I dont know

1.7K 213 34
                                    

Sudah dua hari, aku hanya tidur disofa. Dengan lamunan dan apapun yang tak pasti. Dan sejak itu pula, Kris tidak muncul dan menghilang begitu saja.

Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi tentu aku senang ketika dia pergi dari hidupku.

Dan aku sangat berharap, dia pergi dari hidupku untuk selamanya. Karena entah kenapa, kebahagiaanku saat ini memiliki firisat yang jauh lebih buruk dari sebelumnya.

Apapun itu, besar harapanku agar keburukan tidak lagi datang lagi padaku.

Karena aku sudah tidak bisa lagi menerima semuanya. Semua ini terlalu menyakitkan.

Menutup mataku ketika suara perutku berbunyi kelaparan. Menutup sebagian wajahku dengan lengan kananku. Aku tidak bisa melakukan apapun meski aku lapar. Karena pada kenyataannya, aku sudah tidak punya apapun.

Dan mungkin...

Aku akan mati kelaparan dan membusuk di sini.

Ini masih pagi, dan kehidupanku sudah semenyedihkan ini. Sepertinya memang tidak ada kebahagiaan meski itu dipagi hari untukku.

Shit, bahkan tubuhku terlalu sakit untuk digerakkan. Sepertinya lebih nyaman menjadi orang lumpuh. Setidaknya mereka tidak merasakan sakit ditubuh mereka yang sesakit ini.

Dan suara ketukan pintu mengagetkan ku.

Siapa?

Dan satu-satunya yang ada dipikiranku adalah Kris. Orang itu lagi? Aku baru saja berharap dia menghilang dari hidupku belum lebih dari 5mnt yang lalu!

Tapi...

Kris?

Tidak, bukan.

Orang itu tidak mungkin mengetuk pintu meski dia bisa.

Lalu siapa? Tidak ada yang akan datang ke flatku karena aku tidak memiliki seseorang pun disisiku saat ini. Dan mungkin selamanya.

Dan suara ketukan itu terdengar lagi.

Ah, molla!

Masa bodoh siapa itu. Aku tidak perduli.

Karena itu aku mengabaikannya dan kembali tidur. Namun sialnya, suara ketukan pintu itu lagi-lagi terdengar dan semakin menjadi.

What the hell!? Apa mau nya orang itu!!

Akh..sial. Bahkan untuk bangun saja sesakit ini. Demi apapun, aku ingin tubuhku mati rasa dari pada harus merasakan sakit seperti ini!

Berjalan perlahan dengan ringisan sakit. Aku membuka pintunya dengan sedikit kesal.

Dan aku bersumpah akan memaki orang itu. Pagi-pagi sudah membuat keributan.

Namun, belum sempat aku membuka mulutku...wajah dan senyum Chanyeol menyambut mataku pertama kali.

Apa...

Apa yang dia lakukan disini?

"Hai. Selamat pagi, Jongin".

And... What the hell...

Whats wrong with him? Menyapaku semanis itu...

Itu sangat....

Menjijikkan.

"Hentikan itu! Kau membuatku takut. Apa yang kau lakukan disini?".

" Apa lagi, aku sudah serapi ini. Ayo berangkat bersama"

"Mwo?". Dia baru saja bilang apa?

"Mwoya...apa kau tidak akan masuk sekolah lagi? Mengabaikannya lagi?".

The TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang