Chapter 47

3K 759 238
                                    

Tidak menerima siders dalam bentuk apapun! Dan JANGAN LUPA BACA AUTHOR NOTE DAN NGASIH JAWABAN TERBAIK KALIAN. Biar bisa double update. 😂

Happy reading...

"Kau yakin tidak ingin kembali ke Korea?" sudah lebih dari tiga kali sepertinya Chanyeol mengulang pertanyaan yang sama.

"Aku masih ingin di sini, nanti aku akan pulang, tapi tidak sekrang." maka jawaban Hana pun masih tetap sama. Ia menolak pulang ke negra asalnya.

"Kau di sini sendiri Hana, tidak akan ada yang menjagamu." Bukannya apa-apa, Chanyeol hanya khawatir, Hana sedang hamil besar, lalu ia menolak pulang ke tempat asalnya dengan keadaan yang seperti ini.

"Percaya padaku Oppa, aku baik-baik saja." Hana meyakinkan sang kakak agar berhenti terlalu khawatir pada dirinya.

"Hyung, percayakan semua pada Noona, Noona pasti bisa menjaga diri." gemas dengan perdebatan kecil antara kakak adik ini, akhirnya Sehun bersuara.

"Kau tidak merasakan bagaimana khawatirnya aku, Sehun."

Sehun menghembuskan nafasnya lelah, Chanyeol jadi over protective sekarang.

"Noona seorang dokter jika kau lupa Hyung, dia pasti bisa menjaga kandungannya. Lagi pula, masih ada bibi Emma di sini, Kle juga ada. Jadi, Nonna tidak akan kesepian." Sehun mencoba memberi pengertian pada Chanyeol, supaya Chanyeol tidak terlalu khawatir setelah ini.

Chanyeol tampak ragu, ia menelisik wajah adiknya dengan seksama. Sampai pada akhirnya Chanyeol menghela nafasnya pelan, "Baiklah, kau jaga dirimu baik-baik, bilang padaku jika terjadi sesuatu, dan Kle harus tetap dekat denganmu." Chanyeol mendekap Hana dalam pelukan hangatnya. Ia sangat menyayangi Hana. Bagaimanapun, dimata Chanyeol Hana hanya seorang gadis kecil yang manja.

"Aku bisa menjaga diriku dan anakku Oppa, kau tidak usah khawatir, Kle pun pasti akan membantu menjagaku." Hana tahu Chanyeol sangat khawatir padanya, tapi ia pun ingin meyakinkan Chanyeol, bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Yasudah aku pergi dulu." Chanyeol merenggangkan pelukannya, lalu bibirnya mencium kening sang adik dengan sayang.

Kini giliran Sehun yang memeluk Hana, "Noona, cepat kembali." hanya seperti itu dan bagi Hana sudah mewakilkan segalanya.

"Kau yang cepat kembali, kasihan Kle, dia suka padamu."

Sehun merenggut tak suka, apa katanya? Ia disuruh cepat kembali hanya karena Kle suka padanya? Yang benar saja.

"Jaga keponakanku Noona, mereka harus sehat, dan juga ibunya pun harus sehat." Hana tersenyum, Sehun pun ikut tersenyum.

Chanyeol dan Sehun pergi meninggalkan pekarangan rumah yang Hana tempati sekarang. Hana tidak bisa mengantar Sehun dan Chanyeol, karena memang Hana di larang. Lebih tepatnya Chanyeol yang melarang.

Semoga setelah ini, keadaan kembali membaik.

🔒Treason🔒

Sudah lebih dari satu minggu Baekhyun hanya memandang kosong ke arah amplop coklat yang berisi gugatan cerainya dengan Hana.

Bukan seperti ini yang ia inginkan, perpisahan adalah hukuman terberatnya, dan ia tidak mau.

Egois memang, tapi apa tidak boleh ia meminta sedikit keringanan? Setidaknya, jangan perpisahan yang ia terima.

"Untuk menggenggam pena pun aku tidak sanggup, apa lagi mencoretkan tintanya di atas kertas yang jika di lihat-lihat sangan menyeramkan ini?" Baekhyun bermonolog. Kepalanya pening, ia pusing sekarang.

"Aku benar-benar terbakar. Tidak, benar-benar hangus terbakar. Bahkan, tanpa sisa."

Kini Baekhyun menaruh kembali amplop coklatnya ke dalam laci. Ia tidak ingin melihatnya, matanya akan terasa sakit dengan hanya melihat judulnya saja, apalagi isinya? Ia tidak ingin.

"Biarkan aku egois, Hana."

🔒To Be Continued🔒

Ini part terpendek aku rasa 😅 mau jahat dlu sebentar. 😎

Thankyou, BTW Treason udah lumayan banyak pembacanya, yeeeeee wkwkwkwk

Adakah diantara kalian yg punya ide buat ngasih aku nama kesayangan buat nyapa kalian? Semacam nama kesayangan author untuk readers gtu😅 klo ada please komen.

Regards
~Ally~

Treason || Byun Baekhyun Where stories live. Discover now