"Kau yakin kau akan baik-baik saja mendengarnya? Aku tidak ingin kau jadi seperti tadi," ucap Jungkook. Ia mengangkat tangannya lalu mengusap sisi wajah Yerim.

Yerim mengangguk. Ia menggeser tubuhnya mendekat pada Jungkook, bersiap mendengarkan pria itu.

"Nichkhun, ia memiliki perasaan tak wajar pada ibumu. Seperti obsesi yang berlebihan. Bahkan menurutku dia sudah mencapai tahap gila. Ia benar-benar ingin menguasai ibumu"

Jungkook menghela napasnya saat melihat perubahan ekspresi wajah Yerim. Gadis itu terlihat terkejut dan takut secara bersamaan. Bahkan matanya sudah berkaca-kaca.

"Kau yakin ingin mendengarnya sekarang? Kau tampak belum tenang sejak kejadian tadi Yerim. Jangan paksakan dirimu," ucap Jungkook khawatir. Ia merangkul Yerim disampingnya erat.

"Aku baik-baik saja Jungkook," ucap Yerim dengan suara lirih, berusaha meyakinkan Jungkook. Jujur Nichkhun membuatnya benar-benar ketakutan, tapi ia harus tau apa yang ingin dilakukan pria itu agar ia bisa melindungi keluarganya.

Jungkook mengangguk. "Setelah lulus, mereka tidak pernah bertemu. Setelah bertahun-tahun, mereka bertemu dan saat itu ibumu sudah menikah dengan mendiang ayahmu"

"Ia tidak terima akan hal itu lalu membunuh ayahmu. Ia menganggap ayahmu, kau, dan adikmu adalah penghalang hubungannya dengan ibumu. Maka itu ia-"

"Ia ingin menyingkirkanku dan adikku juga?," tanya Yerim pelan membuat Jungkook menoleh.

"Iya," jawab Jungkook singkat. Ia mengusap kepala Yerim pelan. Ia tahu seberapa besar ketakutan yang dirasakan Yerim.

Yerim menyandarkan kepalanya dipundak Jungkook. Tangannya terangkat menghapus air matanya.

"Kau ingat hari dimana kita jalan-jalan?," tanya Yerim yang dibalas gumaman Jungkook. Bagaimana mungkin ia tidak ingat? Hari itu adalah hari dimana Jungkook dan Yerim mengikat janji mereka untuk selalu bersama dan bahagia.

"Paginya Yoorim cerita padaku. Ia mengatakan hari sebelumnya ada wanita yang mendatanginya. Namanya Victoria," ucap Yerim membuat Jungkook menoleh kearahnya.

"Yoorim berkata bahwa Victoria ahjumma ingin membunuhnya, tapi ia tidak sanggup melakukannya. Lalu ia mengatakan pada Yoorim untuk menghindari pria bernama Nichkhun, tapi ia tidak mengatakan kenapa kami harus menghindarinya"

Yerim menghela napasnya. "Tapi kini aku sudah tahu kenapa," ucap Yerim menundukan wajahnya.

"Aku takut Jungkook. Nichkhun secara jelas mengatakan padaku bahwa ia ingin membunuhku. Bagimana jika kejadian seperti di bus terulang? Bagimana jika ia mengetahui rumah ini dan datang membunuhku dan Yoorim? Bagaimana jika-"

"Ssshh," Jungkook menghentikan ucapan Yerim. Ia melepaskan rangkulannya lalu menggenggam bahu gadis itu. Menatap gadis itu dalam.

"Aku tidak akan membiarkan ia melakukan sesuatu padamu ataupun keluargamu. Aku akan melindungi kalian," ucap Jungkook dengan yakin.

Yerim menatap Jungkook dengan matanya yang berair. Ucapan Victoria pada adiknya bahwa Jungkook akan melindungi keluarganya kini keluar sendiri dari mulut pria itu.

"Aku janji Yerim. Tak ada yang harus kau takutkan," bisik Jungkook pelan. Tangannya terulur membenahi letak  bantal Yerim.

"Sekarang istirahat. Jika masih ada yang ingin kau tanyakan simpan saja untuk besok. Ini sudah terlalu larut," ucap Jungkook mengarahkan Yerim untuk kembali berbaring.

Yerim menurut. Ia berbaring lalu menarik selimutnya sampai sebatas dada. Matanya melirik jam dinding.

"Kau sudah ketinggalan bus terakhir," ucap Yerim pada Jungkook yang sedang membenahi selimutnya.

Red Thread • [ jjk × kyr ]Where stories live. Discover now