Part 17

783 70 1
                                    

Hari sudah malam saat Rasya sedang membaca bukunya. Tes untuk masuk kuliah akan datang dalam waktu dekat. Jeje sedang diluar bermain gitar dan Nabil juga masih sibuk bernyanyi. Frieska seperti biasa memasak didapur.

Sedangkan Ayah mereka, Vernando masih kerja karena lembur. Hari ini mereka belum dapat uang kiriman kecuali Frieska. Jadi Frieska sudah bisa belanja. Nabil masih bernyanyi saat pintu kamarnya diketuk. Nabil berhenti bernyanyi dan membuka pintu. Dilihatnya Frieska berdiri didepan kamarnya.

"Kenapa Kak?" Tanya Nabil.

"Makan dulu. Udah jadi tuh makanannya." Sahut Frieska.

"Yah lagi serius latihan nih Kak." Keluh Nabil.

"Udah Bil berenti dulu. Berisik tahu. Gak bisa konsen belajar gue."

"Ikut-ikut aja loe Sya. Belajar tuh dikamar. Bukan diruang tamu."

"Udah-udah. Sana ke meja makan. Je, makan dulu. Jangan ngamen terus didepan."

"Ya elah Fries. Lagi enak-enak nyanyi juga. Bentar."

"Udah entar dulu ngamennya. Kalo gak mau jatah loe buat gue nih."

"Eh jangan-jangan. Ya udah gue makan."

"Nah gitu dong."

Akhirnya mereka langsung berkumpul dimeja makan. Masing-masing dari mereka langsung menyendok nasi dan Frieska membagikan piringnya. Satu persatu dari mereka menerima piring dan mulai menyendok nasi.

"Diriku kepada dirimu dirimu kepada diriku saling meminta sesuatu kemudian menatap langit"

Suara dering Smartphone mengganggu mereka. Jeje menatap mereka semua satu-persatu dengan tatapan menyelidik. Frieska bangkit duluan dan mengambil Smartphonenya. Mereka mulai mengambil lauk dan kembali sibuk dengan makanannya masing-masing.

Sementara Frieska mengerutkan dahinya bingung. Tak biasanya dia menelfon saat malam. Akhirnya Frieska menggeser touch screen HP nya untuk mengangkat telfon dan langsung menempelkan Smartphonenya ke telinganya.

"Halo Dhik." Sapa Frieska.

"...."

"Aku dikos. Kenapa?" Tanya Frieska.

"...."

"Hah." Kaget Frieska.

"...."

"Ya udah aku ke Bandung sekarang. Aku bakal sewa travel."

"...."

"Loh emang kamu dimana?"

"...."

"Ya udah kalo gitu. Aku mau siapin baju dulu. Kamu kesini aja."

"...."

"Iya makasih ya Dhik."

"...."

Sambungan terputus. Frieska langsung menuju kamarnya yang berada dilantai 2. Penghuni kos yang masih makan tampak bingung saat melihat Frieska yang terburu-buru. Nabil yang sudah selesai makan menaruh piringnya ke bak cuci piring.

Jeje juga menaruhnya disusul Rasya. Saat mereka akan kembali berkumpul diruangan depan, mereka mendengar suara klakson. Nabil menatap Jeje dengan bingung. Mereka berdua juga bingung siapa yang datang ke kos mereka malam-malam begini.

"Eh siapa tuh? Kak Ver udah pulang ya?" Tanya Nabil.

"Loe bloon atau gimana sih Bil? Itu kan suara klakson mobil." Sahut Rasya kesal.

"Ya gue kan Cuma nebak." Kata Nabil.

"Gue liat dulu deh."

Dengan langkah santai, Jeje langsung membuka pintu. Dilihatnya sebuah mobil sejenis mini bus terparkir. Pintu mobil terbuka dan memperlihatkan seseorang yang Jeje kenal. Jeje tersenyum dan langsung memberi isyarat padanya untuk masuk.

Anak Kos Dodol (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang