Page 21 - C. Wonderful Day

Start from the beginning
                                    

Kalo Hina pulang, berarti ada empat cowok di sekelilingnya. Akhirnya, mereka berenam pulang berbarengan karena arahnya searah.

"Kamu keren banget, Hina! Apalagi pas tadi lagu bigbang! Keren abis...!! Terus pas dance-nya JTL itu keren juga! Pas bikin formasi menara gitu keren banget! Oh, iya! Baju kalian juga keren-keren! Terus rambut kamu yang diiket dua tapi miring sebelah juga lucu! Imut sama swag!" 

Saeron berbicara dengan antusias tentang penampilan Hina. Banyak kata 'keren' yang Saeron tujukkan untuk Hina. Kenyataannya, Hina memang keren!

Hina yang sudah ganti pakaian dengan baju biasa, cuma tersenyum lucu menanggapinya.


"Hehe~ jadi malu..." kata Hina dengan imut sambil menggandeng tangan Saeron. Mereka berdua berjalan di depan, sedangkan keempat anak cowok lainnya berjalan di belakang.

"Kalau pasangan kamu pas nari itu siapa? Dia keren banget. Asli! Mana ganteng lagi. Aku mau jadi fans-nya! Hehe~" kata Saeron dengan malu-malu sambil nyenderin kepala di bahu Hina.

"Felix." jawab Hina dengan singkat. 

Mendengar ocehan Saeron tentang Felix, Renjun tidak terima. Ia langsung berjalan di sisi Saeron dan menyentil dahinya pelan,

"Felix is mine! Jangan deket-deket!"

"Apaan sih? Ngaku-ngaku!" kata Saeron dengan kesal.

"Siapa yang ngaku-ngaku? Aku sama Felix sudah ditakdirkan menjadi soulmate dari kecil! Situ nggak usah jadi p-h-o!"

"Suka-suka dong! Selama Felix masih single, aku bebas suka sama dia! Jadi pacarnya juga boleh!"

"Nggak, nggak boleh! Felix nggak boleh pacaran sampai lulus kuliah!"

"Lah? Kamu siapanya Felix? Orang tuanya, hah?!"

"Dibilangin aku tuh soulmate-nya!"


Karena kesal dengan tingkah Renjun yang bocah, ketiga temannya langsung menarik Renjun ke belakang. Malu-maluin aja berantem di tengah jalan!

Jeno : "Injun, kalau mau berantem sama Saeron, topiknya yang agak bagusan dikit kek! Masa iya berantem sama cewek gara-gara rebutan cowok?"

Jaemin : "Iya tuh! Malu-maluin aja!"

Haechan : "Gue sih seneng ngeliat kalian berantem. Tolong dilanjutkan. Rencananya, gue mau ngenalin Saeron ke Felix secepatnya. Supaya Injun cemburu..."

Renjun : "Jangan dong, Chan! Si Felix entar kesenengan! Kalo kesenengan, entar dia kepoin Saeron! Kalo udah kepoin Saeron, entar dia nembak Saeron, terus jadian! Kalau mereka berdua jadian, nanti gue sendirian...!"

Renjun merengek histeris dengan wajah imutnya. Haechan malah ketawa jahat karena bahagia melihat Renjun menderita.

Setelah beberapa keributan di jalan, akhirnya mereka sampai juga di depan asrama Gong-ju. Saeron dan Hina langsung pamit dan berjalan masuk ke dalam asrama.

Jaemin : "Eh, Hin! Kasih kissbye dulu dong, biar nggak kangen! Kita ketemuan lagi nanti 'kan pas study tour? Dua minggu lagi masih lama..."

Hina : "Kissbye?"

Saeron : "Mmuach! Tuh kissbye! Pergi sana! Jangan minta yang aneh-aneh ke Hina!"

Jeno : "Sinis banget! Kita 'kan minta kissbye-nya ke Hina!"


Berbeda dengan Jaemin dan Jeno yang cemberut, Haechan dan Renjun malah sibuk sendiri sambil lompat-lompat menangkap sesuatu yang tidak kasat mata.


Jaemin : "Ngapain, elah?"

Haechan : "Nangkep kissbye-nya Saeron, Jaem!"

"Hap! Kena, Chan!" kata Renjun dengan semangat.

"Lempar ke tanah!" suruh Haechan. Renjun lalu melempar kissbye Saeron ke tanah dan menginjak-injaknya bareng Haechan. Saeron langsung berlari ke arah mereka dengan sebal.

Ngeselin banget sih mereka?!


Haechan : "Anjir! Di kejar fans-nya Felix! Lari, Njun!"

Renjun : "Kita 'kan cuman bercanda! Kenapa kamu malah serius?!"

Melihat ketiga anak itu kejar-kejaran, Hina cuma tersenyum.

"Aku masuk dulu, ya. Kalian hati-hati di jalan..." pamit Hina pada Jeno dan Jaemin.

Mereka berdua lalu berjalan pulang setelah Hina masuk ke dalam asrama.

Jeno dan Jaemin nggak mau nyari Renjun dan Haechan dulu, karena dua anak itu pasti lagi kejar-kejaran sama Saeron. 

Adegan romantis begitu, mending jangan diganggu.


Jaemin : "Eh, Jen! Gue 'kan ngasih boneka kucing ke Hina. Lah, elo mau ngasih apa ke gue?"

Jeno : "Emang harus banget ngasih? Beli aja sendiri. Pamrih banget sih jadi orang..."

Jaemin : "Biarin dong. Biar gue nggak ngenes sendiri. Masa gue pulang nggak bawa apa-apa, Jen. Nanti gue dikatain jomblo sama Lami..."


/Lah, emang kenyataannya jomblo -_-"/


Jeno lalu tampak berpikir mau ngasih apa ke Jaemin. Setelah mikir cukup lama, akhirnya Jeno dapat ide. Dia langsung tersenyum manis ke arah Jaemin dan menunjukan eye smile-nya yang ganteng,

"Kuserahkan hatiku padamu, Jaem..."

"Ih, najis."

Emangnya Jaemin cowok apaan. Mending hati sapi bisa dimakan.

Kalau suka sama ceritanya, jangan lupa kasih bintang~ ^o^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalau suka sama ceritanya, jangan lupa kasih bintang~ ^o^

Our Page | NCT 00Line ✔Where stories live. Discover now