Chapter 47

2.8K 471 209
                                    

Pagi-pagi begini, Wendy sudah terlihat rapi dengan pakaiannya.

"Yang.."

"Hm"

"Kalo ada apa-apa, telepon gue ya" Suga berucap sambil mencium kening Wendy.

"Kalo dia macam-macam keluarin jiwa lelakimu"

Wendy memukul kepala Suga.

"Penghinaan banget"

"Ya sudah sana masuk, gue jemput sore"

Wendy masuk setelah merapikan bajunya. Ia masuk kedalam lift dan menekan angka delapan.

Ting..

Pintu terbuka dan Wendy keluar dari Lift. Wendy menyunggingkan senyumnya saat melihat pintu bertulisan Ruang Direktur Utama.

Tanpa ragu Wendy mengetuk pintu itu dan mendapat jawaban dari dalam. Wendy masuk dengan tersenyum manis.

"Selamat pagi" ucap Wendy seraya menunduk memberi salam.

"Pagi, apa kau nona Wendy?"

"Benar"

"Kau bisa berkerja mulai hari ini"

Wendy menerima jabatan tangan dari sang direktur utama.

"Terima kasih.." Wendy menunduk lagi "Pak Suho"

Suho memperhatikan Wendy dengan tatapan intens.

"Saya seperti pernah melihat anda"

Wendy menatap balik Suho datar lalu tersenyum ramah.

"Mungkin hanya perasaan anda"

Suho pun ikut tersenyum.

"Mungkin saja"

"Baiklah, ini ada jadwal pertemuan saya hari ini. Tolong atur pertemuannya, saya bergantung pada anda sekarang" Suho berucap sambil memberi Wendy beberapa berkas.

Wendy menerima lalu membacanya.

"Kau bisa duduk dimejamu" pinta Suho.

"Baik pak" Wendy sekali lagi menunduk dan  duduk ditempatnya.

Ini pertama kalinya Wendy berkerja. Dan Wendy harus berpura-pura profesional. Itu berat, Wendy memejamkan matanya sejenak.

"Lo hanya perlu, ikuti semua katanya layaknya sekretaris pribadi yang berpengalaman. Dan jangan lupa awasi setiap gerak-geriknya, bujuk dia"

Kata-kata Namjoon teringat di kepala.

"Oke, ini demi Yeri" gumam Wendy pelan.

Waktu berjalan seperti semestinya. Wendy berkerja tanpa menimbulkan rasa curiga. Dan tidak lupa, ia selalu mengawasi Suho setiap detiknya.

Wendy berdiri dan berjalan menuju meja Suho.

"Hari ini ada pembatalan pertemuan dengan perusahan Daelim Company" ucap Wendy.

"Baiklah, berarti setelah ini tugasku selesai"

"Benar"

Wendy berniat kembali ke mejanya.

"Apa kau ingin ikut denganku?" tawar Suho.

Wendy menolehkan kepalanya.

"Aku agak tertekan akhir-akhir ini sepertinya aku butuh teman minum"

Dumb-Dumb ✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