Page 01 - B. Asrama Hina

2.2K 353 37
                                    

Angin sepoi-sepoi yang terasa dingin, masuk melalui jendela perpus yang terbuka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Angin sepoi-sepoi yang terasa dingin, masuk melalui jendela perpus yang terbuka. Hina membuka perlahan kedua matanya yang masih mengantuk. Ia menguap pelan sambil melirik jam yang terpasang di dinding. Matanya yang masih setengah tertutup, langsung terbuka lebar saat melihat arah jarum jam.


Mati!


Hina ketiduran selama 3 jam!


Hina langsung panik dan membenarkan rambutnya yang berantakan. Dengan takut, Hina melirik ke arah meja depan.

Nggak ada ibu perpus di sana! Dan pintunya terbuka!


Hina keluar dari perpustakaan dan berlari panik menuju kelasnya.

Kalau sore begini, semua murid pasti sudah pulang. Dan sialnya bagi Hina, tasnya malah ditinggalin di kelas.


"Hilang..." gumam Hina dengan frustasi saat melihat kelas 2-C kosong tanpa ada satu pun murid di sana. Serta tas miliknya yang sudah raib dari bangkunya.


"Hi~na~~! Hi~na~~!"


Hina langsung mendelik tajam ke arah sumber suara. Suara anak laki-laki yang meniru suara hantu, sama sekali nggak bikin Hina takut. Hina jauh lebih takut kalau bertemu sama orang-orang jahat. Zaman sekarang, manusia 'kan lebih menyeramkan dari hantu.


Ckrek!


Hina langsung menutup matanya kaget saat terdengar suara lampu kelas dinyalakan. Ketika Hina membuka mata, yang Hina lihat adalah empat orang nyebelin yang duduk di sekeliling bangkunya. Empat orang aneh yang membuat Hina terpaksa membolos kelas.

Dan empat anak laki-laki yang dengan senang hati membawakan tas miliknya, serta repot-repot mencari Hina di sekeliling sekolah.

"Kamu kemana aja sih, Hin? Anak-anak kelas pada nyariin tau...!" kata Jaemin dengan khawatir.

"Iya nih. Miss Han juga nanyain Hina kemana. Ditungguin sampai pulang, nggak balik-balik. Untung kita baik mau bawain tas kamu..."

Hina mengambil tas miliknya yang disodorkan oleh Renjun. Hina belum berniat untuk bicara. Padahal, dalam hati kecilnya Hina sangat ingin berterima kasih pada mereka.

"Bolos kemana sih? Dicariin kemana-mana kok nggak ada?" tanya Jeno penasaran. Hina menundukkan wajahnya dengan takut lalu menjawab,

"Perpus..."

"OH MY GOD!" Hina langsung tersentak kaget waktu keempat anak itu tiba-tiba teriak.

"Pantes aja nggak ketemu! Orang kita nggak nyari ke sana...!" kata Haechan sambil menepuk jidatnya sendiri.

Our Page | NCT 00Line ✔Where stories live. Discover now