Felicya?

826 67 24
                                    

Itu anak kenapa sinis amat sama gua? Bikin merinding. Dari lagak nya sih, kayak tipikal anak songong dan suka males-males an. Bodo ah, peduli amat. gumam Fyndo bergidik

Bu Sella pun memulai pelajarannya, yaitu fisika. Fisika adalah mata pelajaran yang paling tidak disukai Felicya, tapi dia selalu mendapatkan nilai tertinggi jika ada ulangan atau praktek. Pas ditanya kenapa bisa, dia sendiri juga bingung. Katanya, setiap kali dia melihat soal soal fisika, entah kenapa tuh jawaban langsung terlintas di otaknya. Anak einstein beda.

"Anak-anak.. hari ini kita ulangan essay ya," kalimat sakral itu berhasil membuat semua anak terkejut.

"HAH??!?! ESSAY? JANGAN!!!" Panik mereka bersamaan.

Bu Sella mengernyitkan dahinya. "Kenapa emangnya? Ibu gak mau tau. Jika nilai kalian dibawah 81, siap-siap panggilan orang tua," ancamnya yang berhasil membuat anak-anak menelan ludah.

"Yahh.. ibuuu..."

"Udah diem! Soal nya cuma 15 kok. Awas kalau nyontek." Bu Sella membagikan kertas soal dan jawaban.

Bu sella gak mikir apa ya? Gila.. fisika ulangan dadakan?! Mati gue

Tau nih emang. Mana gw blom belajar sama sekali.

Lo aja belom, gimana gue? Mati aja udah.

Semoga Bu Sella gak pelit kasih nilai.

Amiin..

Ditengah anak-anak protes, ada dua anak yang dari tadi adem-adem aja. Siapa lagi kalo bukan Felicya dan Fyndo?

Tapi, 'adem' nya mereka tentu berbeda. 'Adem' nya Fyndo, karena dia memang sudah pintar fisika dari sananya dan merupakan pelajaran kesukaan. Sedangkan 'adem' nya Felicya sih yaa karena dia memang malas.

Saat kertas dibagikan, Fyndo langsung mengerjakan dengan serius dan sangat antusias. Berbeda dengan Felicya yang mengerjakannya sambil senderan di kursi dan mengangkat kakinya diatas kaki yang lain. Ia sungguh malas dengan yang namanya ulangan, karena nilainya sudah pasti seratus. Bukannya sombong, tapi kenyataannya emang gitu.

Tik...tok...tik..
45 menit kemudian

Terlihat anak laki-laki dikursi belakang berdiri sambil memegang kertas jawabannya. Anak itu Fyndo. Ia langsung mengumpulkan kertasnya pada bu Sella.

Tentu saja, kejadian itu membuat anak anak pongo melihat Fyndo si anak baru itu sudah selesai ngerjain ulangan fisika yang susahnya spesial pakai telor.

Melihat itu, Felicya berdecak sambil tersenyum sinis. "Cepet juga anak baru itu."
Sebenarnya, Felicya sudah selesai sejak 10 menit yang lalu. Tapi, itu memang sudah jadi kebiasaannya untuk mengumpulkan belakangan. Ia lebih memilih tidur. Karna buat apaan? Buat pamer kalau lo udah selesai? Belom tentu jawaban lo bener kan?

Fyndo kembali ke tempat duduknya.

Anjay si Fyndo udahan. Pinter juga dia! Jangan-jangan entar si Felicya kalah sama anak baru lagi

Iya anjir. 45 menit kelar! Gue aja baru nomor 8.

Curang lo! Bagi-bagi kalo tau! Gue beloman sama sekali malahan!!

Ogah, mikir sendiri.

Najis, pelit lo.

Terdengar bisikan anak-anak. Tentu saja tak jauh dengan topik mengagumi Fyndo. Si anak baru yang baru masuk 45 menit yang lalu.

Bisikan itu terdengar di telinga Fyndo. Ia hanya tersenyum kecil.

Tiba-tiba ia tersentak.
Bentar dah! Tadi ada anak yang menyebutkan satu nama! Ah siapa ya namanya? Lupa lagi gue. Dan katanya itu bisa jadi saingan besar gue nih batin Fyndo mengingat ngingat. Siapa dah namanya? Felisa? Flisa? Felis? Ah anjir! Gumamnya menghentikan pemikiran yang tidak berguna itu.

Bad Girl In Love [END]Where stories live. Discover now