Chapter 16 - Thief

Comincia dall'inizio
                                    

“Apa yang membawamu datang ke tempatku, Mr. Reid?” setelah sekian lama, Charles bersyukur ia bisa mendapatkan kembali suaranya.

“Menurutmu apa, Mr. Fernandez?”

Charles melirik tas besar yang dibawa Lucas. “Apa pun itu, aku yakin berhubungan dengan tas besar itu.”

James terkekeh. Ia menumpukan lengannya di pahanya, serta dagu yang ia letakan di atas telapak tangannya. Mata gelapnya menatap tajam Charles. “Kau cukup cerdas untuk menebak, Fernandez.”

James memberikan kode ke pada Lucas dengan menjentikkan jarinya. Dengan cepat Lucas meletakkan tas besar itu di hadapan Charles dan membukanya penutupnya lebar-lebar. Tumpukan lembaran dolar terlihat jelas di mata Charles.

James berdehem. “Uang ini akan menjadi milikmu, dan aku akan membiayai seluruh kampanyemu untuk pencalonanmu sebagai senator.”

“Tapi?” kata Charles. Pria itu tahu ada syarat yang akan diajukan untuk harga sebesar itu.

“Pemilihan paruh waktu sudah berada di depan mata, Charles. Aku bisa membantumu untuk memenangkan pencalonanmu.”

“Aku tahu ada hal yang kau inginkan di balik penawaranmu.”

James mengangguk santai. “Ya.”

“Apa itu?” tanya Charles.

“Aku akan membantumu, asalkan kau juga membantuku untuk mempermudah pekerjaanku. Dan sebagai pekerjaan pertama, aku ingin kau—”

James diam. Ia tidak mengatakan apa pun lagi. Charles mengamatinya dan tetap mendengarkan. Dari sorot matanya, sangat jelas kalau Charles membutuhkan uang itu untuk pencalonannya. James menyeringai, ia senang menemukan orang yang tepat.

James menghembuskan nafas kasar dan kembali berkata, “Mendapatkan izin untuk pembelian lahan di China Town, serta akses masuk ke NYPD untuk mengunjungi teman lama.”

“Aku bisa memberikanmu akses sepenuhnya untuk masuk ke NYPD tanpa pemeriksaan ketat. Tapi..” Charles terdiam sesaat. “Saat ini tidak ada lahan kosong di China Town, Mr. Reid.”

James tertawa sumbang. “Aku tidak peduli bagaimana caranya kau mendapatkan lahan untukku. Bahkan jika kau harus menggusur sekolah atau pasar di tempat itu.”

Charles terdiam memikirkan tawaran James dan risiko yang akan ia terima suatu saat nanti. Tapi yang ditawarkan James begitu menggiurkan untuknya. Charles tidak bisa menolak uang sebanyak itu hanya untuk sebuah kejujuran yang tidak akan memberikan apa pun untuknya.

Charles menyeringai. Ia mengangguk ketika menatap James, “Aku menerimanya, Mr. Reid.”

James bangkit dari duduknya. Ia mengulurkan tangannya yang dijabat cepat oleh Charles. “Senang berbisnis denganmu, Charles Fernandez.”

James berbalik dan pergi meninggalkan Charles bersama Lucas yang masih melakukan perjanjian bersama pria berkulit hitam tersebut.  Seharusnya ia tahu hal seperti ini terlalu mudah untuk dilakukan. Manusia seperti Charles selalu dibudakkan oleh uang. Mereka memiliki harga diri yang cukup rendah untuk menerima uang sebagai bayaran dari perkerjaan kotor yang mereka lakukan. Hanya ada segelintir orang yang benar-benar jujur dalam pekerjaannya. James mengendalikan semuanya di belakang layar; polisi, kasino, pemerintah, atau geng jalanan sekali pun.

***

Nadine baru saja keluar dari kantornya untuk makan siang bersama Jason ketika ia melihat James dan mobil mewahnya di depan gedung tempat ia bekerja dengan wanita berpakaian seksi yang berusaha menggoda pria itu.

Tangan Jason yang berada di balik punggungnya segera ia singkirkan ketika James menatapnya dengan mata tajam. Nadine memang tidak bisa melihatnya melalui kacamata hitam yang dikenakan James, tapi ia dapat merasakannya. Pria itu menatapnya hingga tatapan itu menembus pandangannya sendiri.

