Part 38

516 54 10
                                    

Hari itu kampus terlihat ramai. Maklum jam kuliah belum dimulai jadi para mahasiswa banyak yang nongkrong didepan kelas sambil menunggu jam kelas. Termasuk Nabil dan Jeje yang sedang nongkrong digedung fakultas kedokteran.

Mereka tampak bersandar ditiang fakultas dengan wajah bosan. Apalagi Nabil. Mata kuliah yang akan dia pelajari hari ini adalah mata kuliah yang cukup sulit. Jeje bahkan wajahnya lebih kusut lagi. Sudah ngantuk perutnya juga lapar. Dirinya belum sempat sarapan.

Bagaimana tidak. Jeje terlambat bangun karena dia baru tidur dini hari karena sibuk bermain game dan mengerjakan tugas yang deadlinenya udah dekat. Otomatis Jeje jadi bangun kesiangan dan bahkan sampai tidak mandi. Jeje hanya sempat cuci muka dan gosok gigi.

"Bil." Panggil Jeje.

"Apaan?" Sahut Nabil.

"Liat tuh." Tunjuk Jeje.

"Liat apaan sih?"

"Makanya nengok dulu sono."

Dengan malas, Nabil menoleh ke samping dan beberapa mahasiswa yang datang berbarengan sambil bergandengan tangan. Mereka berdua tampak tertawa bahagia. Nabil langsung cemberut sementara Jeje tertawa.

Belum sempat Nabil menggerutu, terlihat sepasang anak kecil yang sedang bermain berdua. Mereka juga tak kalah bahagia dan ceria. Nabil semakin merengutkan wajahnya. Lalu ada lagi sebuah truk yang tampak besar melewati kampus dengan kecepatan sedang.

Truk itu tampak besar karena menyatu dengan container dibelakangnya atau biasa dibilang truk gandeng. Melihat wajah kawannya yang semakin merengut, Jeje langsung tertawa keras bahkan sampai para mahasiswa menatap mereka heran. Nabil semakin merengutkan wajahnya.

"Berisik loe. Gak malu loe diliat orang-orang?" Protes Nabil.

"Bil, Bil. Truk aja gandengan. Masa loe kagak hahaha." Jeje tertawa semakin keras.

"Ngehe loe Bang." Sergah Nabil.

"Ah marah aja loe. Belum bisa move on loe ya."

"Sok tahu."

Jeje masih saja tertawa sementara Nabil mulai membuka buku pelajarannya sambil mengulang materi yang pernah dipelajarinya sambil mempelajari materi yang akan dibahas juga. Jam kuliah tanpa terasa tiba dan mereka pun berpisah.

Nabil mengangguk dan dia juga mulai berjalan menuju kelasnya. Tanpa waktu lama Nabil tiba dikelas beberapa menit sebelum Dosennya datang. Nabil mengeluarkan lagi buku yang dia baca dan kembali focus dengan materi yang diajarkan.

***

Kelas selesai dannabil menuju kantin sambil menunggu Jeje yang biasanya akan segera datang ke kantin. Sambil menunggu, Nabil mengutak-atik Smartphone miliknya yang tadi dia anggurkan. Saat sedang serius-seriusnya, Nabil mendengar suara yang tidak asing ditelinganya.

Saat dirinya menoleh terlihatlah Shania yang baru datang ke kantin bersama Beby dan satu temannya yang tidak Nabil kenal. Melihat Shania tersenyum tanpa sadar membuatnya terpaku. Shania tampak berbeda saat berhadapan dengannya. kalau dengannya, Shania pasti memasang wajah kesal.

Kok gue baru sadar kalau dia cantik? Batin Nabil terpesona. Tak lama kemudian, Jeje datang sambil bergandengan tangan dengan Sendy yang tampak membawa sebuah kotak bekal makanan beukuran besar. Mereka langsung duduk didekat Nabil.

"Lama amat loe? Biasanya loe duluan yang dateng?" Tanya Nabil sambil meminum jusnya.

"Gue nyamperin Sendy dulu. Sekalian makan bareng." Sahut Jeje.

"Iya Bil. Kebetulan aku masaknya kebanyakan. Jadi kita makan bertiga aja ya." Ujar Sendy.

"Cakep nih. Tahu aja Kak Sendy kalau gue lagi bokek."

Anak Kos Dodol (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang