Part 26

567 63 7
                                    

Pagi mulai datang dengan cepat. Padahal ini bukan hari libur tapi para penghuni kos masih banyak yang pulas. Tak lama kemudian satu pintu kos terbuka dan keluar dengan wajah masih mengantuk. Frieska menuruni tangga dan menuju dapur.

Frieska membuka karung beras dan melihat isinya masih cukup untuk makan para penghuni kos. Frieska mulai memasak nasi dan mengambil roti tawar yang tersimpan dikulkas. Tak lupa juga dia memasak air panas untuk membuat teh dan susu. Sebelum pulang dari puncak, Naomi sempat membeli beberapa roti tawar untuk dirinya dan para penghuni kos.

Saat Frieska hendak mematikan kompor, pintu kamar lantai 1 yang terletak paling dekat pintu terbuka. Vernando sudah rapi dengan kemeja dan dasi biru. Frieska tersenyum dan Vernando duduk dikursi makan.

"Pagi Kak Ver." Sapa Frieska.

"Pagi Fries." Balas Vernando.

"Nih Kak tehnya. Aku mau bangunin yang lain dulu." Kata Frieska sambil menaruh gelas tehnya.

"Terima kasih Fries."

Vernando langsung menyeruput tehnya dan Frieska langsung membangunkan Nabil, Rasya dan Jeje.. pintu kamar mereka belum terbuka. Samar-samar Frieska mendengar dengkuran dari 1 kamar yaitu kamar Nabil. Akhirnya Frieska mengetuk pintunya perlahan.

"Bil, bangun. Udah siang nih. Mau kuliah kan?" Kata Frieska agak keras.

Tak ada jawaban. Malah suara ngoroknya yang terdengar. Akhirnya Frieska menarik handel pintu dan terbuka. Kini Frieska lebih kaget saat melihat ketiga penghuni kos laki-laki tidur bertiga dengan posisi tak beraturan.

Nabil tengkurap, Rasya miring dengan kaki yang berada ditubuh Jeje yang tidur terbalik. Dan semuanya tidak memakai baju. Frieska kembali menggelengkan kepalanya. Dia pun segera membangunkan mereka bertiga.

"Eh bangun. Udah siang nih? Katanya pada mau ke kampus?" Kata Frieska.

"Thacil, aku sayang kamu." Igau Rasa.

"Iya Ma. Nabil ngerti." Sekarang giliran Nabil yang mengigau.

"Yeh mulai deh. Heh bangun, bangun. Gue siram air satu-satu nih."

"Iya-iya."

Akhirnya mereka bangun dengan wajah masih mengantuk. Frieska berkacak pinggang melihat mereka masih terlihat malas.

"Ayo cepet bangun. Nanti jatah sarapan kalian aku kasih ke Kak Ver." Ujar Frieska.

"Jangan dong. Nanti gue kelaperan." Kata Jeje cepet.

"Giliran tentang makanan cepet loe Je. Ayo bangun, cuci muka, mandi terus sarapan."

Melihat mereka mengangguk, Frieska langsung keluar pintu kamar kos. Tak lama kemudian para penghuni kos sudah keluar dengan baju rapi dan wajah yang terlihat segar. Vernando yang sedang mengoleskan rotinya dengan selai langsung menoleh.

"Nah kalian baru bangun. Tidur jam berapa semalam?" Tanya Vernando.

"Jam 12 malam Kak. Kita main kartu UNO dulu." Sahut Jeje.

"Iya Kak. Maaf ya kalau berisik." Tambah Rasya.

"Ya udah gak apa-apa. Ayo sarapan. Nanti kalian terlambat."

Mereka langsung sarapan dengan keheningan. Karena Vernando membuat aturan bila sedang makan tak ada yang boleh mengobrol. Dan mereka langsung menuruti Vernando yang berperan sebagai Ayah mereka dikos-kosan ini. Apalagi kewibawaan dan cara Vernando memberikan nasihat bisa membuat mereka langsung menurut. Itulah sebabnya Vernando sudah seperti Ayah mereka.

Naomi juga kadang membawakan beras atau membawakan lauk. Naomi yang merupakan pemilik kos sudah dianggap oleh mereka seperti seorang Bunda oleh para penghuni kos. Terutama oleh para penghuni yang masih kuliah.

Anak Kos Dodol (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang