Chapter 11 / Wenga Part

7.6K 845 56
                                    

°°°

Yoongi yang sedari tadi menatap Wendy yang hanya diam. Bukan begitu, Wendy hanya mendiamkan dirinya. Waktu sudah berlalu sekitar 20 menit, namun Wendy tidak juga menganggapnya ada. Mau ngobrol dengan yang lain, yang lain malah sibuk sendiri-sendiri lalu apa gunanya dia datang ke party kalau cuma bengong kayak patung libanon. “Sayang,” panggil Yoongi halus. Ke siapa? Sudah jelas jawaban si Wendy, masa tetangga Wendy. “Sayang,” panggil Yoongi lagi, kali ini sambil colek-colek.

Wendy tiba-tiba kesal. Ya iya dong, dicoleknya di ketek. “Nama gue bukan sayang,” jawab Wendy.

“Bloon ye,” ejek Yoongi sambil cekikikan.

“Minta di tabok, lo?”

“HAH! Cipok?” Yoongi pura-pura bego, “boleh deh.”

Wendy tanpa aba-aba langsung menabok Yoongi dengan keras.

“Lah, kok beneran ditabok?”

“Katanya lo mau.”

“Kan tadi cipok.”

Wendy mengalungkan lengannya pada leher Yoongi si manusia kurcaci, lalu membisikkan sesuatu. “Gue tadi bilangnya tabok bukan cipok. GOBLOK!” teriak Wendy sekuat tenaga dikata goblok. Bodoh amat didengar dia sudah keburu kesal sama manusia macam Yoongi.

Padahal Yoongi sudah pede banget kalau Wendy pengen cium dia, eh bukannya di cium malah ditabok. Dia menggosok-gosok kupingnya yang berdenging. “Lo ngapain pakai teriak sih, Wen, sampai gue budek gak selamat lo malam ini.”

“Lo juga bego banget bikin kesal, sudah tau—“ ucapan Wendy terpotong gara-gara Yoongi mencium sekilas dirinya.

“Udah ah, tabok sama cipok sama aja,” halus Yoongi mengelus-elus surai Wendy dengan sayang. Sebenarnya sih dia takut kena tabok lagi.

HELLO! ORANG BEGO JUGA TAU KALI CIPOK, TABOK ITU BEDA! Sesungguhnya begitulah yang ingin Wendy teriakan, namun tubuhnya malah diam mematung sambil blushing. Sudahlah daripada makin emosi mending dia bergabung bersama teman-temannya dan lagi-lagi Yoongi mencegahnya.

“Lo mau ke mana?” tanya Yoongi sambil megangin tangan Wendy.

“Bukan urusan lo! Ngapa ribet banget sih, serah gue lah, hidup-hidup gue.”

“Gue kan tunangan yang baik, jadi lo mesti laporan sama gue. Takutnya ntar lo diculik sama tuyul gara-gara terlalu cantik. Gue yang repot, sayang.”

“Sayang-sayang pala lo peyang. Jijik!”

“Terus gue harus manggil apa? Kita udah 3 tahun loh tunangan masa gak ada panggilan sayang.”

“Serah lo ler, semerdeka lo aja. Gila gue lama-lama sama lo.” Wendy bangkit dari kursinya ingin meninggalkan Yoongi.

“Jangan marah, sayang.”

“JIJIK!”

“JIJIK!”

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Dumb-Dumb ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant