Part 3

2.1K 113 5
                                    

Hari itu seisi rumah kos tampak sepi. Semua penghuni berda dikamar masing-masing. Termasuk para mahasiswa kecuali Vernando yang bekerja. Hari ini mereka tak ada kelas hingga bisa bersantai dikamar kos. Nabil tampak duduk sambil menonton TV dengan Jeje.

Frieska turun sambil membaca bukunya. Matanya saat melihat Jeje tampak kaget. Begitupun Jeje. Nabil yang menatap mereka berdua tampak heran.

"Kalian kenapa sih?" Tanya Nabil.

"Loe kos disini Fries? Kok gue baru tahu?" Ujar Jeje.

"Lah emang iya. Udah lama kali gue disini. Gue juga baru tahu loe kos disini." Sahut Frieska.

"Loh kalian berdua saling kenal?" Kata Nabil heran.

"Iya lah kenal. Orang dia seangkatan sama gue pas sekolah."

"Lah jadi ketemu lagi."

"Iya emang."

Baru mereka akan mengobrol, pintu depan diketuk. Nabil disusul Frieska langsung menuju pintu depan. Saat Nabil membuka pintu, dia melihat Rasya sudah membawa kopernya. Frieska yang tak tahu menahu mengerutkan keningnya.

"Oh loe Sya. Ayo masuk." Ujar Nabil.

"Ini siapa Bil?" Tanya Frieska.

"Ini penghuni baru kos kita Kak. Namanya Rasya. Nah Sya, kenalin ini Kak Frieska. Penghuni lama disini." Nabil memperkenalkan mereka.

"Rasya Kak." Rasya mengulurkan tangannya.

"Frieska. Ayo masuk. Kakak mau bikinin minuman dulu."

Rasya mengangguk. Jeje yang melihat Rasya sudah datang langsung membantu Nabil dan Rasya untuk merapikan kamar. Rasya membuka koper dan memasukkan bajunya ke lemari. Sementara Jeje dan Nabil membersihkan kasur dan bantal.

Ketukan pintu terdengar dan mereka mendapati Frieska yang datang membawa minuman. Mereka tersenyum dan Frieska masuk ke kamar Rasya. Ditaruhnya minuman yang dia bawa ke nakas.

"Baru pertama kali ke Jakarta ya?" Tanya Frieska.

"Iya Kak. Aku mau kuliah." Sahut Rasya.

"Oh dimana? Jurusan apa?" Tanya Nabil.

"Univertas 48 Jakarta."

"Lah. Itu kan kampus kita berdua Bil."

"Iya Bang Je. Wah loe bakal satu kuliahan sama kita nih."

"Iya tapi belum masuk. Masih daftar."

"Loh terus kok kamu udah kos aja?"

"Disuruh orang tua Kak. Lagi pula aku juga mau mandiri."

"Bagus tuh."

Mereka membantu Rasya menata barang dengan rapi. Tanpa sengaja, Nabil melihat kartu Uno yang berada ditas Rasya. Nabil langsung melihat kartunya dan mengambilnya.

"Loe suka main Uno Sya?" Tanya Nabil.

"Iya. Waktu SMA suka main kartu Uno." Sahut Rasya.

"Wah kita bisa main nih. Main yuk Sya." Ajak Jeje.

"Ya boleh aja Kak..."

"Jeje. Panggil aja Bang Jeje."

"Iya Bang Jeje. Boleh."

"Kak Frieska mau ikut?"

"Gak deh. Aku mau masak dulu. Bunda udah ngasih beras soalnya."

"Kak Fries, Bunda itu siapa sih?"

"Pemilik kos ini. Dia suka dipanggil Bunda. Kan dia ibarat Ibu kita disini. Belum tahu ya?"

"Hehehe belum Kak."

Anak Kos Dodol (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang