Special Chapter: The Fact 1

2.8K 637 199
                                    

Ini akan menjadi chapter terpanjang dalam sejarah Treason mungkin. Siap-siap siapin kantong kresek, takut tiba-tiba kalian mual atau siapin balsem klo seandainya kepala kalian langsung kleyengan 😂

Jangan lupa baca author note nanti...

Happy reading...

Suasana tegang menyelimuti kediaman keluarga Park.

Hana dan Hara, pulang dengan keadaan lusuh dan memprihatinkan.

Tuan Park yang baru pulang dari kantornya di kejutkan dengan penampilan anak kembar-nya ini.

"Katakan apa yang terjadi!" tegas Tuan Park.

Hara mengrucut, sedangkan Hana bergetar hebat. Seperti mengalami trauma, Hana maupun Hara tidak ada yang mau membuka suara.

"Hara?!" hanya Hara yang terlihat normal di banding Hana saat ini.

Merasa di panggil Hara mendongak ke arah sang ayah dengan raut cemas dan juga rasa takut.

"Ada apa dengan adikmu?"

Yang di tanya kembali menunduk dalam, Hara takut dengan aura kelam sang ayah yang sepertinya sebentar lagi berada di puncaknya.

"Maafkan aku." cicit Hara nyaris tak terdengar.

Tidak ada yang bersuara, bahkan Nyonya Park pun diam tak bisa bersuara.

"Maafkan aku." lagi-lagi Hara menggumamkan kata maaf yang di tunjukan entah pada siapa.

Chanyeol yang baru saja pulang dari tempat les nya pun terkejut dengan berkumpulnya semua orang di ruang tamu dengan suasana tegang.

"Ayah, ibu, ada apa?"

Tuan Park melirik sekilas ke arah Chanyeol yang baru saja datang, dan menyuruh lelaki jangkung itu untuk membawa adiknya ke kamar nya.

"Bawa Hana ke kamarnya, dan ajak dia berbicara!" perintah tegasnya, yang langsung di laksanakan tanpa bantahan.

"Hana-ya, ayo kita ke kamar." Chanyeol menuntun Hana dengan lembut, tidak ingin membuat Hana semakin ketakutan, Chanyeol berjalan beriringan menuju kamar Hana yang berada di lantai dua.

Sampai pada di kamar Hana pun, Hana tetap bungkam, tidak ada niatan untuk membuka suara, sedangkan Chanyeol ikut diam.

Dengan telaten Chanyeol mengambil baju tidur untuk Hana kenakan. Namun, tidak ada respon berarti.

"Hana-ya kauㅡ,"

"Mereka menarik-ku, Oppa." setelah sekian lama, akhirnya Hana membuka mulutnya. Walaupun hanya kata rancu yang keluar, Chanyeol dengan sabar menunggu kata-kata selanjutnya yang mungkin akan keluar lagi.

Namun harapan hanya harapan, Hana kembali terdiam dengan tatapan mata kosongnya dan badan yang semakin bergetar hebat.

Melihat itu Chanyeol tentu saja tidak tega. "Hana-ya, biar Oppa yang menggantikan mu baju. Kau pasti tidak akan nyaman dengan seragam sekolah mu."

Hana diam, tidak mengiyakan ataupun menolak saat tangan besar Chanyeol membuka kancing seragamnya.

Chanyeol membulatkan matanya, saat sesuatu yang ganjal tertangkap di sekitar leher Hana. Itu seperti bekas cengkraman, apa Hana baru saja nyaris menjadi korban pembunuhan? Buru-buru Chanyeol membuka kancing baju Hana yang belum terlepas, saking kalut dengan apa yang ia temui barusan, Chanyeol membuka paksa dengan merobek kemeja Hana.

Hana tersadar, badannya kembali gemetar, di tepisnya tangan Chanyeol yang mencengkeram kuat seragamnya yang lusuh, hingga cengkraman itu terlepas, Hana beringsut menjauh dari Chanyeol. Hana menjauh, memepetkan badannya ke sudut tempat tidur.

Treason || Byun Baekhyun Onde histórias criam vida. Descubra agora