Real Pain

1.7K 219 41
                                    

#Jongin's

Kami istirahat sejenak setelah melakukan latihan yang melelahkan hari ini.

Duduk di kursi penonton ditingkat pertama dan Chanyeol yang duduk disampingku, aku mengabaikannya dan terus minum sesering yang kuinginkan.

Percayalah, latihan kali ini benar-benar sangat melelahkan.

Aku teringat sesuatu, dan aku beralih menatap seseorang yang berada tidak jauh dariku. Aku menatapnya yang duduk di kursi tingkat ke tiga dengan kakinya yang bertumpu pada kursi tingkat ke2.

Meski keringat dan rambutnya yang acak-acakan, itu sama sekali tidak berpengaruh negatif pada wajahnya. Bahkan terlihat semakin sempurna.

Apalagi dengan jersey dan celana pendek basketnya, ah jangan lupakan handuk dileher dan juga botol minuman yang kini ia minum.

Aku tahu Sehun itu sempurna sejak dulu, tapi aku tidak tahu kalau dia sesempurna ini.

Dia sama sekali tidak memperdulikan sekitarnya. Hanya diam disana menikmati apa yang ada didepan matanya. Terlihat sangat tenang. Tapi memiliki arti kesendirian.

Aku tersentak kecil dan beralih saat tangan kiriku di geser dan merasakan sesuatu membebani pahaku.

"Hey, mwoanya?". Tanya sekaligus protes saat melihat Chanyeol tiduran dengan menggunakanku sebagai bantalan kepalanya.

Dan orang itu hanya menyamankan posisinya tanpa menjawabku. Dasar!

Tapi...entah perasaanku saja atau memang ada yang melihatku? Dan itu...

Membawa diriku untuk kembali menatap Sehun disana, dan ternyata Sehun masih diposisinya yang tadi tanpa merubah pandangannya.

Jadi hanya perasaanku.

Tentu saja hanya perasaanku, tidak mungkin Sehun mau menatapku tanpa sebab yang jelas.

Bahkan meski dengan sebab yang sangat jelas, belum tentu orang itu mau menatapku.

Hah... ini benar-benar melelahkan.

"Hey! Kami pulang dulu".

Berbeda dengan Chanyeol yang tidak perduli, Sehun yang menanggapinya dengan satu anggukan kecil, aku memberikan satu jempol ku untuk Johnny, Hansol dan Leo yang mulai pergi.

Dan...

Disini lagi... Kenapa aku harus terjebak dengan kedua orang ini?

Dua orang yang auranya saling ingin menjatuhkan satu sama lain. Ya, Tuhan!!

Tapi saat aku melihat Sehun, anak itu terlihat sama sekali tidak merasa terganggu atau bagaimana. Tetap pada pendiriannya dan menganggap semua yang ada disekelilingnya bukan urusannya.

Hah...bagaimana kau bisa menjadi ketua OSIS?

Tiba-tiba suara klakson mobil 2 kali membuat aku dan Sehun beralih. Disana ada mobil mewah berwarna hitam. Wahh...pasti orang kaya.

Tapi...siapa?

Dan saat seseorang keluar setelah dibukakan oleh seorang bodyguard berseragam hitam, sepertinya aku tahu untuk siapa wanita paruh baya yang penuh wibawa itu datang kemari.

Aku beralih pada Chanyeol yang masih nyaman dengan acara tidurnya. Terpaksa aku mulai membangunkannya.

"Hey, seseorang mencarimu". Ucapku dengan menusuk kecil pipinya.

Dan saat itulah aku melihat mata Chanyeol yang terbuka dan menatapku  seolah protes dan bertanya siapa. Aku hanya menggedikan bahuku untuk menjawabnya.

The TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang