Pleasure & Heartbreak

1.4K 218 50
                                    

#Jongin's

Dari sebagian mimpiku selama ini, semua hampir selalu ada Sehun disana. Selalu berdiri memunggungiku dan tak pernah menatapku.

Semua mimpi selalu sama dengan aku yang selalu berada dibelakangnya, yang hanya bisa diam tanpa melakukan apapun selain menatap punggung kokohnya.

Selama ini,

Aku merasa Sehun sangat jauh untuk ku gapai..

Aku hanya bisa selalu berharap dengam semua rasa sakit yang ku alami, jika suatu saat aku akan bisa berdiri berdampingan bersamanya lagi.

Bersama-sama, kembali seperti kami yang dulu.

Aku pikir, dengan semua hari yang sangat panjang ini...

Aku tidak akan pernah bisa menggapainya...

Karena dia sangat jauh. Tapi...

Akhir-akhir ini, dia sangat berubah. Dan kami pun berubah.

Aku tidak tau apa yang terjadi, tapi entah kenapa aku merasa selangkah demi selangkah lebih dekat dengan Sehun disana.

Perhatiannya,

Sikapnya dan semua yang ada pada dirinya...

Dia begitu berubah. Dia tidak begitu dingin seperti dulu, dia tidak lagi membentakku, dia tidak lagi menatapku dengan mata penuh bencinya.

Dia...

....

....

Bagaiamana aku mengatakan ini?

Aku merasa...

Sangat bahagia.

Tak pernah ku sangka, akan tiba hari dimana aku dan Sehun akan membaik seperti ini.

Terkadang, aku merasa sangat bahagia terlalu jauh hingga aku takut.

Karena...

Aku takut jika semua ini akan pergi lagi dan hanya moment sesaat.

Aku terlalu takut tapi aku terlanjur semakin berharap.

Dengan semua sikapnya belakangan ini, sulit bagiku untuk tidak berharap semakin jauh.

Tapi..

Apa yang membuatnya seperti ini?

Terlepas dari alasan apapun itu...

Apakah Sehun sudah memaafkanku, disana... didalam hatinya?

Sepertinya aku melamun terlalu jauh, hingga aku terkejut karena tepukan kecil seseorang di kepalaku.

Dan aku melihat Sehun yang berjalan dibelakangaku dan berhenti disampaingku, mengambil air kran kedalam gelas dan meminumnya.

"apa yang kau lakukan dengan melamun disini".

Mengalihkan pandangan pada gelas yang berada diantara kedua tanganku yang kini ku tumpukan di pantri.

Entah kenapa, aku tidak berani menatap matanya yang bertanya padaku.

"Tidak ada".

Dan aku tidak tau apa yang ia lakukan. Sesaat suasana menjadi hening, dan aku masih merasakan Sehun yang berdiri disampingku.

Kenapa?

Jika selesai kenapa tidak segera pergi?

"Na taemunejwo?".

Aku tersentak.

Sial. Bagaimana dia bisa mengetahuinya?!

Tapi aku harus mengatakan apa?

The TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang