"Bantet! Sudah lama tak bertemu!," seru Yoongi sambil merentangkan tangannya pada Yerim yang langsung ditolak mentah-mentah oleh Yerim.

"Apa-apaan. Seungwan eonni juga bantet. Oppa juga bantet untuk ukuran seorang pria. Jangan meledekku! Seungyoon juga nanti akan bantet karena mewarisi gen kalian berdua," ejek Yerim membuat Jungkook tertawa sementara Seungwan dan Yoongi hanya menatap Yerim jengkel.

"Apa kabar noona? Bagaimana kandunganmu?," sapa Jungkook pada Seungwan.

"Kabarku baik Jungkook. Kandunganku juga baik. Minggu depan aku akan check-up dan kata dokter aku mungkin sudah dapat mengetahui jenis kelamin bayiku nanti," ucap Seungwan dengan berbinar membuat Yoongi tersenyum dan mengusap lembut kepala Seungwan.

"Seungyoon ingin adik laki-laki atau adik perempuan?," tanya Yerim pada Seungyoon yang langsung berpikir keras.

"Aku ingin punya adik laki-laki agar bisa main basket bersama," ujar Seungyoon antusias. Hobi bermain basket yang diturunkan ayahnya benar-benar membuatnya terobsesi dengan segala sesuatu yang berbau basket. Bahkan ia pernah meminta kado ulang tahun kostum pemain basket pada Jungkook.

"Kau tidak ingin adik perempuan?," tanya Yoongi yang langsung dibalas gelengan cepat dari Seungyoon.

"Seungyoon mungkin tidak ingin adik perempuan. Tapi teman perempuan," ucap Jungkook lalu merangkul Yerim. Terang-terangan menggoda gadis itu didepan Seungwan dan Yoongi yang kini menertawai Yerim.

Lagi-lagi Yerim melepaskan rangkulan Jungkook sambil mendengus kesal. "Kau bicara apa sih dari tadi. Otakmu itu perlu disucikan tahu!," omel Yerim kesal lalu meninggalkan mereka.

"Tuh kan Jungkook, Yerim jadi ngambek karenamu," ucap Seungwan sambil menahan tawanya.

Jungkook hanya terkekeh pelan. Ia menatap Yerim yang berjalan pergi sambil menghentakan kakinya. Sangat terlihat bahwa gadis itu sangat kesal.

"Kau jadi melamarnya hari ini?," tanya Yoongi.

Jungkook meraba saku celananya dan merasakan sebuah kotak cincin terdapat disana. Ia tersenyum pada Seungwan dan Yoongi lalu mengangguk pasti.

"Go get her Jungkook. Fighting!," seru Seungwan sambil mengepalkan tangannya keatas, memberi semangat pada Jungkook.

"Semangat ahjussi!," seru Seungyoon. Ia sebenarnya tidak tahu apa yang ingin Jungkook lakukan, tetapi ia mendengat ibunya berkata 'fighting' yang ia tahu merupakan kata-kata penyemangat.

Jungkook tersenyum lalu mengacak rambut Seungyoon. "Thanks boy," ucap Jungkook sebelum meninggalkan keluarga kecil Min yang menyemangatinya.

×××

Yerim berjalan menyusuri pinggir pantai sambil menenteng high heelsnya. Merasakan lembutnya pasir pantai yang mengenai kakinya dan semilir angin sejuk yang menerbangkan beberapa helai rambutnya. Suara ombak bersaut-sautan dengan suara burung camar membuat pikiran Yerim menjadi tenang.

Ia sangat berterima kasih pada Eunwoo dan Eunha karena telah menyelenggarakan pesta pernikahan mereka dipinggir pantai. Yerim sangat menyukai pantai, sama seperti ayahnya. Dulu ayahnya pernah bercerita jika ia melamar sang ibu dipinggir pantai saat matahari terbenam seperti sekarang ini. Ia dan Yoorim juga sering diajak jalan-jalan ke pantai. Entah hanya untuk menikmati pemandangan atau bermain pasir bersama.

Yerim menghentikan langkahnya. Ia meletakan high heelsnya diatas pasir lalu menatap matahari yang mulai terbenam. Menyajikan pemandangan yang indah sampai Yerim tak ingin berkedip demi melihat keindahan tersebut. Memorinya bersama sang ayah berputar-putar dikepalanya membuatnya sedikit emosional.

Red Thread • [ jjk × kyr ]Where stories live. Discover now