Chapter 35

2.5K 588 71
                                    

Baekhyun membuka pintu kamarnya. Gelap, itulah yang di dapat. Setelah membiarkan Hana tenang didalam kamar, akhirnya Baekhyun memberanikan diri masuk dengan berbekal kunci cadangan yang ia miliki.

Baekhyun menghela nafasnya lelah, Hana tertidur. "Maafkan aku karna tidak jujur padamu". Baekhyun mengecup lama kening sang istri, dan setelah itu Baekhyun membenarkan letak selimut yang sedikit melorot.

Tanpa tahu, Hana sebenarnya tidak tidur, Hana kembali menangis, saat pintu kamar kembali tertutup rapat.

'Aku tidak menyangka, kau tega melakukan ini padaku'

🔒Treason🔒

Sarapan kali ini terasa hambar. Bukan karna masakannya, tetapi suasana hangat yang biasanya ada kini lenyap tak tersisa.

Hana bangkit dari tempat duduknya, Baekhyun yang melihatnya menghela nafas lesu, sungguh tidak bertegur sapa dengan Hana seperti kehilangan semangatnya seketika.

Memang, Hana menyiapkan keperluan Baekhyun seperti biasanya, tetapi selama itu Hana tidak berbicara dengannya.

"Kau mau kemana?" Baekhyun langsung bangkit saat Hana melewatinya begitu saja dengan tas yang Hana sampirkan di bahunya.

"Bekerja, apa lagi?" tanya Hana ketus, tidak ada nada bersahabat di sana.

"Biar aku antar" Baekhyun masih setia menatap Hana, tatapannya sarat akan kerinduan dan penyesalan, namun naas Hana tidak pernah mau menatapnya lagi setelah kejadian kemarin.

"Tidak perlu, aku bisa membawa mobil"

"Hana, pleasee... You are pregnant"

Sejenak Hana menurunkan pandangannya, melihat perutnya yang kini sudah tidak rata, dan setelah itu menepis kasar tangan Baekhyun yang entah sejak kapan bertengger di bahunya.

"Aku menunggu di mobil" Hana berlalu mendahului Baekhyun, sedangkan Baekhyun mengambil tas kerjanya lalu pergi menyusul Hana.

🔒Treason🔒

Sampai pada kuda besi milik Baekhyun melaju, Hana maupun Baekhyun enggan bersuara.

Sesekali Baekhyun akan melirik Hana yang terus saja membuang pandangannya ke arah luar jendela.

"Hana-ya" panggil Baekhyun pada akhirnya, Baekhyun menjdi orang yang tidak betah dengan situasi seperti ini, menurutnya situasi seperti ini sangat mencekik, dan bisa membuat Baekhyun mati kapan saja.

Tidak ada jawaban dari Hana, Hana masih setia dengan kebungkamannya.

"Hana, sampai kapan kau seperti ini?" ada nada kefrustasian disana, Hana tahu itu, namun Hana tetap enggan berkomentar apa-apa, ia masih kecewa dengan apa yang ia dapat kemarin.

"Ha--" ucapan Baekhyun terhenti karna tangan Hana yang mengacung di udara, masih dalam posisi wajah Hana yang enggan menatap Baekhyun, maka Hana tegaskan, "Jangan banyak bicara padaku, aku muak dengan suaramu"

Baekhyun bungkan, tak ada niat untuk berbicara lagi.

🔒Treason🔒

Hana berjalan seperti biasa, namun tidak dengan wajahnya yang masam. Sehun yang pertama kali melihat itu mengernyitkan dahinya bingung, kemana Hana yang ceria?.

Setelah absen ke bagian resepsionis, Hana langsung menuju ruangannya, sungguh hatinya masih panas beralasan.

Hana menaruh tas kerjanya di meja kerjanya, memakai jas dokternya yang di gantung rapih di tempatnya.

Sesaat ia menatap nanar ke arah perutnya yang kian membesar, "Kau tahu? Ayahmu sudah berani berselingkuh di belakang ibu" monolog Hana dengan janinnya, seketika ia mendapat kontraksi dari ke dua anaknya, Hana sedikit meringis, apa anaknya tidak mau kalau ibunya marah pada ayahnya, atau mereka ikut marah karna 'ayahnya' menyakiti ibunya.

Hana mengusap sayang perutnya, "tidak apa-apa, ibu tidak apa-apa sayang" senyum getir terukir, air mata pun tak bisa di tahan, ia kecewa sekaligus marah, lalu sekarang, harus bagaimana ia melampiaskannya?.

🔒Treason🔒

Kai datang ke kantor Chanyeol 'lagi'. Jika di lihat-lihat Kai seperti seorang pengangguran yang berjalan tanpa arah tujuan.

Bukan apa-apa, dan perlu di pertegas. Kai adalah seorang putra dari pebisnis yang cukup tersohor, dan Kai memiliki jabatan terpenting di kantor yang ayahnya kelola, namun kelakuan yang sering pergi ke kantor teman-teman nya padahal kantor sendiri pun tak kalah besar, membuat Kai seperti orang yang tidak ada kerjaan.

Dengan senyuman lebarnya, Kai membuka pintu besar tanpa beban.

"Mau apa lagi kau? Tidak bosan datang terus ke kantor ku heh?" tanpa melihat pun Chanyeol tahu, karna hanya Kai yang bisa masuk seenaknya seolah ruang pribadinya ini rumah miliknya.

Kai terkekeh, setelahnya ia duduk di sofa single yang berada di sudut ruangan.

"Aku ingin melamar kerja di kantormu" tanpa beban, Kai loloskan kata-kata nya begitu saja.

Maka reaksi selanjutnya Chanyeol langsung menoleh cepat dengan tatapan tajam menusuk minta penjelasan.

"Aku bercanda" tawa Kai membahana.

"Lalu?" Chanyeol menukikan salah satu alisnya.

"Aku hanya ingin berkunjung, rasanya sudah lama aku tidak berkunjung" tatapan kai mengitari seluruh penjuru ruangan, seolah menilai ruangan yang memang terlihat menarik.

"Kau tidak berkunjung dua hari dan kau bilang itu waktu lama? Aku bahkan senang, aku pikir otakmu sudah kembali ke tempat asalnya".

"Heiiss, bicaramu tajam sekali"

Hening...

"Eoh, Sehun bilang kenapa kau mematikan ponselmu? Dan juga Sehun bilang ia mengirim banyak pesan ke ponsel mu." Kai membuka jasnya dan menaruhnya di sembarang tempat.

"Aku tidak sempat membuka ponsel" ucap Chanyeol lalu menyalakan ponselnya. Benar saja, banyak notifikasi pesan masuk.

"Aku sudah lama tidak bertemu dengan Baekhyun hyung, bagaimana kabarnya ya" celetuk Kai, Chanyeol menyeringai.

"Aku sudah bertemu dengannya, dan kau tahu? Aku mendapatkan kejutan yang besar" ucap Chanyeol tajam sedangkan Kai langsung tegak dari duduknya.

"Kau mendapatkan apa?" tanya Kai penasaran.

"Sesuatu yang membuatku ingin menghajar wajahnya"

🔒To Be Continued🔒

Maaf yorobun, sepertinya ini Chapter terpendek dan terabsurd 😌 double killlllll 😎

Treason || Byun Baekhyun Where stories live. Discover now