Jason kebingungan. Ia menatap James dan Nadine secara bergantian. Tidak seperti biasanya Nadine melepaskan tangannya dari tubuh wanita itu?

“Apa ada yang salah?” tanya Jason.

Nadine menggeleng sebagai jawaban. “Maaf Jason, sepertinya aku tidak bisa makan siang denganmu kali ini.”

“Apa kau ada janji dengan pria itu?” kata Jason lagi sambil melirik James dengan ekor matanya.

Nadine menatap Jason, ia tersenyum meminta maaf sebelum berkata. “Sepertinya begitu.”

“Sial, bung. Sepertinya kau sedang beruntung kali ini, karena aku membiarkan wanitaku tersenyum untukmu.”

Nadine dan Jason dikejutkan dengan ucapan James, begitu pula dengan wanita penggoda di dekat James. Tidak ingin terjadi keributan yang bisa dipicu oleh James, Nadine segera menyuruh Jason pergi. “Pergilah, aku janji akan ada lain waktu.”

“Tidak ada lain waktu, Sayang. Kau tidak akan pernah lagi pergi bersama Hills.” Kata James lagi.

“Dari mama kau tahu namaku?” tanya Jason terkejut. Ia tidak peduli dengan Nadine yang terus menyuruhnya pergi.

James menyeringai. “Jason Hills. Seorang anak kecil malang dari sebuah panti asuhan yang dibuang oleh ibunya. Mendapatkan beasiswa di NYU dan akhirnya bekerja di tempat ini.”

“Kau mencuri dataku?!” kata James dengan amarah yang berusaha ia tahan.

“Saat berusia empat belas tahun, kau memiliki masalah kejiwaan yang membuatmu harus di rawat di rumah sakit selama delapan belas bulan. Kau juga memiliki reputasi buruk saat sekolah menengah, dan pernah dipenjara selama enam bulan karena mengedarkan sabu-sabu. Sebenarnya begitu mengherankan kau bisa mendapatkan beasiswa setelah masa remajamu yang suram.

“James cukup!” kata Nadine marah.

Ia meninggalkan Jason dan berjalan mendekati James. Ia menarik pria itu untuk masuk ke dalam mobilnya tanpa memperdulikan Jason yang akan memukul James atau wanita penggoda yang kesal karena Nadine dapat melakukan apa pun kepada James, yang bahkan menolak untuk disentuhnya.

Tepat ketika James ingin membuka pintu, sebuah kepalan tangan mengenai rahangnya dan membuangnya tersungkur ke jalan. Nadine dan wanita berpakaian seksi berteriak, darah segar keluar dari ujung pipi James.

James tidak tinggal diam. Ia segera bangkit dan melayangkan kombinasi pukulan hook dengan tenaga penuh sehingga terdengar suara tulang rahang yang patah milik Jason. James mundur beberapa langkah, meloncat tinggi untuk melakukan tendangan menyakitkan yang mengenai tepat ulu hati Jason sehingga membuat pria itu tersungkur.

James mendekati pria itu, ia menindihi Jason dan memberikan pukulan  di wajah pria itu sehingga mematahkan tulang hidungnya. Darah mengalir hidung Jason, serta wajah yang lebam. Pria itu juga menahan rasa sakit di perutnya akibat tendangan yang dilakukan James.

Ketika tangan James kembali mengepal untuk memberikan Jason pukulan terakhir, Nadine berlari dan menahan lengan pria itu tepat sebelum mengenai wajah Jason. Nadine menatap James dengan sorot memohon sehingga membuat pria itu mendengus dan menjauhkan tangannya dari wajah pria yang sudah terkulai lemah di bawahnya.

“Berhenti, James! Kau akan membunuhnya!” Kata Nadine. Ia tidak pernah melihat James berkelahi sebelumnya.

James mencengkeram kerah kemeja Jason dengan kuat hingga membuat pria itu kesulitan untuk bernafas. “Jika kau kembali mendekati kekasihku, aku pastikan aku tidak hanya mencuri datamu. Tapi aku juga akan mencuri kehidupanmu!”

Setelah itu James berdiri, meraih tubuh Nadine agar berdiri di sampingnya. Ia berjalan ke arah mobilnya, meninggalkan Jason yang dibantu perempuan penggoda tersebut.

**

SELAMAT PAGI DI TAHUN 2019 SEMUANYAAAAA



Chance Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora