Wah...! Bunda...! Kak Jaemin bawa pacar ke rumah nih...!"
Hina langsung kaget waktu tiba-tiba ada anak cewek berseragam olahraga smp, keluar entah dari mana, berteriak dan menyebut dirinya sebagai pacar Jaemin.
"Eh? Bukan, bukan! Aku temen sekelasnya Jaemin..." kata Hina menjelaskan.
"Hah? Jaemin punya pacar?!"
Lagi, suara teriakan tiba-tiba muncul dari arah ruang tamu. Kali ini, seorang laki-laki berkulit putih dengan postur tubuh tinggi dan berwajah ganteng menampakan dirinya di depan Hina dan Jaemin.
Bring! Tak! Dugh! Brak! Aw!
"Ih, ayah! Kenapa pake nabrak bunda segala?!"
"Ih, bunda deh yang nabrak ayah! Sengaja ya, pingn deket-deket?!"
Terdengar suara ribut-ribut dari arah dapur dan masih terbawa sampai pintu masuk. Hina dan Jaemin langsung memasang wajah bingung saat melihat bunda dan ayahnya Jaemin datang dengan penampilan berantakan, memakai celemek kusut sambil bawa-bawa penggorengan.
"Iya, Bun... cantik banget! Langsung jadiin mantu yuk!"
Glek!
"Bukan tante, om... saya Hina. Temen sekelasnya Jaemin..." Kata Hina dengan suara yang memelas. Sedangkan Jaemin cuma cengengesan sendiri meihat kelakuan keluarganya yang membuat Hina keder.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kalau suka sama ceritanya, jangan lupa kasih bintang~ ^o^
