44. Benar Sudah Pergi?

76.6K 5.5K 137
                                    

"Sekarang jam berapa?".Tanya Naran lalu menatap teman temannya.

"Jam 6 pas, masuknya masih lama".Sahut Nicho sambil menatap jam tangannya.

"Aku mau cari Evie dulu".Ucap Naran lalu berlari keluar kelas dan kembali kekelasku. Ia berdiri didepan mejaku dan menatapku.

"Kenapa?".Tanyaku sambil tetap membaca buku.

Naran memegang tanganku lalu membawaku kedepan gudang.

"Mau apa sih?".Omelku kesal.

"Aku udah dengar dari Casandra. Gapapa, aku ga takut sama Andrea. Aku janji ga akan tinggalin kamu sendirian, apapun yang terjadi".Ucap Naran lalu tersenyum padaku.

"Nggak, Naran. Kalau dia lihat kita bersama, dia akan bunuh kamu biar kamu bisa barengan sama dia".Ucapku menolak.

"Aku ga takut. Karna ada kamu, disisiku".Ucap Naran lalu kembali tersenyum.

"Will you be my girlfriend, again?".Tanya Naran sambil menatapku dan tersenyum lebar.

Ragu untuk menjawab. Masih terfikir ancaman yang Andrea berikan. Dengan terpaksa, Aku menggangguk pelan tetap dengan eksperesi datar.

Naran sontak langsung memelukku dengan erat.

"Kamu ga boleh tinggalin aku sendirian lagi".Ucap Naran sambil memelukku dengan erat.

Naran melepas pelukannya.

"Kamu tau cara panggil Andrea?".Tanya Naran.

"Andrea? Dia mungkin akan datang jika melihatku masih bersamamu".Balasku.

"Kita sedang bersama dan tidak ada apa apa".Ucap Naran lalu menoleh kekanan dan kiri.

Naran kembali menarikku kedepan perpustakaan dimana sudah ada Casandra dan yang lainnya.

"Kamu udah dapat garamnya?".Tanya Naran pada Casandra.

"Udah, aku minta dikantor guru".Sahut Casandra sambil menunjukkan gelas minum berisi penuh garam.

"Kamu bisa pancing dia datang?".Tanya Naran.

"Dia selalu datang saat aku sendirian dan dalam ruangan gelap. Mungkin bisa dicoba. Tapi, kalian mau apa?".Tanyaku menatap mereka semua.

"Kamu lempar garam ini ke Andrea ya? Supaya dia ga ganggu kamu lagi".Bujuk Naran.

"Kamu mau bikin arwahnya musnah?".Tanyaku ragu.

"Ga ada cara lain, aku ga mau kamu ninggalin aku karena ancaman dia lagi".Lanjut Naran.

"Aku akan coba".Ucapku menyetujui.

Casandra memberiku segenggam garam yang kini kugenggam erat ditelapak tanganku. Aku masuk kegudang yang gelap sendirian.

Dan benar saja, Andrea muncul dari balik gelap dan menagih janjiku.

"Sudah kamu lakukan? Sudah kamu jauhi?"

Aku menutup mataku dan melempar garam digenggamanku kearah Andrea. Lalu aku mendengar teriakan Andrea yang sangat kencang, membuat telingaku sakit. Tangisannya yang histeris, saat aku membuka mata Andrea sudah menghilang.

Namun entah mengapa, aku belum yakin kalau dia sudah pergi...

[✔] Indigo Girl - SUDAH TERBITWhere stories live. Discover now