13

7.8K 1.1K 39
                                    

Nichkhun membalikan badannya dan mendapati Jungkook yang tengah mengarahkan pistol kearahnya. Pria itu terkekeh lalu mengangkat kedua tangannya.

"Kau mendapatkanku," ucap Nichkhun sambil menatap mata Jungkook tanpa takut.

Jungkook tersenyum sinis dibalik maskernya. Ia menempelkan moncong pistol tersebut ke dahi Nichkhun.

"Santai saja Gold. Kita bisa berbicara baik-baik tanpa harus melibatkan otot," Nichkhun dapat melihat kilatan marah pada mata Jungkook. Walaupun ia tidak takut, ia akui tatapan Jungkook sedikit membuatnya terintimidasi.

Jungkook mendecih. "Setelah apa yang kau lakukan padaku kau berharap aku mau bicara baik-baik denganmu? Kalau aku mau aku bisa mencabik dirimu sekarang juga"

Nichkhun tertawa lalu merentangkan tangannya. "Silahkan"

Jungkook tidak dapat menahan emosinya. Ia memukul kepala Nichkhun dengan pistolnya, membuat   pria itu terjatuh. Ia menarik kerah baju Nichkhun kasar lalu meninju wajah pria itu bertubi-tubi. Nichkhun tidak melawan, membiarkan Jungkook memukulinya.

Jungkook berhenti ketika wajah Nichkhun sudah dipenuhi lebam dan luka. Darah segar mengalir dari hidung pria itu. Jungkook mengambil pistolnya lalu mengarahkannya kembali pada Nichkhun.

"Kau pantas mati," desis Jungkook. Bersiap menekan pelatuk sebelum Nichkhun mengatakan sesuatu yang membuatnya berhenti.

"Kim Yerim," ucap Nichkhun sambil menatap Jungkook dengan matanya yang lebam akibat pukulan pria itu. Jungkook terdiam, seakan-akan meminta Nichkhun melanjutkan kalimatnya.

"Ini tidak adil Gold," Nichkhun meludahkan darah dari mulutnya kesamping sebelum kembali menatap Jungkook.

Jungkook menatap Nichkhun tidak mengerti. "Apa yang ingin kau katakan?"

"Aku ingin sedikit bercerita padamu, jadi bisakah kau simpan dulu mainanmu ini?," tanya Nichkhun. Jungkook tidak bergeming membuat Nichkhun berdecak. "Ini tentang Kim Yerim"

Jungkook otomatis menegakan tubuhnya. Ia berjalan mundur beberapa langkah, tangannya masih memegang pistol mengarah pada Nichkhun.

"Lanjutkan," ucap Jungkook.

Nichkhun tersenyum sinis lalu mengangguk pelan. Ia membenarkan posisi duduknya dan bersandar pada kaki meja kerjanya

"Aku mengikuti Kim Yerim seminggu ini," ucap Nichkhun lalu melirik file yang ada dimejanya. "Kutebak kau sudah tahu"

"Kau tahu kenapa aku melakukannya? Aku ingin memancingmu keluar. Tapi aku salah. Ternyata kau datang sendiri padaku tanpa harus dipancing"

Nichkhun tertawa menatap Jungkook dengan sorot mengejek. Ia merasa menang kali ini.

"Tapi sayangnya aku sudah terlanjur memberi umpan"

"Apa maksudmu?," tanya Jungkook cepat. Firasatnya memburuk. Ia merasa hal yang tidak baik akan segera terjadi cepat atau lambat.

Nichkhun tersenyum sambil melirik jam di pergelangan tangannya.

"Sebentar lagi jam setengah tujuh malam, waktunya Kim Yerim pulang dari rumah sakitnya. Ia akan naik bus nomor 9 menuju rumahnya. Apa aku benar?," tanya Nichkhun pada Jungkook.

Jungkook tidak tahu jam pulang kerja Yerim ataupun bus yang digunakan untuk gadis itu pulang. Wajah bingung Jungkook membuat Nichkhun kembali tertawa untuk kesekian kalinya.

"Hubungan kalian tidak berjalan baik kurasa. Apa tebakanku benar?," ejek Nichkhun membuat Jungkook emosi. Ia menarik pelatuk pistolnya, melepaskan peluru yang berhasil menggesek bahu Nichkhun, membuat pria itu menjerit tertahan.

Red Thread • [ jjk × kyr ]Where stories live. Discover now