25

8.4K 996 108
                                    

"Yoorim, jaga ibumu. Aku akan pergi mencari Yerim dan Jungkook. Jangan buka pintu untuk siapapun itu. Mengerti?," ucap Victoria pada Yoorim sambil berjalan menuju pintu apartemen milik Jungkook.

"Hati-hati ahjumma. Anak buah Nichkhun mungkin masih berkeliaran diluar sana mencari kita," ucap Yoorim khawatir. Ia berjalan mendekati Victoria yang sedang memakai jaketnya.

Victoria hanya mengangguk. Ia hendak membuka pintu sebelum Miyoung keluar dari kamar Jungkook.

"Victoria aku ikut," ucap Miyoung sambil berlari kecil menuju Victoria dan Yoorim.

"Tidak Miyoung. Diluar sana berbahaya," ucap Victoria tegas.

Miyoung mengepalkan tangannya. Ia merasa dianggap lemah oleh Victoria. Ia tidak tinggal diam. Miyoung berjalan menuju pintu lalu membuka pintu tersebut.

"Kau tidak bisa menghalangiku untuk menemui anakku Victoria. Aku ingin ikut mencarinya," ucap Miyoung. Matanya menatap Victoria tajam.

Victoria menghela napasnya kasar. "Tidak kah kau mengerti? Aku tidak ingin kejadian kemarin terulang. Kau sebaiknya disini saja," ucap Victoria berusaha menahan kesabarannya. Tangannya menarik pintu tertutup kembali, membuat Miyoung marah.

"Bisakah untuk sekali saja kalian tidak menganggapku lemah? Aku tau aku mengalami gangguan kecemasan yang sangat merepotkan tapi bukan berarti aku lemah!," mata Miyoung memerah. Tangannya mengepal, menahan amarahnya.

"Eomma, sudahlah," ucap Yoorim meraih tangan Miyoung, berusaha menenangkannya. Miyoung menoleh, menatap Yoorim tak suka. Ia melepaskan tangannya dari Yoorim dengan kasar.

"Kalian merahasiakan begitu banyak dariku bukan? Kenapa aku tidak boleh mengetahuinya? Apa kalian-"

"Kau ingin tahu? Kau serius ingin tahu Miyoung?," tanya Victoria dengan nada tinggi yang menyiratkan kemarahan. Ia benar-benar tak tahan dengan sikap Miyoung.

"Nichkhun memiliki perasaan yang gila terhadapmu! Ia terlalu tergila-gila padamu hingga ia ingin memilikimu seorang diri!," pekik Victoria marah membuat Miyoung yang mendengarnya seketika membeku ditempatnya.

"Ia bahkan ingin membunuh kedua anakmu karena menganggap mereka sebagai penghalang hubungan kalian. Sudah jelas bukan?," Victoria benar-benar emosi. Ia tidak peduli jika tetangga Jungkook mendengar keributan mereka.

Miyoung menggeleng tak mengerti. Tangannya yang gemetar menggenggam tangan Yoorim kuat. Ia benar-benar bingung.

"Bukankah Jungkook yang membunuh Jaejoong?," tanya Miyoung ragu pada Victoria.

Victoria tertawa sarkastik sebelum kembali menatap Miyoung.

"Jungkook yang membunuh Jaejoong katamu? Omong kosong! Nichkhun menjebaknya hingga ia tak sengaja membunuh suamimu secara tidak langsung! Ia bahkan harus mendekam selama sepuluh tahun dipenjara dan harus kehilangan ibunnya! Walaupun begitu Jungkook tetap merasa sangat bersalah hingga ia mati-matian melindungi keluargamu dari Nichkhun! Ia bahkan sampai masuk rumah sakit sekarang karena melindungi kalian," Victoria terengah. Ia berusaha menormalkan napasnya yang memburu akibat terlalu emosi.

Miyoung menggelengkan kepalanya tak percaya. Tubuhnya lemas hingga Yoorim harus menopang tubuhnya.

"J-jadi secara tidak langsung...aku lah penyebab semua ini?," tanya Miyoung dengan air mata yang siap mengalir. Ia merasa penyakitnya akan kambuh cepat atau lambat.

Victoria hanya membuang wajahnya, tak berniat menjawab. Sejujurnya ia dapat mengatakan bahwa jauh dalam hatinya yang terdalam ia membenci Miyoung. Tetapi ia tidak bisa melakukannya karena ia sangat merasa iba dengan apa yang dialami wanita itu. Bagaimanapun juga, ia memiliki rasa kemanusiaan.

Red Thread • [ jjk × kyr ]Where stories live. Discover now