tiga

731 38 11
                                    

Wajah Kainan tepat di depan wajah Kayla. Jantung Kayla mulai berdetak lebih cepat dari biasanya. Badannya kaku tidak bergerak sedikitpun. Semakin Kainan memajukan wajahnya semakin Kayla menyipitkan matanya. Takut dengan hal yang tidak-tidak terbayang di kepala Kayla benar terjadi.

"Woy! " Sentak Kainan tepat di wajah Kayla dan membuyarkan bayangannya.

Bukannya membuka matanya Kayla malah semakin merapatkan matanya. Melihat respons gadis dihadapannya Kainan langsung menarik badannya kembali tegap. "Lo pikir gue mau ngapain lo!! Sok nutup mata!"

Mendengar suara Kainan yang tidak sedekat tadi, Kayla mulai memberanikan untuk membuka mata. Wajah Kainan sudah tidak sedekat tadi, tapi detak jantungnya masih berpacu cepat.

"Lo suka sama gue?" Tanpa diduga Kainan melontarkan pertanyaan tidak masuk akal untuk Kayla.

Reflek Kayla langsung membelalakan matanya kaget. Apa maksud ucapan dari kakak kelasnya di depan, membuat dirinya semakin bingung dengan situasi ini.

Untung saja Bu Retno langsung datang, jadi Kayla tidak perlu repot-repot menjawab pertanyaan konyol Kainan.

"Terimakasih ya sudah panggilin Kainan ke sini. Oh ya, nama kamu siapa?" Tanya Bu Retno yang masih merapikan lengan pakaiannya yang masih terlipat.

"Kayla bu." Jawabnya cepat.

"Yauda kalau gitu ibu masuk dulu. Kamu juga mau masukkan?"

"Engga bu, saya mau balik ke kelas lagi aja." Ucap Kayla bohong. Aslinya memang dari awal Kayla bertujuan ke perpustakaan. Tapi niatnya tidak jadi ia lakukan, lebih baik ia jauh-jauh dari Kainan daripada bertemu lagi.

Kainan sedari tadi hanya mengamati gadis di sampingnya. Padahal tadi Kayla disampingnya tidak bisa berbicara lancar pada dirinya, tapi sekarang yang ia lihat malah sebaliknya.

Tidak sengaja Kayla menoleh arah samping, dan mendapati Kainan sedang menatapnya. Buru-buru Kayla berpamitan kepada Bu Retno.

Sepanjang perjalanan ke kelasnya Kayla masih terbayang wajah Kainan yang tadi begitu dekat dengannya, membuat detak jantungnya kembali berpacu lebih cepat. Kayla sempat menggeleng pelan dan cepat-cepat ia tepis pikirannya.

Apa yang terjadi hari ini sungguh tidak terduga oleh dirinya, apalagi bertemu Kainan. Sebenarnya Kayla tidak terlalu mengetahui tentang Kainan, hanya sedikit informasi yang diketahuinya. Karena Sarah sempat bercerita tentang Kainan yang termasuk kakak kelas yang memiliki banyak penggemar dan terkenal jutek. Ya, hanya sebatas itu yang Kayla ketahui tentang Kainan.

🌻🌻🌻

Tetttt....

Bel istirahat pertama berbunyi. Kayla yang biasanya langsung semangat untuk pergi ke kantin, sekarang hanya menelungkupkan wajahnya pada kedua tangannya yang terlipat di atas meja.

Sarah yang sedari tadi sudah merasa ada yang tidak beres dengan sahabatnya sejak pertama kali masuk. Ia sempat bertanya kenapa ia tidak membawa buku karena biasanya Kayla ke perpustakaan pasti tujuannya untuk meminjam buku, tapi Kayla hanya merespon dengan gelengan kepala. Saat pelajaran pun Kayla terlihat tidak konsen, beberapa kali ia ditegur oleh guru yang sedang mengejar dan saat ditanya kenapa Kayla hanya menjawab tidak papa. Melihat kejadian langka yang jarang di lihat oleh Sarah, ia langsung menepuk pundak Kayla.

"Kay, lo sakit?" Tanya Sarah khawatir.

Kayla masih saja menggeleng. Membuat Sarah semakin bingung, ia penasaran apa yang sebenarnya terjadi dengan sahabatnya ini.

Tiba-tiba Kayla langsung mendongakkan kepalanya, dan menoleh ke arah Sarah sambil tersenyum seolah-olah tidak ada masalah yang terjadi.

Sarah yang kaget melihat Kayla langsung memberinya senyuman tiba-tiba, tidak bisa berkata apa-apa.

"Yuk ke kantin, gue laper." Ajak Kayla yang sudah berdiri dan mencoba menarik pergelangan Sarah agar ikut berdiri bersamanya.

