14

7.9K 1.1K 72
                                    

Jungkook menyerang pedal gas mobil Eunha tanpa ampun. Eunha berteriak histeris saat Jungkook membelokan mobil tersebut pada sebuah tikungan tajam. Gadis itu hanya bisa mengucapkan doa disela-sela teriakan ketakutannya.

"Jeon Jungkook kau gila!," teriak Eunha sambil memejamkan matanya. Tidak ingin melihat pemandangan mobil-mobil yang disalip Jungkook dengan berbahaya. Tangannya menggenggam seatbelt yang dikenakannya.

"Apa kau punya tang?," tanya Jungkook pada Eunha. Matanya tetap berfokus pada jalanan yang ribut akibat ulahnya. Sesekali menekan klakson saat mobil didepannya tidak memberikan jalan.

Eunha mengangguk. Jungkook dapat melihatnya dari ekor matanya. "Ada dimana?"

"Di kotak perkakas Eunwoo. Di belakang. Sebenarnya apa yang-AWAS!"

Jungkook membanting setir dan menginjak rem kasar sehingga mobil Eunha berhenti dengan suara berdecit yang memekakan telinga.

Napas mereka menderu sambil menatap truk besar yang hampir mereka tabrak lewat dihadapan mereka.

Jungkook menatap Eunha yang terlihat ketakutan. "Apa kau yang mau menyetir?"

Eunha melotot menatap Jungkook lalu memukul bahu pria itu. "Kau sungguh-sungguh ingin mati hah? Sebenarnya ada apa? Apa yang terjadi pada Yerim sehingga ia dalam bahaya?"

Jungkook menghembuskan napasnya kasar. Ia keluar dari mobil lalu membuka bagasi, mengambil tang dari kotak perkakas milik Eunwoo. Ia berjalan memutar kekursi pengemudi  dan membukanya.

"Kau yang menyetir Eunha," pinta Jungkook pada Eunha yang masih pucat.

"Aku tidak akan pindah ke kursi pengemudi kalau kau belum mengatakan ada apa dengan Yerim"

"Ia dalam bahaya Eunha! Ceritanya panjang, kau akan tahu nanti. Tolong aku menyelamatkannya," ucap Jungkook dengan nada memohon. Eunha menghela napas melihatnya. Ia melepaskan seatbelt lalu pindah kekursi pengemudi tanpa turun dari mobil.

Jungkook langsung masuk kekursi pengemudi, memasang seatbelt lalu menatap Eunha yang sudah siap mengendarai mobil tersebut.

"Kalau aku sampai mati karena ide gilamu, aku bersumpah akan menggentayangimu setiap hari," ucap Eunha sebelum menginjak pedal gas. Ia juga menancapkan kecepatan tinggi walaupun tidak segila Jungkook.

Jungkook terkekeh kecil. "Aku jadi takut," Jungkook menanggapinya dengan candaan. Berharap ia bisa sedikit tenang walaupun tidak berpengaruh sama sekali.

Eunha mengendarai mobil tersebut menuju Seoul Medical Center. Ia mengikuti rute bus nomor 9. Sebuah bus yang berjalan dengan kecepatan tinggi tampak dimata mereka.

"Disana! Bus nomor 9!"

Eunha menambah kecepatan mobilnya sehingga mereka kini sejajar dengan bus tersebut. Jungkook membuka kaca jendela, menatap kedalam jendela pintu bus. Matanya menangkap Yerim yang tengah duduk disamping supir.

"KIM YERIM!," teriak Jungkook sekuat tenaga. Kepalanya menyembul keluar dari jendela.

Yerim tidak mendengarnya. Jungkook berdecak frustasi lalu mengambil ponsel Eunha, menelpon gadis itu.

Jungkook dapat melihat Yerim yang sedang merogoh sakunya, mengambil ponselnya.

"Jungkook!"

"Aku ada diluar"

Yerim menoleh dan mendapati Jungkook yang sedang melambaikan tangannya dari jendela mobil.

"Minta supir untuk membuka pintunya. Aku akan melemparkan tang padamu"

Yerim mengangguk lalu meminta sang supir membuka pintu bus. Angin malam yang dingin berhembus kedalam bus begitu pintu terbuka.

"Merapat ke bus, Eunha!"

Red Thread • [ jjk × kyr ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang