CHAPTER 29;

25.5K 2.6K 207
                                    

CHAPTER 29;

"Maaf," ucap suara baritone pria, terasa tidak asing ditelinganya.

Keana mendongak, kemudian ia membulatkan mata dengan apa yang ia temukan dihadapannya dengan mata hijau miliknya.

Keana menunjuk kearah pria itu dengan kerutan didahinya tercetak menegaskan keheranannya,"Kau???"

*****

"Maaf...." Keana menggelengkan kepalanya, merasa ia salah dalam berperilaku, kemudian ia melanjutkan kalimatnya setelah berfikir beberapa saat, "Mengapa kau berada disini, sir?" tanya Keana, mengerutkan kening melihat pria dihadapannya.

" Keana menggelengkan kepalanya, merasa ia salah dalam berperilaku, kemudian ia melanjutkan kalimatnya setelah berfikir beberapa saat, "Mengapa kau berada disini, sir?" tanya Keana, mengerutkan kening melihat pria dihadapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Tolong, Ansell saja. Aku kemari untuk menjenguk putraku," jawab Ansell tersenyum kecil.

Pria seksi itu menyembunyikan telapak tangannya kedalam saku celananya. Sialnya, Keana salah fokus saat ini. Karena jujur saja ia tidak begitu berhasil mengartikan kalimat Ansell, ia hanya sekedar mendengar saja. BAgaiman tidak jika tampilan casual pria itu tampak semakin mempesona bagi Keana kali ini.

Ini salah, peringat batinnya.

Pria itu meraih telapak tangan Keana, melihatnya sebentar kemudian mengusapnya ketika menangkap kulit telapak tangan wanita muda itu memerah. "Maaf," ucap Ansell kemudian merasa bersalah.

"Tidak, ini salahku, aku melamun dan tidka memperhatikan jalan." Keana menggelengkan kepalanya beberapa kali lagi, meyakinkan Ansell bahwa ini bukan salah pria itu. "Tapi ... Kau menemui putramu? Kau mengadopsi salah satu-"

"Tidak, putraku berartikan sebenarnya," potong Ansell cepat menjawab pertanyaan Keana yang baru tersadar dari salah fokusnya.

Tak urung, Keana tertegun. Jantungnya terasa berdebar tidak enak didalam sana, matanya memanas. Ia merasa terhianati padahal diantara dirinya dan Ansell hanya perasaan sepihak darinya, namun ia tetap merasa dihianati.

"Sudah kukatakan, Keana. Aku bukan pria yang kau fikir akan kau sukai," ucap Ansell, dimatanya tersirat penyesalan kepada Keana. Iaseakan menegaskan kalimat yang baru beberapa waktu lalu ia katakan kepada mahasiswinya itu.

Keana menundukkan kepalanya sebentar, menekan perasaan dihatinya yang mendorong air matanya untuk keluar sebentar lagi. Bodoh sekali Keana, ia jatuh cinta terlalu cepat kepada Ansell, Ia jatuh cinta ketika ia belum mengetahui segalanya tentang pria itu dan ini adalah konsekuensinya. Konsekuensi yang harus ia terima karena perasaannya yang tidak dapat dikontrolnya.

"Kau sudah menemui putramu?" tanya Keana tersenyum lembut, setelah berhasil menekan perasaan buruk dihatinya. Meski tidak terlihat berhasil sepenuhnya karena senyumnya jelas terlihat dipaksakan.

"Belum, Bella sedang memanggilnya dan aku keluar untuk mengangkat telepon, kemudian kau tahu kejadiannya," jelas Ansell, terkekeh kemudian mengingat kecerobohan wanita muda dihadapannya.

𝗕𝗘𝗗 𝗙𝗼𝗿 𝗧𝗵𝗲 𝗘𝗬𝗘𝗦 (𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘)Where stories live. Discover now