Chapter 51

2.5K 461 365
                                    

Hari ini Hana sudah di perbolehkan untuk pulang. Hana tidak herubah, ia masih menganggap Baekhyun sangat asing pun dengan Baekhyun yang lebih mengikuti alur drama yang Hana buat.

"Istirahatlah, biar aku yang menjaga Anna dan William," ujar Barkhyun. Hana menurut, ia tidak ada niat membantah atau apapun itu. Karena iapun sudah sangat lelah.

Mereka memasuki kamar yang sama, hanya saja Hana langsung menuju ranjang, sedangkan Baekhyun menghampiri dua buah box bayi berwarna merah muda dan biru di dekat jendela.

"Anak ayah cantik dan tampan sekali." Sengaja Baekhyun sedikit mengeraskan suaranya, ia hanya ingin Hana mengetahuinya bahwa Anna adalah anaknya juga, begitupun dengan William.

Hana yang hampir memejampun tidak jadi karena ia sedikit tertohok dengan suara Baekhyun. Ia rindu, dan ia tidak bohong. Walaupun masih sakit rasanya.

"Cepatlah besar, ayah ingin sekali mengantarkan kalian ke sekolah, tentu saja dengan ibumu. Mana mingkin ayah mengantarkan kalian sendiri."

Baekhyun berbicara seolah Anna dan William menanggapi ocehannya. Padahal Anna dan William sedang tertidur pulas.

Lihat, Baekhyun sudah bekerja keras sekali demi mendapatkan atensi dari Hana. Dia benar-bebar berjuang buat ini.

Hana merubah posisinya menjadi membelakangi Baekhyun. Ia tidak tidur, matanya masih terbuka menatap dinding kamar yang tidak banyak sesuatu yang di pajang. Hana terdiam.

Dia lelah. Dan Baekhyun menjadi sumber kelelahannya sekarang.

Suara ranjang berderit dan salah satu sisinya bergerak. Siapa lagi jika bukan Baekhyun pelakunya. Cepat-cepat Hana menutupkan matanya untuk pura-pura tertidur.

Tangan Baekhyun mengelus sayang rambut sang istri. Tapi Hana lagi-lagi hanya diam, ia semakin memejamkan matanya sekarang walaupun dengan kesadaran penuh.

"Aku datang jauh-jauh tapi kau malah seperti ini." Baekhyun membuka suaranya. Ia tahu jika Hana tidak tidur.

"Aku khawatir, bahkan aku tidak sempat membawa sesuatu untukmu dan juga anak kita." Entah harus berekspresi seperti apa saat Baekhyun mengucapkan 'anak kita' anak dirinya dengan Baekhyun begitu?

Hana masih pada diamnya, dan Baekhyun terus berbicara.

"Sepertinya memang sulit untuk bisa memaafkanku. Baiklah, aku paham." Helaan nafas lelah pun terdengar. Bohong jika Hana tidak ikutan sakit.

Ia sakit merasakan pengkhiatan Baekhyun pada dirinya, ia sakit saat mengetahui Baekhyun sudah pernah menikah dengan saudari kembarnya, ia sakit bahwa Baekhyun ternyata perna mempunyai seorang putri, ia sakit melihat Baekhyun yang kacau seperti ini, badannya terlihat sangat kurus, kantung mata yang menghitam, kumis halus mulai terlihat, rambutnya yang sepertinya jarang di urus. Ya, Hana merasakan sakit itu.

Barkhyun menjauhkan tangannya. Ia masih duduk satu ranjang dengan sang istri.

"Sepertinya kau sangat ingin bercerai ya?" Nadanya berubah. Sedikit bergetar.

Perlahan Hana pun membuka matanya sangat pelan. Air matanya menetes. Ia sangat ingin egois dengan cara ikuti kekesalanya dan menceraikan Baekhyun. Tapi bagaimana dengan Anna dan William? Mereka baru saja lahir.

"Baiklah mungkin setelah kau pulih kita bisa —"

"Baek." Hana memotong pembicaraan Baekhyun. Suaranya lirih, namun masih tersengar sangat tegas.

"Menurutmu. Jika kita bercerai anak-anak akan bagaimana?" Hana masih pada tempatnya— tidur dengan membelakangi Baekhyun.

Baekhyun benar-benar mengatupkan bibirnya rapat. Ia sudah tidak ingin memaksa dengan berbicara 'yasudah, kita tidak usah bercerai dan membesarkan Anna dan William bersama,' atau 'aku akan mengurusnya." Baekhyun tidak tahu harus menjawabnya bagaimana. Karena kesalahan fatal yang membuat dirinya bungkam seribu bahasa.

Treason || Byun Baekhyun Where stories live. Discover now