Chapter 7

3.1K 755 31
                                    

Long time no see yorobun, ada yg nunggu aku update?
Maaf karna sempet hiatus beberapa saat, aku sedikit kecewa sama hasil vote yang gak sebanding sma pembaca.

Jadi untuk kedepannya aku tegaskan, aku bakal update sesuai dengan respon kalian, jangan tanya kenapa karna udah jelas aku kecewa banget sama siders.

Tau ko cerita aku belum sehebat penulis lain, dan mungkin gak sesuai dengan bayangan kalian. Yang punya fikiran kyak bgtu silahkan balik kanan dan angkat kaki dari ff ini. Aku gak keberatan karna ff ini tercipta hanya untuk pembaca yang benar-benar menghargai ceritaku dan imajinasiku.

Oke sekian dan terimakasih. Note ini berlaku untuk semua karyaku.

❤Happy Reading❤

Hari ini Baekhyun benar-benar sedang sibuk dengan pekerjaannya, sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa sahabatnya kini sudah berdiri tepat di depan meja kerjanya.

"Baek" sapanya.

"Astaga, Ya!!! Kau mengagetkan ku" Baekhyun mencebik kesal, sedangkan lawan bicaranya mengernyit bingung.

"Aku sudah mengetuk pintu sebelum masuk ke ruanganmu, dan tidak ada sahutan, yasudah apa salahnya jika ku masuk saja?" Kai, orang itu adalah Kai.

Baekhyun tidak tahu kenapa sahabatnya yang satu ini gemar sekali datang ke perusahaannya disaat ia sendiri punya perusahaan yang harus ia handle.

"Ada apa kau datang kemari?" tanya Baekhyun to the point, ia sedang tidak ingin berbasa basi sekarang.

Melihat lampu hijau sang pemilik ruang, Kai pun duduk berhadapan dengan Baekhyun.

"Aku ingin meminta bantuanmu"

Baekhyun menaikan salah satu alisnya tinggi-tinggi, kali ini apa lagi.

"Bantu aku mendanai bisnis kelab malam ku" ujar Kai pada akhirnya.

Baekhyun mendengus kasar, "Perusahaan mu itu tidak jauh beda dengan ku, dan juga kau ingin mendirikanya dimana lagi? Kau sudah punya 5 cabang jika kau lupa" Bukannya tidak mau membantu, hanya saja Kai itu sama kaya nya denga dirinya, dan juga ia sudah mempunyai cukup banyak kelab malam.

"Pleasee, ini yg terakhir. Kau tahu kan tua bangka itu akan mengamuk jika tahu uangnya aku pakai untuk pembangunan kelab malam, jadi tolong bantu aku ya." mohon Kai, tak lupa wajahnya ia buat sekelas mungkin.

"Akan ku fikirkan"

🔒Treason🔒

"Kau sudah sadar, bagaimana? Apa kau merasakan sakit?" Sehun sedang mengecek keadaan pasien.

Sedangkan pasiennya tersenyum lemah.

"Terimakasih dok, tapi bisakah saya melihat anak saya untuk yang terakhir kalinya?"

Sehun mengernyit tidak suka, namun permintaan sang pasien di wujudkannya.

Seorang perawat datang dengan box bayi.

"Dokter, bayi bernama Rui Chan" ucap sang suster. Sedangkan Sehun tersenyum sembari menggumamkan ucapan terimakasih.

"Saya akan meninggalkan kalian, selamat malam nyonya" Tidak ingin mengganggu waktu ibu dan anak tersebut, Sehun memilih undur diri.

Namun siapa sangka, sang pasien menahannya agar Sehun tetap pada posisinya.

"Maaf dokter saya begitu lancang, tapi bisakah anda diam disini saja, saya takut terjadi sesuatu pada bayi saya" bigitu katanya.

Treason || Byun Baekhyun Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