Chapter 1

15.7K 1.4K 127
                                    

°°

Alam yang damai, dunia yang damai, Negara yang damai, perkotaan yang ramai, sekolah yang ramai. Itu hanyalah keinginan dari seluruh murid dari sekolah SHS. Dimana, sekolah itu tidak ada kata damai jika geng yang bernama Blackvelvet sudah memasuki sekolah.

Semua mata tertuju pada tujuh gadis cantik yang baru memasuki kawasan sekolah.

Tidak ada yang berani memandang geng tersebut, bahkan murid sekolah SHS rela menyingkir demi tidak mendapat masalah pada blackvelvet. Kehidupan neraka dimulai saat blackvelvet telah datang.

Sepanjang koridor, langkah tenang  Irene yang berjalan paling depan, tiba-tiba terganggu saat seorang perempuan menabrak bahunya.

Mata tajam Irene menyala, ketika seorang mangsa, dengan beraninya masuk pada perangkapnya.

Kejadian kecil itu mampu mendapat tatapan ketakutan dari seluruh murid yang menyaksikan. Mereka bahkan bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Seulgi!” panggil Irene.

Seulgi yang merasa dipanggil, seakan mengerti. Ia maju melewati Irene dan dengan santai menendang perut gadis yang telah berani menabrak Irene.

Melihat gadis berkacamata tebal itu tersungkur, seulgi berjongkok untuk menyamakan tinggi mereka.

“Lo murid baru?” tanya Seulgi.

“Bu-bukan,” jawab gadis itu dengan gugup.

“Lo taukan siapa yang lagi lewat?” tanya Seulgi kembali.

“I-iya.”

“TERUS MATA LO DIMANA!” teriak Seulgi dengan menjambak rambut gadis itu. “Dimana, hah? Dengkul?”

Gadis yang Seulgi jambak merintih kesakitan.

Melihat Seulgi yang berbuat kasar, itu malah membuat anggota blackvelvet merasa puas. Tawa sinis tidak luput dari wajah kelima anggota blackvelvet yang melihatnya.

Jangan tanya mengapa Yeri tidak seperti yang lainnya. Ia memang satu-satunya yang tidak suka jika gengnya berbuat kasar.

“Ma-maaf,” ucap gadis yang merasa kesakitan karena rambutnya ditarik begitu kuat.

“Bisanya minta maaf doang, minta maaf gak bikin lo dilepas setan,” sinis Lisa dengan melipat kedua tangannya di depan dada.

“Ma-maaf,” ucap gadis itu lagi.

Kali ini tampaknya Rose sedang tidak dalam suasana hati yang baik. “Astaga, gue udah muak!” Rose melangkah ingin mendekati gadis itu namun ditahan oleh Irene.

“Mundur!” Irene berucap seraya menyentuh bahu Rose.

Rose menghela napas dengan kasar, walaupun ia sangat kesal. Ia tetap menurut dengan ucapan Irene.

Apakah kalian tau, apa yang terjadi jika Rose yang turun tangan?

Jika Rose yang mengambil alih kejadian itu, maka gadis berkacamata tebal yang menabrak mereka, tidak akan mungkin lolos tanpa goresan luka ditubuhnya. Maka dari itu, lebih baik Rose tidak ikut campur dalam masalah ini.

“Cukup Seulgi! anggap ini selesai,” perintah Irene. Matanya menatap gadis yang menabraknya sudah menangis kesakitan akibat jambakan Seulgi.

“Kita cabut!” Kini Irene melangkah, melewati gadis yang terduduk di lantai koridor dengan tangisan tertahan.

Seulgi, ia melepas dan menepuk-nepuk tangannya, seakan-akan habis memegang sesuatu yang kotor. Seulgi tersenyum miring, bukan Seulgi namanya jika ia tidak melakukan sesuatu yang lebih. Ia menarik kacamata yang masih bertengger di mata gadis itu. Kemudian, Seulgi hempaskan kelantai. Tertawa senang meninggalkan gadis lugu itu.

