CHAPTER 5 ; MARRIAGE

60.5K 4.3K 241
                                    


"Aku merasa menghianati calon suamiku," Ujar gadis itu memegang dadanya.

"Aku hanya berusaha menghormati calon suamiku" Ujar gadis itu lagi.

Baxter tersenyum. Dengan tulus. Dan itu untuk pertama kalinya. Untuk pertama kalinya. Pertama kalinya.

Baxter tersenyum karena ia sadar jika Keana sedang mengungkapkan isi pikiran atau bahkan .....hatinya?

*****

Baxter mengelurarkan smartphonnya, lalu mengetikkan sesuatu untuk kedua orang kepercayaannya.

Ia keluar tanpa jejak sedikitpun dari kamar Keana. Pria itu sudah menduga jika Bella pasti menunggu di luar kamar itu. wanita itu tidak akan membiarkan Keana benar-benar berdua saja dengannya. Tetapi tidak untuk sebentar lagi.

Baxter berjalan kearah ruangan kerja Bella. Hanya melihat bentuk bangunannya saja pria tampan itu pasti sudah tau setiap letak ruangan bahkan benda yang terdapat di bangunan itu. membiarkan Bella mengikutinya.

Baxter duduk di kursi kebesaran Bella. Membiarkan Bella berdiri di depannya dengan wajah bertanya-tanya.

"Besok" Baxter dapat melihat kerutan di kening Bella yang seolah bertanya, apa maksud ucapannya.

"Pernikahannya besok." Ucapnya memperjelas sebelum Bella bertanya.

"Tidakkah terlalu cepat.?"Bella berusaha mengulur waktu.

"Baiklah, Nanti malam" Putus Baxter."Atau sekarang?"Ucap pria itu melihat Bella akan membuka mulut lagi.

"Bersiaplah," Baxter bangkit lalu berjalan memutari meja untuk mendekat kearah Bella.

"Kenapa Keana?" Wanita itu memberanikan diri untuk bertanya.

"Aku sudah mengatakan bukan? Ia akan menjadi kekurangan pertama milikku." Baxter melirik sekilas.

"Tap-"

"Aku akan memberikan mata untuknya, harusnya itu dapat membuatmu bersyukur" Baxter memotong ucapan Bella.

Baxter membuka pintu ruangan Bella.

"dapatkan mata itu dengan cara baik-baik" Ujar Bella menghentikan langkah Baxter.

Pria itu tau apa maksud dari ucapan Bella. Wanita itu memintanya untuk mendapatkan mata secara baik-baik. Wanita takut mata yang di dapatkan Keana dari hasil membunuh.

*****

Bertepatan setelah Baxter pergi dari bangunan itu. lima mobil datang. Bella berdoa semoga tidur siang anak pantinya tidak terganggu.

Dari satu mobil keluar dua orang menggunakan jas. Lalu mobil lainnya berisi orang-orang yang kaluar membawa pakaian pesta.

"kami anak buah Mr. Baxter Calvert. Mr. Calvert meminta kami untuk mengantar keperluan pesta untuk penghuni panti. Dan menjemput anda juga pengantin wanita ke tempat dimana pengantin wanita." uajr seorang pria yang terlihat lebih ramah. Sedikit. Ingat sedikit.

"Siapa yang akan mengurus anak panti jika aku ikut dengan kalian?" Bella bertanya gusar.

"Mereka" kedua orang itu memiringkan tubuhnya memperlihatkan wanita seperti baby sitter. Wajah mereka ramah. Mungkin mereka benar-benar baby sitter.

"Mereka Baby sitter, yang diutus langsung oleh Mr. Calvert" Ujar pria satunya.

"dan kalian siapa?" Bella ingin mengetahui secara pasti.

"Aric, dan dia Barnett. Kami orang kepercayaan Mr. Calvert"

Bella mengangguk. Mempersilahkan mereka masuk. Dan setelah mereka masuk. Bella dapat melihat beberapa pria masuk juga membawa gaun untuk anak para bocah. Gaun indah dan pasti mahal.

𝗕𝗘𝗗 𝗙𝗼𝗿 𝗧𝗵𝗲 𝗘𝗬𝗘𝗦 (𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘)Where stories live. Discover now