"Kay.... Lo ngga papa?" Tanya Sarah yang masih bingung.

Kayla tersenyum, "iya ngga papa, ayo buruan bentar lagi bel!"

Sarah langsung berdiri, sebelum melangkah ia memastikannya lagi. "Beneran ngga papa? Tadi wajah lo beda banget."

"Iyaa Sarahh, liat nih gue udah ceria kan? Ayo ah."

Sarah yang langsung di tarik Kayla agar berjalan mengikutinya, sebenarnya masih tidak paham dengan situasi saat ini. Tapi masa bodoh, yang penting sekarang sahabatnya sudah kembali ceria.

Setibanya di pintu kantin Kayla dan Sarah langsung mendadak berhenti. Segerombol anak perempuan menghadangnya sehingga mereka tidak bisa lewat. Sarah dan Kayla bingung, dilihatnya salah satu lengan kanan gerombolan perempuan yang masih menghadangnya terdapat lambang romawi menunjukan mereka kelas sebelas.

Sarah dan Kayla melempar tatapan bingung, mereka saling bertanya melalui sorot matanya. Sama-sama tidak mengerti, akhirnya Sarah langsung mengambil tindak menarik lengan Kayla dan permisi agar diberikan jalan. Tapi mereka masih saja tidak memberikan jalan.

"Maaf kak kenapa?" Tanya Kayla sopan.

"Akhirnya ngomong juga." Celetuk salah satu perempuan dengan bando polkadot berwarna pink neon.

"Gue kira bisu, hahahaha.... " Celetuknya lagi, dan langsung tertawa di ikuti teman-temannya.

Mendengarnya Sarah langsung emosi tidak terima. "Heh! Maksud lo apaan ha?!" Teriak Sarah kencang yang langsung membuat orang-orang di kantin menoleh kearahnya.

"Gue ngga punya urusan sama lo! Tapi sama dia!" ucapnya tegas sambil menunjuk wajah Kayla.

Kayla memberi isyarat kepada Sarah agar jangan emosi, Sarah pun menurutinya.

"Ada apa kak?" tanya Kayla tenang.

Bukannya menjawab gadis berbando polkadot tadi malah mendorongnya keras, sampai Kayla kehilangan keseimbangan. Tapi tubuhnya mampu ditahan oleh seseorang, spontan ia langsung berbalik dan ternyata bukan Sarah yang menahannya tapi Kainan yang melakukannya.

Sempat Kayla menatap mata Kainan,tapi cepat-cepat ia menunduk. "Ma-af ka-k." dengan terbata Kayla meminta maaf.

"Dasar genit!!" sentak kakak kelas yang tadi mendorongnya sekarang kembali menariknya kasar, agar jauh dari Kainan.

"Aww sakit...." ringis Kayla.

Tiba-tiba Kainan langsung menerobos sampai melepas genggamannya. Kainan berhenti tepat didepan gadis yang menarik tangan Kayla.

"Kalo mau ngelabrak orang gausa disini, ngalangin jalan gue!" setelah mengucapkannya Kainan langsung pergi dan diikuti dua temannya Reno dan Zaka.

"Mampus lo Ren, Kainan marah hahaha.... " Celetuk Reno dan langsung dapat tatapan sinis dari Renata gadis berbando polkadot.

Reno buru-buru pergi yang masih cekikikan dengan Zaka disampingnya.

"Sekarang lo gue maafin, awas kalo lo sampe berani ke area kelas sebelas lagi!" Renata pergi nyelonong dan sengaja menabrak bahu Kayla. Untungnya tidak sekeras tadi, jadi Kayla masih bisa berdiri seimbang.

Teman-teman Renata juga ikut pergi dengan tatapan sinis yang ditujukan pada Kayla.

Sarah yang sedari tadi diam sekarang mulai membuka mulutnya. "Kay, lo ngapain ke area gedung tiga?"

Kayla masih diam dan menyuruh Sarah mengikutinya. Sesampainya di bangku panjang dekat taman, Kayla menceritakan semua yang terjadi pada dirinya tadi pagi.

"Ternyata ini yang buat lo dari tadi ngelamun di kelas. Yauda Kay, ini pelajaran buat lo lain kali kalo ada yang minta tolong dan berisiko buat lo coba tolak baik-baik." Sebagai sahabat Sarah menasehati agar Kayla tidak terjerumus lagi.

"Iya gue tau, makasih ya Rah.... " Desis Kayla.

Sekarang Kayla hanya tinggal melupakan kejadian yang menimpanya hari ini dan tidak mau memikir pusing.

🌻🌻🌻

K.A.Y.L.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang