#3 •Dari Jarak Jauh•

1.1K 128 74
                                    

•••🌹•••

Semua pasti bermetamorfosa.
Sesuai harapan atau tidaknya, itu hanya kamu dan hatimu yang tahu.
—dxesstory

•••🌹•••

"Kamu gabung sama Kalth."

Merasa namanya disebut, Kalth menoleh bersamaan dengan Audi yang menganga dan menatap cowok itu tanpa berkedip.

"Kalth, kamu gabung sama Audi, ya. Biar nilai dia gak kosong lagi, kamu bantu." Setelah mengucapkan pernyataan itu Bu Nelly melengang pergi meninggalkan Audi dan Kalth yang masih mengunci pandangan.

Kalth yang terlebih dahulu memutuskan kontak mata mereka, ia kembali berbalik dan mengerjakan tugasnya.

Audi malah gelagapan, ia membereskan buku dan alat tulisnya lalu berpindah ke meja yang Kalth tempati. "Bo—boleh gue duduk di sini?" tanya Audi pelan, namun, hanya mendapat lirikan dari Kalth.

"Sial! Kok gue gugup sih?"

"Makasih." Tanpa menunggu Kalth mengucapkan kata-kata, Audi berangsur duduk di hadapan cowok itu, tatapannya tak sedetik pun teralihkan dari sosok Kalth bahkan saat ia berusaha fokus pada tugas.

"Lo bisa gak sih gak ngeliatin gue mulu?" Merasa risih, Kalth pun berucap terang-terangan bahwa ia tak menyukai ditatap intens seperti itu oleh seseorang yang bahkan tak ia kenal. Audi tertegun dan berusaha tenang dan melanjutkan tugas.

Dalam hati ia bergumam. Ketus banget, untung ganteng.

Audi mengerucutkan bibirnya ke depan sebelum akhirnya ia tak bisa menahan seulas senyum yang terbit kemudian.

•••🌹•••

Bel pulang berbunyi nyaring ketika Audi baru saja selesai memasukkan seluruh bukunya ke dalam tas. Cewek itu meraih handphone berbalut case hijau toska yang sedari tadi berada di saku seragam.

Audi menyusuri kooridor IPA hingga melewati jembatan pembatas antara gedung IPA dan IPS. Setelah menemukan kelas 10 IPS 1 cewek itu menghentikan langkahnya dan menyembulkan kepala dari pintu yang sudah terbuka separuh.

"VAGAA!! BALIKIN KACA GUEEE!!!" Audi meringis seraya menutup kedua telinganya ketika suara nyaring milik Difta masuk ke gendang telinganya.

Tanpa permisi cewek itu masuk ke kelas dan ikut tertawa saat melihat Difta yang kelimpungan mengejar Vaga.  Sementara itu, Nadera hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan kedua teman sekelasnya yang tak pernah akur.

"Catch me if you can." Vaga tersenyum penuh kemenangan. Pasalnya, sifat jail Vaga yang menyebalkan ditambah wajahnya yang kadang gak nyelow itu emang bikin orang pingin marah-marah terus. Difta lah orang yang menjadi korban favorite Vaga.

Setelah 5 menit berputar di dalam kelas, Vaga memutuskan untuk membawa kaca milik Difta keluar kelas.

Namun, saat ingin keluar dari pintu kelas dengan sengaja Audi menyandungkan kakinya hingga Vaga terjatuh dan meringis karena kepalanya terbentur lantai. Difta dan Audi tertawa bersamaan sambil ber'high five penuh kemenangan.

"Jangan jail jadi orang." Tanpa basa-basi, Audi merebut kaca yang Vaga jatuhkan tanpa sengaja, lalu, mengembalikannya pada Difta. "Yuk, pulang!" ajak Audi yang disetujui oleh Difta dan Nadera.

PHOTOGRAPH Kde žijí příběhy. Začni objevovat