Tiba saatnya Wendy lewat, tanpa ragu ia menginjak kacamata itu. Bukan tidak sengaja melainkan sangat disengaja. “Ups, sorry,” ucap Wendy terlihat seperti mengejek.

Di waktu yang sama, tidak jauh dari tempat kejadian tersebut. Terlihat tujuh manusia tampan sedang memperhatikan blackvelvet dengan seksama.

“Dih, cwe gila semua,” ucap Hoseok yang sedang menyandarkan tubuhnya di tembok kelas mereka.

“Untung bukan teman,” ucap Jin yang berdzikir beribu-ribu kali, “Wendy, Astagfirullah….”

Yoongi menghela napas kecewanya.

“Gila gak sih, Irene makin kece.” Kini Taehyung malah kegirangan.

Dengan perasaan kesal yang memuncak, Namjoon menjitak Taehyung dengan keras. “Lo gila! Otak lo mampet! Sini gue keluarin dulu kotorannya!” tanpa segan Namjoon menarik kepala Taehyung dan mengepit di ketiaknya.

“WOY! BAU!” Taehyung berteriak dengan menutup hidung. “Iya – Joon ampun….”

Namjoon kini segera melepaskan Taehyung dengan perasaan tidak bersalah.

“Gimana caranya buat Wendy jadi cwe idaman ya… kelakuannya maco banget,” keluh Yoongi, memijit pelipisnya.

“Lo juga, ngapain jadiin tunangan cwe kaya gitu.” Kini Jin yang berucap.

“Mana mungkin gue tolak lah, nyokap gue sama nyokap Wendy tuh dekat banget. Yang ada kepala gue yang di potong kalau nolak.”

“Sebenarnya, lo beruntung. Coba aja gue yang dijodohin sama Irene. Auto bahagia dunia akhirat,” ucapan Taehyung itu membuatnya mengkhayal tingkat pasifik.

Sanking gemasnya Jimin, mengundangnya untuk mengumpat pada Taehyung. “Goblok, semoga jodoh, biar lu disiksa mulu.”

“Iya, disiksa diranjang,” celetuk Taehyung yang mampu membuat Jimin emosi kembali.

“Kalau misalnya lo malah dijodohin sama Rose gimana?” kali ini Jin yang bertanya.

“Hah, siapa yang mau sama kucing garong. Sentuh dikit auto bacok. Biar lo aja lah yang sama Rose, gue tetap sama Irene. Walaupun sama-sama ganas.”

Mendengar itu Jin melempar tasbihnya. “Lo ngedoain?”

“WEH, JANGAN DILEMPAR!” teriak Hoseok.

Jin seketika sadar dan buru-buru mengambil kembali tasbih tersebut dan menciumnya beberapa kali.

“Berisik anj*ing, mending kita tolong tuh cwe. Kasian noh, ngesot jalannya,” ucap Jungkook selaku yang tidak banyak bicara seperti Yoongi.

“Asyiaaappppppppppppp,” teriak Hoseok semangat seraya ngevlog seperti Atta Pamungkas.

Pada akhirnya, ketujuh lelaki itu membantu gadis lugu yang tidak berdaya tersebut.

Bisa dilihat, bagaimana kaum hawa yang berteriak histeris ketika melihat pahlawan kesiangan sedang membangun citra mereka.

Jimin , I love you!”

Taehyung, I heart you!”

Jungkook! Nikahi aku!”

Yoongi, SWAGYAAAAA!”

“Jin! Subhanallahluar biasa.”

Namjoon dan Hoseok saling pandang. “Gak ada yang teriakin kita nih?” ucap Hoseok dengan tatapan yang dalam. Namjoon tidak menjawab, takut temannya itu akan lebih sakit lagi.

 Namjoon tidak menjawab, takut temannya itu akan lebih sakit lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dumb-Dumb ✓Where stories live. Discover now