6

11.8K 1.2K 67
                                    

Yerim kini sedang berada dalam kamar Seungwan. Ia meminta Seungwan untuk memperbolehkan dirinya menginap semalam dirumah sahabatnya itu. Tentu saja Seungwan mengiyakan permintaan Yerim karena ia memiliki pertanyaan yang sangat banyak pada gadis itu.

Tadi Jungkook menawarkannya untuk pulang ke apartemennya, tapi langsung ditolak mentah-mentah oleh Yerim. Ia sempat sedikit berdebat dengan pria itu di lobby rumah sakit yang membuat mereka menjadi tontonan orang banyak. Hal itu membuatnya keduanya risih dan akhirnya Jungkook mengalah padanya.

Alasan utama Yerim menolak ajakan Jungkook adalah saat pria itu  meninggalkannya sendirian di apartemen kemarin, ia banyak berpikir. Ia memutuskan untuk menghindari Jungkook karena berada di sekitar pria itu kelewat berbahaya. Ia masih punya ibu dan adik yang harus ia nafkahi.

Seungwan masuk kekamarnya dengan membawa dua kopi kaleng dingin. Ia menyerahkan salah satunya pada Yerim yang langsung disambut senyuman gadis itu.

"Ya Kim Yerim, kau bertanggung jawab untuk menceritakan semuanya. Apa aku tak salah dengar? Pria itu kekasihmu? Yang benar saja," ucap Seungwan setelah mengambil duduk disamping Yerim. Kini keduanya tengah duduk diatas kasur Seungwan.

Yerim menunduk. Ia tidak tahu harus mulai dari mana. Ia juga takut akan reaksi Seungwan nantinya jika gadis itu tahu ia baru saja membunuh orang.

"Eonni...," lirih Yerim. Ia menatap Seungwan dengan mata yang sudah memerah dan berair. Seungwan yang melihatnya langsung menggenggam tangan Yerim.

"Kenapa Yerim? Apa kau takut? Apa pria itu mengancammu? Katakan, kita bisa melaporkannya ke polisi," ujar Seungwan lalu merangkul Yerim ketika gadis itu mulai terisak.

Yerim menggeleng. Ia menghapus air matanya yang jatuh lalu menatap Seungwan. Seungwan dapat merasakan ketakutan dari tatapan gadis itu.

"Jangan eonni, kita tidak bisa melaporkannya...aku takut"

"Berarti benar kan? Pria itu mengancammu?"

Lagi-lagi Yerim menggeleng. Ia menghembuskan napas berat sebelum memulai ceritanya.

"A-aku..m-membunuh seseorang," ucap Yerim pelan namun masih dapat didengar Seungwan. Mata gadis itu membulat sempurna mendengar pernyataan Yerim. Rangkulannya dibahu Yerim melonggar membuat hati Yerim sakit.

Seungwan menghembuskan napas kasar. Ia mencoba percaya pada Yerim. Ia sangat mengenal sahabatnya itu. Ia yakin Yerim melakukannya karena suatu alasan.

"Kenapa kau melakukannya?," tanya Seungwan hati-hati. Walaupun ia percaya pada Yerim tetap saja suaranya sedikit bergetar takut ketika bertanya pada gadis itu.

Dengan hati yang berat dan sedikit ragu, Yerim menceritakan semuanya pada Seungwan. Mulai dari awal pertemuannya dengan Jungkook, masalah flashdisk, pembunuhan yang mereka lakukan, dan lainnya. Seungwan yang mendengarkannya tidak bisa menjaga mulutnya tertutup.

"Kim Yerim...," Seungwan memeluk Yerim erat. Setelah mendengar cerita gadis itu, ia sama sekali tidak menyalahkan gadis itu tentang yang dilakukannya. Yerim hanyalah korban yang terjebak dalam lingkaran pria itu.

"Eonni, aku harus bagaimana? Aku takut kalau suatu hari keterlibatanku terbongkar," ucap Yerim dengan suara lirih. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Seungwan lalu menangis disana.

Seungwan bingung. Ia juga tidak tahu apa yang harus dilakukan bila ia berada di posisi Yerim. Gadis itu menghela napas lalu membangunkan Yerim dari sandarannya. Ia memegang bahu gadis itu dan menatap matanya yang sudah sembab.

"Kau harus jauhi Gold Yerim. Ia selalu datang kepadamu karena kau selalu memberi celah padanya untuk datang. Kau selalu membantunya sehingga ia selalu mengandalkanmu. Jauhi dia Yerim, maka semuanya akan baik-baik saja," ucap Seungwan mantap walaupun pada kalimat terakhir ia sendiri juga sedikit ragu.

Red Thread • [ jjk × kyr ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang