21

8.2K 1K 31
                                    

"Ini teh mu eomma," ucap Yoorim lalu meletakan secangkir teh dihadapan Miyoung. Wanita itu memijit kepalanya yang pening. Ia baru saja dibuat terkejut setengah mati oleh Yerim dan Jungkook.

"Eomma sudah baik-baik saja?," tanya Yerim yang duduk dihadapan Miyoung. Mereka kini berada diruang makan untuk meluruskan situasi.

"Tentu saja eomma tidak baik-baik saja. Eomma melihatmu bersama dengan seorang pria asing didalam kamarmu. Tidur berdua pula. Apa-apaan Yerim?," ucap Miyoung dengan nada suara yang tinggi dan tegas. Matanya menatap Yerim dan Jungkook dihadapannya bergantian.

"Pelan-pelan eomma," bisik Yoorim yang duduk disebelah Miyoung. Ia tidak mau ibunya kambuh lagi.

Yerim menggigit bibirnya gugup. Ia tahu ia tidak melakukan apapun dengan Jungkook. Mereka hanya tidur bersama saja. Tetapi berada dibawah introgasi ibunya membuat dirinya ciut.

Jungkook melirik Yerim yang diam. Ia menatap Miyoung lalu berdiri dari duduknya. Ia berjalan kesamping Miyoung lalu membungkuk sembilan puluh derajat dihadapan Miyoung.

"Maafkan aku. Aku tahu kami salah tidur berdua dalam satu kamar, tapi aku bersumpah kami tidak melakukan apapun diluar batas. Maaf sudah membuatmu khawatir akan putrimu," ucap Jungkook masih dengan posisi membungkuk membuat Yerim terdiam menatap pria itu.

"Apa hubunganmu dengan Yerim. Pacar?," tanya Miyoung lagi. Walaupun ia sudah tenang, hatinya masih risau menatap Jungkook. Ia khawatir jika Jungkook bukan orang yang baik.

Jungkook sedikit terkesiap mendengar pertanyaan Miyoung. Ia menegakan tubuhnya perlahan lalu melirik Yerim sesaat.

"Iya uhm-," Jungkook melirik Yerim. Bingung ingin memanggil Miyoung dengan sebutan apa.

"Ada apa?," tanya Miyoung dengan suara yang masih terdengar dingin.

"Eomma," tegur Yerim merasakan sikap dingin Miyoung yang terlalu berlebihan pada Jungkook. Yerim menyadari bahwa Jungkook sedikit tidak nyaman dengan itu.

"Jadi benar kalian pacaran?," tanya Miyoung kini pada Yerim yang dibalas anggukan Yerim.

"Iya eomma. Jadi bisakah sedikit lembut pada pacarku?," pinta Yerim yang membuat Jungkook menahan senyumnya mendengar Yerim menyebutnya demikian.

Miyong menghela napasnya lalu menggeleng menatap Yerim. "Jadi sekarang kau lebih membela pacarmu daripada eomma ya?"

Yoorim menutup mulutnya terkikik kecil. Ia sudah mengetahui sebenarnya semua akan terjadi. Bahwa sang kakak pasti akan dekat dengan Jeon Jungkook. Akan tetapi, cara hubungan mereka terekspos tidak diduga Yoorim. Dan ia berpikir itu sangat tidak elit mengingat kisah cinta sang kakak yang melibatkan pistol, pembunuhan, dan dendam.

Yerim berdecak kecil menatap Yoorim sebelum kembali menatap ibunya. "Buka begitu eomma," ucap Yerim yang sebenarnya sedikit bingung untuk menjawab pertanyaan Miyoung.

Miyoung kembali menatap Jungkook. "Sejak kapan kalian pacaran?"

"Sekitar dua minggu yang lalu," jawab Jungkook yang masih memikirkan bagaimana memanggil Miyoung.

"Tidak disuruh duduk, eomma?," celetuk Yoorim tiba-tiba membuat Miyoung menoleh padanya.

"Duduklah..., uhm siapa namamu?," tanya Miyoung.

"Namaku Jeon Jungkook. Panggil saja Jungkook," ucap Jungkook sambil tersenyum. Perlahan ia duduk kembali disebelah Yerim.

"Kau bisa memanggil ibu kami dengan eomma juga," Yoorim kembali menyeletuk membuat Miyoung menepuk bokongnya, membuat gadis itu mengaduh sementara Yerim menahan tawanya.

Red Thread • [ jjk × kyr ]Onde histórias criam vida. Descubra agora