tujuh

489 28 11
                                    

Semenjak hari dimana kejadian buruk Kayla alami, kini dirinya tidak melihat batang hidung Kainan. Dan kakak kelas yang sempat melabraknya di kantin pun tidak berulah lagi, walaupun sempat berpapasan di sekolah.

Aneh rasanya, bukannya apa-apa, tetapi Kayla pun sampai saat ini belum dapat kejelasan kenapa dirinya dilabrak. Menurut Sarah, kakak kelas yang kemarin melabraknya itu salah satu perempuan yang menyukai Kainan.

Lalu kenapa melabrak? Sempat terlintas pikiran itu di benak Kayla, karena ia rasa tidak ada hubungan dengan Kainan, sampai-sampai kakak kelasnya melabraknya.

🌻🌻🌻

"Cepetan deh Kay" ucap Sarah yang sudah berdiri bergegas menuju Lab Biologi.

Kayla yang masih mencari-cari barang penting yang perlu ia bawa saat berada di lab menjawab, "Bentar-bentar, jas lab gue ga ada. Tadi gue bawa beneran."

Sarah yang mendengar ucapan Kayla ikut panik. "Kay ini udah pada jalan ke lab, lo jangan bercanda deh."

"Ngapain gue bercanda masalah jas lab Sarahhhhh."

"Duh, gimana dong...."

"Mending bantu cari deh Rah daripada berdiri ngeliatin gue." Pinta Kayla dengan nada sedikit judes.

Sarah melirik arlojinya, masih ada waktu 10 menit sebelum praktikum dimulai. Ia langsung meletakkan barang-barang yang dibawanya diatas meja.

Sarah dan Kayla mengobrak-abrik isi tas Kayla, sampai loker Kayla. Tetapi hasilnya sama, tidak ada jas lab itu.

Tiba-tiba Sarah tersandung kursi miliknya saat hendak menggeser untuk melihat loker mejanya, dan dirinya pun terjatuh.

"Aww" Ringis Sarah.

Kayla menghentikan aktivitasnya, "Sarah Lo ngapain...."

Bukannya langsung ditolong, Kayla hanya diam menonton sahabatnya terjatuh.

Sarah pun tidak protes dengan tanggapan Kayla, dia fokus dengan apa yang ia lihat sekarang dengan posisi jatuhnya. Tangannya pun meraih benda yang ia lihat. Dan, "Kay ketemu...." ucapnya dengan wajah lega.

Bukannya berterima kasih Kayla langsung mengambil begitu saja dari tangan Sarah.

"Bukannya di tolongin sahabatnya jatuh, udah di temuin pula jas labnya." Ucap Sarah yang sudah berusaha berdiri dari posisi jatuhnya.

"Kayaknya emang perlu Lo jatuh dulu, baru jas lab gue ketemu di bawah meja bangku depan, hehe." Timpal Kayla enteng.

"Buruan ayok, telat ni." Ucap Kayla yang sudah berjalan meninggalkan Sarah.

"Emang ga ada adab tu manusia, heran banget gue." Gerutu Sarah yang mulai menyusul Kayla menuju Lab.

🌻🌻🌻

Tibanya di lab mereka berdua menempati 1 meja yang masih tersisa 2 orang saja. Karena praktikum hari ini satu kelompok maksimal 5 orang, dan minimal 4 orang, maka dari itu mereka harus gabung dengan yang lain. Dan tersisalah mereka 2 orang laki-laki di satu meja. Arjuna dan Ian. Arjuna sang pemalas di kelas tapi tertolong oleh wajahnya yang tampan, dan Ian yang biang onar. Mereka berdua entah bagaimana ditakdirkan bersama dari SD hingga sekarang, apalagi rumah mereka berhadapan. Jadi tidak heran sekarang mereka berkelompok.

Ngomong-ngomong soal Arjuna, dia memang tampan, Ian pun juga tidak kalah manisnya. Mereka banyak penggemar, terutama dikelasnya sendiri. Tapi yang jadi pertanyaan kenapa disaat praktikum mereka disisihkan? Seharusnya banyak wanita-wanita yang mau sekelompok dengan mereka.

Terkesan jahat untuk kata "disisihkan" tetapi memang benar adanya. Tampan tidak selamanya diutamakan, karena otak itu juga lebih utama.

Arjuna dan Ian, kategori tidak paham apapun mengenai pelajaran, kecuali olahraga. Jadi untuk urusan pelajaran lainnya apalagi menyangkut praktikum, tidak mengerti dan biasanya hanya menumpang nama saja, maka itu tidak ada yang ingin sekelompok dengan mereka jika sedang ada maunya dengan mereka atau terpaksa bersama mereka.

K.A.Y.L.AWhere stories live. Discover now