Part 45 (END)

696 62 6
                                    

Hari terus berganti dan kini Nabil dan Shania semakin dekat. Bahkan mereka tak segan untuk menghabiskan waktu berdua. Seperti sekarang. Nabil sedang menemani Shania belanja bulanan disebuah supermarket besar.

Shania sedang melihat-lihat barang belanjaan dan Nabil sedang melihat tumpukan kopi. Dia pun menaruh kembali kopi-kopi ke rak dan menyusul Shania yang sudah selesai memilih susu dan krimer yang tadi dia pilih. Melihat Nabil tidak membawa kopi, Shania pun heran.

"Loh gak ngambil kopi?" Tanya Shania.

"Gak deh. Nanti abis kopi gue diambil Bang Jeje." Sahut Nabil.

"Loe gak belanja? Masa gue doang yang belanja sih?" Kembali Shania bertanya.

"Gue mah gampang. Loe udah selesai belum belanja?"

"Tinggal beli susu aja. Tuh tempat susu disitu."

"Ayo gue temenin."

Mereka pun berjalan menuju stand susu dan mulai memilih-milih susu. Nabil juga sesekali memberikan masukan apa saja susu yang mungkin cocok dan bagus. Shania pun membeli 2 kotak besar susu cair.

"Loe beli susu sampe 2 gitu." Ujar Nabil.

"Buat jaga-jaga Bil. Biar gak repot beli lagi." Kata Shania.

"Ya udah. Kita bayar dulu yuk."

Nabil mengangguk dan langsung menggandeng tangan Shania. Jantung Shania mulai berdebar-debar saat merasakan sentuhan tangan Nabil. Shania pun membiarkan Nabil menggenggam tangannya dengan erat.

Sesampainya dikasir, mereka langsung antri dan Nabil masih menggenggam tangan Shania. Mungkin dirinya lupa atau sudah nyaman dengan genggaman tangannya dengan Shania. Tanpa Shania sadari kalau Nabil juga merasakan hal yang sama.

Barulah saat tiba giliran membayar, Nabil melepas genggaman tangannya dan membantu Shania menaruh belanjaannya ke kasir. Nabil berdiri disamping Shania sambil mengawasi sekeliling supermarket. Seperti menjaganya dari orang yang mau mengganggu mereka.

Akhirnya belanjaan Shania selesai dihitung dan Shania mengeluarkan debit card miliknya. Petugas kasir menerimanya dan mulai menghitung. Nabil mengambil troli yang tidak dipakai oleh seseorang dan menaruh belanjaannya ke troli.

Shania selesai membayar dan menyusul Nabil yang sudah menunggunya. Mereka langsung berjalan ke parkiran untuk pulang. Tapi saat melewati restoran, baik Shania dan Nabil sama-sama menoleh karena mereka merasa lapar.

"Loe laper gak? Gue laper nih." Ujar Nabil.

" Ya udah kita makan dulu deh. Ini udah jam makan siang juga." Ajak Shania.

"Tapi makan dimana ya? Semuanya pada penuh nih." Kata Nabil.

"Kita cari dulu deh."

Mereka berdua langsung mencari restoran yang agak sepi. Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya ada juga restoran yang agak sepi. Akhirnya mereka masuk dan mencari kursi yang dekat dengan pintu masuk.

Setelah memesan makanan, mereka kembali mengobrol. Lain dari biasanya. Nabil dan Shania yang biasanya berselisih, kini malah tertawa bersama. Bahkan Shania sampai tertawa terbahak-bahak saat Nabil melontarkan lelucon.

"Ah serius? Masa sih Bang Jeje pernah minum air cucian beras hahaha." Kata Shania tak percaya.

"Gue nih saksinya. Sama Rasya dan Kak Frieska. Gue sama Rasya aja akhirnya ketawa ngakak hahaha." Ujar Nabil.

"Emang sih air cucian beras kelihatan kayak susu. Tapi kan tetep rasanya bukan susu." Ucap Shania.

"Bang Jeje mah emang konyol."

Anak Kos Dodol (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang