Comeback

1.8K 206 27
                                    

Sehun tengah berlatih dengan team sementaranya di lapangan outdoor disamping bangunan sekolah. Berbeda dengan yang lain yang tengah berlatih, Sehun lebih dulu berhenti dan kini duduk dengan berpikir keras di kursi penonton.

Memikirkan tentang semua langkah yang akan dia ambil untuk memperbaiki teamnya. Setiap memikirkan masalah ini, ada satu nama yang ia benci yang selalu mengganggu konsentrasinya.

Satu nama yang ia akui sebenarnya adalah satu-satunya jalan keluar terbaik dari problem perkara team basketnya. Tapi Sehun terlalu benci dan muak dengan orang itu.

Ia tahu tidak seharusnya melibatkan masalah pribadi, tapi jika menyangkut Jongin semua akan terasa sulit dan memuakkan.

Apapun yang terjadi ia tidak akan menuruti otaknya yang terus meneriakkan nama Jongin dalam solusi masalahnya. Ia tidak akan pernah berurusan apapun lagi dengan orang itu apapun masalahnya.

Ia bisa melangkah dengan yang lain.

Sehun terdiam karena terlalu sibuk dengan perdebatan dalam dirinya. Ia tidak terlalu ambil pusing dengan Jihyun yang duduk tiba-tiba disampingnya.

"Wah..cuacanya benar-benar buruk".

Sehun hanya diam dan Jihyun tau jika Sehun tengah memikirkan sesuatu. Dan tentu saja ia tahu apa itu.

" Jadi...apa yang akan kau lakukan? Waktunya tidak banyak ngomong-ngomong".

"Ada dua sekolah yang sudah aku tandai. Mereka memiliki  team yang bagus. Tapi aku tidak tahu apa mereka bisa selaras denganku. Kau tahu kelemahanku. Aku buruk dalam hal memilih".

"Well, ini cukup aneh sebenarnya. Kau buruk dalam memilih hal ini padahal kau mencari seseorang yang selaras denganmu. Sebenarnya apa susahnya? Tinggal pilih seseorang yang menurutmu sesuai denganmu. Itu kan yang tau hanya dirimu sendiri".

" kau tidak tahu. Tidak semudah itu melakukannya. Terlalu banyak yg kupertimbangkan. Dan aku pernah salah memilih. Aku tidak ingin itu terulang lagi".

"Pemikiran seseorang yang gila dengan basket memang berbeda". Geleng Jihyun merasa lucu

Namun Sehun tak ambil pusing dan tetap diam karena masih memikirkan apa yang akan ia lakukan.

"Sehuun~".

Eunha datang dengan tiba-tiba dan memeluk leher Sehun dari belakang dengan senyim cerah. Mengabaikan Sehun yang terlihat terkejut dengan tingkahnya dan mengabaikan Jihyun yang berpura-pura acuh melihat kedekatannya dengan Sehun.

"Jangan melakukan ini". Tegur Sehun dengan sikap dewasanya dan melepas tangan Eunha perlahan dari dirinya.

"Wae? Biasanya kau baik-baik saja dengan ini". Pout Eunha merajuk saat melihat Sehun yang seolah menolaknya.

Sehun tersenyum kecil melihat sikap kekanak-kanakan Eunha yang membuatnya terlihat lucu.

"Kau tidak lihat keadaanku? Aku berkeringat". Jawab Sehun menjelaskan maksudnya agar Eunha tidak salah paham.

"Terlihat sama saja". Ucap Eunha acuh.

"Eh, tidak. Kau terlihat panas kalau sedang seperti ini". Ralat Eunha.

"Mwo?" Kaget Sehun dengan ucapan Eunha. Apa Eunha benar-benar mengatakannya? 'panas'?

Ah... Anak ini terlalu jujur atau terlalu polos? Bagaimana bisa mengatakan hal-hal semacam itu dengan blak-blakan. Bahkan ia juga bisa melihat mata Jihyun yang terlihat terkejut karena ucapan frontal eunha.

Haha...gadis ini...

"Jangan berlatih lagi!".

"Hm? Wae?". Bingung Sehun saat melihat Eunha tiba-tiba serius.

The TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang