CHAPTER 10 ; NOT BECAUSE IT

43.6K 3.7K 121
                                    

“aku mencintaimu untuk membuatmu kuat bukan untuk membuatmu lemah karna bergantung padaku Keana” Baxter mencium kening Keana dengan segenap perasannnya.

“sangat indah” Gumam Keana.

“Kalimatmu sangat indah Baxter, aku akan berusah menjadi yang terbaik untukmu Baxter”

*******

“Apa yang kau pelajari hari ini Keana?” Baxter yang tadinya duduk di depan meja kerjanya membaca laporan keadaan dunia hitam mendekat kearah Keana yang sedang duduk di dekat jendela membaca buku khusus tunanetra yang ia buatkan.

Tidak, bukan Baxter yang membuatkannya. Baxter hanya membuat sebuah alat penyalin huruf khusus untuk membuat buku khusus seperti itu.

“Buku tentang cara menjahit luka dengan benar” Ucap Keana mendongak kearah kanan, dimana ia mendengae suara suaminya itu dari sana.

“Apa ada yang membuatmu bingung?”Baxter menyelipkan rambut Keana yang terjatuh di sisi wajahnya ke belakang telinga wanita itu.

“Tidak, karena kalimatnya mudah di mengerti dan aku bisa membayangkannya dengan jelas apa yang diajarkan oleh buku ini” Keana tersenyum, ia selalu bersemangat dalam belajar apapun.

Dan.. Keana cepat belajar, Terkadang Baxter tidak suka itu.

Hari ini tepat dua bulan pernikahannya dengan pria istimewa yang duduk di sampingnya itu. Ia sudah hapir menyelesaikan hafalannya terhadap seluruh sisi bangunan besar yang menjadi tempat tinggalnya selama menjadi Mrs. Calvert dan Keana merasa Baxter sedang mencoba untuk menjauh darinya sedikit demi sedikit. Entah perasaan dari mana ia hanya berfikir seperti itu.

“Kau cepat belajar Keana.” Baxter mengambl alih buku yang di pegang Keana dan meletakkannya di atas meja di hadapannya.

Keana hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Baxter, ia masih ingat dengan jelas jika Baxter tidak suka ia cepat belajar.

“Boleh aku menanyakan sesuatu?” Baxter menarik pinggang Keana agar wanita itu lebih dekat dengannya.

“Tentu” Keana meraba lengan Baxter supaya bisa meraih telapak tangan pria tampan itu.

Setelah mendapatkan telapak tangan Baxter, Keana menggenggamnya dan meletakkannya di pangkuannya.

“Aku sudah memberi taumu bagaimana cara aku mencintaimu bukan?-“

Keana mengangguk dan mencium telapak tangan Baxter, untuk apa ia melakukannya? Jawabannya adalah ia hanya ingin.

“Sekarang aku bertanya bagaimana cara kau mencintaiku Keana?” Baxter mengecup singkat kening istrinya itu sayang.

“Bagaimana cara aku mencintaimu?” Keana mengulangi pertanyaan Baxter, ia hanya ingin memastikan.

Dalam hati ia sangat bahagia Baxter menanyakan masalah ini, karena ini membuatnya merasa benar-benar perduli terhadap bagaimana perasaannya kepada pria itu.

“Kenapa kau tersenyum Keana?” Baxter menarik Keana untuk duduk di atas pangkuannya, dengan posisi menyamping.

“Aku senang kau perduli dengan perasaanku kepadamu, Baxter” Baxter tersenyum mendengar kejujuran Keana.

“Sekarang jawab” Baxter sungguh tidak sabar mendengar jawaban Keana.

“Cintaku adalah jenis cinta yang akan melakukan apapun untuk membuatmu bahagia, mebuatmu lebih baik dan semakin baik setiap detiknya”

Baxter menganggukan kepalanya, Keana dapat merasakan itu.

“Kenapa?” Keana hanya bingung kenapa Baxter menganggukkan kepalanya, ia merasa itu berartikan sesuatu.

𝗕𝗘𝗗 𝗙𝗼𝗿 𝗧𝗵𝗲 𝗘𝗬𝗘𝗦 (𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘)Where stories live. Discover now