𝗕𝗘𝗗 𝗙𝗼𝗿 𝗧𝗵𝗲 𝗘𝗬𝗘𝗦 (𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘)

CARACTER

“Ana” suara seorang waniat paruh baya terdengar berteriak, berusaha memanggil nama yang di tuju

Wanita paruh baya itu berdiri di ambang pintu rumahnya. Mendengarkan tawa ceria seorang gadis cantik yang sekarang membelakanginya. Memperlihatkan punggung dan rambut pirang sepunggungnya.

seorang bocah pria menarik lengan bajunya berusaha meminta perhatian gadis tadi.

Gadis tadi menoleh tidak tentu arah kearah belakang. memperlihatkan wajah cantiknya yang terlihat polos. Mata menenangkan dan bibir sexy.

“Ya sweety?” gadis tadi bertanya dengan pandangan tidak tentu arah.

“Mom memanggilmu” ucap bocah tadi dengan suara khasnya yang membuktikan jika bocah tadi sedang flu.

“Oh, oke.” Wanita itu memandang kearah rumah yang sudah ia hafal betul letaknya dari segala arah.”Aku datang Mom” ucapnya sedikit lantang dengan suara lembut.

Gadis itu merabakan tongkatnya di tanah untuk mengetahui apakah sebuah pijakan ada disana atau tidak.

Gadis itu melewati wanita paruh baya tadi dan dengan sigap wanita tadi menahan bahu gadis itu agar berhenti.

“Kau harus meminum obatmu, apa kau sudah melakukannya Ana?” wanita paruh baya tadi berbicara lembut.

“Tenang Mom Bell, aku sudah meminumnya tadi sesudah makan “ Keana tersenyum sambil mungusap bahu Bella yang tepat berdiri di hadapannya sebelunya ia sudah merabanya dulu, untuk memastikan letak pundak itu.

“Bagus jika begitu, tapi bisakah kau duduk saja atau kau bisa membantuku memasak.” Bella membenarkan rambut gadis itu yang sedikit berantakan.

“Aku akan membantumu saja”

Bella tersenyum meski gadis di depannya tidak bisa mengetahui senyuman itu. menuntun Keana kearah dapur dengan hati-hati.

Bella menatap mata Keana yang terlihat indah itu. mata yang sayangnya tidak beruntung untuk diberi kesempatan untuk melihat indahnya dunia.

Romee strijd
As
Keana Brave