Part 42

617 62 1
                                    

Pagi itu Frieska sedang membersihkan halaman dengan sapu lidi. Karena sudah lewat ujian akhir semester, jadi kuliah Frieska libur panjang. Waktu luangnya pun semakin banyak. Jadi dia manfaatkan waktunya ini untuk bersih-bersih kos-kosan.

Semua penghuni kos belum bangun kecuali Vernando dan Frieska. Pagi tadi Vernando keluar sebentar untuk membeli sarapan untuk para penghuni kos. Tapi dia tidak memakai motor sportnya. Motor sport milik Vernando diparkir diteras kos-kosan.

"Akhirnya selesai juga. Tinggal bangunin mereka nih buat bantu bersihin kos-kosan." Kata Frieska sambil menaruh sapu lidinya dan masuk ke kos.

Suasana kos-kosan sangat sepi karena memang semua penghuni belum bangun kecuali Frieska dan Vernando yang sedang keluar. Tujuannya sekarang menuju kamar Nabil. Diketuknya perlahan pintu kamar Nabil dan dia membukanya. Tapi kamar kosnya kosong. Frieska pindah ke kamar sebelah.

Kamar Rasya. Frieska mengetuk pintu kamar kos Rasya dan membukanya perlahan. Kosong juga. Tujuan terakhir. Kamar Jeje dilantai 2. Akhirnya Frieska menaiki tangga menuju kamar Jeje yang berada dilantai 2 juga tepat disebelah kamarnya.

Belum sampai kamar Jeje, Frieska sudah bisa mendengar dengkuran keras dari salah satu penghuni yang terdengar dari kamar Jeje. Akhirnya Frieska sampai didepan pintu kos Jeje dan mengetuknya perlahan.

Tok... Tok... Tok...

"Jeje, Rasya, Nabil. Ayo bangun. Udah siang nih. Bantu beres-beres yuk." Kata Frieska.

Tak ada jawaban. Frieska kembali mengetuk.

"Hoy bangun. Jangan pada males. Udah siang nih." Lanjut Frieska sambil mengetuk.

Tetap tak ada jawaban. Frieska pun mulai menggedor pintu kamar Jeje agar mereka semua terbangun.

DUG... DUG... DUG...

"Kalian kebo banget sih. Ayo bangun udah siang. Kalau kalian gak bangun juga, jatah sarapan kalian aku embat nih." Ancam Frieska.

"JANGAAAAAANNNN." Teriak mereka semua dari dalam.

"Makanya cepetan bangun. 10 menit belum keluar gue sate loe semua." Lanjut Frieska.

"Iya-iya."

Selesai membangunkan para bujang tanggung, Frieska langsung turun dari tangga dan mengambil kemoceng dan lap kecil. Frieska bergerak menuju wastafel tempatnya mencuci piring dan mulai mencuci wajan, piring, gelas dan alat-alat makan.

Tangannya sangat cekatan saat mencuci alat-alat dapur dan makan. Tak lama kemudian, para bujang tanggung itu keluar dari kamar masing-masing dengan wajah yang lebih segar biarpun masih kelihatan mengantuk. Frieska yang sudah selesai mencuci piring langsung berbalik.

"Nih ambil." Frieska mengulurkan kemoceng dan lap kecil pada mereka bertiga.

"Buat apaan nih?" Tanya Jeje heran.

"Iya Kak. Kok kita dikasih beginian?" Rasya menambahkan.

"Kalian bantuin aku ya buat bersihin ini kos. Udah kotor banget dan mumpung libur."

"Hah. Ogah ah. Gue ada janji sama Sendy."

"Aku juga mau jalan sama Thacil."

"Nabil aja Fries. Dia kan nganggur."

"Enak aja loe. Bantuin lah. Sekali-sekali loe bersihin nih kosan Je. Ini kan juga tempat tinggal loe."

"Yah Fries."

"Oh oke. Kalau gak mau berarti jatah sarapan buat yang gak bantu beresin nih kos-kosan gue makan sama Nabil."

"Ah loe mah Fries. Mainannya makanan. Kan lemah gue."

Anak Kos Dodol (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang