9

8.6K 1.1K 37
                                    

Ok Taecyeon tengah bersandar di mobil hitamnya dengan sebatang rokok terselip dibibirnya. Ia sedang memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang keluar masuk IGD Seoul Medical Center. Sepertinya para dokter jaga sangat-sangat sibuk sekarang.

Suara sirine ambulans menarik perhatian Taecyeon. Ambulans tersebut berhenti dipintu masuk disusul beberapa dokter dan suster berlarian kecil keluar dari IGD.

Mata Taecyeon memicing ketika melihat tiga orang dokter wanita tengah membantu para suster mengeluarkan pasien dari ambulans. Ia mengetuk kap mobilnya, memberi kode pada sang supir agar bersiap. Mobil hitam itu melaju untuk mencari tempat persembunyian.

Taecyeon berjalan mendekat, bersembunyi dibalik mobil-mobil yang terparkir tak jauh dari pintu IGD. Pria itu mulai bersiaga. Matanya mengikuti pergerakan ketiga dokter wanita itu .

"Suster Ahn, hubungi dokter Kang. Sepertinya pasien ini membutuhkan penanganan lanjut," seru salah satu dokter wanita tersebut.

"Baik, dokter Son," Suster Ahn pun berlari kedalam disusul Seungwan dan beberapa suster mendorong brankar yang diatasnya terbaring pasien kritis.

Taecyeon mengeliminasi Seungwan dari intaian matanya. Tinggal dua orang lagi.

"Suster Jung! Bawa pasien ini masuk-astaga!," Salah satu dari kedua dokter memekik kaget. Pasien yang baru saja dikeluarkan dari dalam ambulans terbatuk hebat dan mengeluarkan darah.

"Bawa pasien ini masuk cepat!," seru dokter wanita tersebut kepada para suster. Ia ikut mendorong brankar sebelum dihentikan oleh suara sirine ambulans satu lagi yang baru datang.

"Dokter Park urus pasien diambulans yang baru datang. Aku akan mengurus yang ini," ucap dokter wanita itu kepada dokter Park.

"Baik, dokter Kim"

Taecyeon langsung menegakkan badannya. Kini matanya hanya berfokus pada satu orang yang disebut dokter Kim itu. 

"Bingo"

Pria itu mengamati Kim Yerim yang baru saja menghilang dibalik pintu IGD. Ia tersenyum miring saat orang yang ditunggu-tunggunya menelpon. Dengan perasaan penuh kemenangan ia mengangkat telpon itu.

"Jadi?"

"Aku belum menemukan dokter Kim Yerim, tapi aku sudah menemukan dokter Kim. Aku akan kedalam untuk memastikan. Perasaanku mengatakan bahwa aku tidak akan salah orang," lapor Taecyeon pada Nichkhun yang langsung tersenyum diseberang sana.

"Bereskan dengan cepat lalu bawa wanita itu kemari. Setelah itu kembali cari Tiffany"

Taecyeon memutar bola matanya. Ia memang teman sekaligus pengikut setia Nichkhun, tapi ia mulai sedikit jengah dengan temannya itu yang selalu Tiffany, Tiffany, dan Tiffany.

"Sebaiknya kau menaikan gajiku. Aku tutup," Taecyeon menyimpan ponselnya. Ia mengambil langkah perlahan masuk kedalam IGD.

Taecyeon menginjakan kakinya kedalam IGD dan langsung disuguhi pemandangan yang sedikit kacau. Ruangan tersebut dipenuhi korban tabrakan yang terjadi di persimpangan depan. Ia menerka-nerkanya dari notifikasi berita dari ponselnya tadi.

"Tuan, silahkan ikuti saya. Apa keluhan yang anda rasakan sekarang?," ucap seorang suster yang menghampirinya dan memegang lengannya, bermaksud membantunya berjalan.

Taecyeon sedikit terkejut dengan kedatangan suster tersebut. Ia langsung pura-pura terbatuk dan tangannya otomatis naik memegang dada kirinya.

"Dadaku sakit dan sedikit sulit bernapas," ujar Taecyeon seadanya tapi berhasil mengelabuhi suster tersebut. Suster tersebut memintanya berbaring disalah satu kasur kosong lalu mengecek tekanan darahnya.

Red Thread • [ jjk × kyr ]Where stories live. Discover now