30. Orang Ketiga

92.7K 6.9K 1.1K
                                    

Tak disangka, Alexa adalah stalker yang handal. Ia mencari tau segalanya tentang Naran. Untung saja, anak anak 1 sekolahan belum ada yang tau kalau aku dan Naran berpacaran kecuali Melle dan yang lainnya.

Suatu hari, aku menangkap basah Alexa yang sedang bertanya tanya soal Naran kepada teman sekelasku, Billa.

"Kak Naran udah punya pacar belum, kak?".Tanya Alexa pada Billa.

"Setau kakak sih belum, lagian mantan dia baru aja meninggal beberapa minggu yang lalu".Sahut Billa singkat.

Mereka mengobrol didepan gudang yang sepi seakan tidak ingin ada yang tau.

Aku berjalan bersama Naran berdampingan menghampiri Billa dan Alexa. Wajah Alexa memerah dan gugup saat melihat Naran.

"Kakak ganteng?".Tanyanya pelan.

Naran menatap Alexa.

"Kamu naksir sama aku?".Tanya Naran sambil menatap Alexa.

Wajah Alexa semakin memerah dan ia memberanikan diri lalu menggangguk.

"Maaf ya, tapi aku udah punya pacar, dia wanita yang paling aku cintai didunia, dan ga ada perempuan lain yang bisa nandingin dia, bahkan kamu pun ga akan bisa nempatin tempat dia, ngerti?".Ucap Naran lalu merangkulku dan menatapku sambil tersenyum manis.

Alexa terlihat kesal lalu menatapku dengan tatapan kesal yang hanya kubalas dengan senyuman hangat.

"Kak? Kakak itu indigo kan? Aku yakin pasti cewek itu cuma manfaatin kakak! Mana mungkin dia suka sama kakak saat dia tau kakak itu ga normal? Dia pasti nyembunyiin sesuatu, dia itu ga baik! Ga ada yang lebih baik dari pada aku, dia ga setia!".Ejek Alexa dengan nada kesal.

"Jangan ngomong kurang aja, apalagi sama kakak kelas kamu sendiri. Aku memang indigo, tapi dia juga indigo. Lebih tepatnya, kami sama sama indigo. Jadi jangan berlagak seakan kamu tau segalanya, mengerti? Lebih baik tutup mulut dari pada saat kamu bicara kamu malah mengatakan hal yang akan mempermalukan dirimu sendiri!".Ketus Naran sambil menatap benci Alexa.

Naran memegang tanganku dengan lembut dan setengah menarikku untuk pergi meninggalkan mereka.

"Maaf ya, aku ga bisa tolongin kamu lagi".Ucap Billa lalu berlari meninggalkan Alexa yang terlihat kesal disana.

"Apa apaan sih? Padahal cantikan aku!".Geram Alexa.

Aku dan Naran berjalan menuju kelas Casandra dan yang lainnya.

"Hari ini katanya gurunya rapat, jadi kita bebas selama 3 jam".Ucap Allen.

"Kita mau kemana?".Tanya Abel.

"Makan sambil ngobrol dikantin?".Tawar Nicho.

"Gimana kalau main hape diperpustakaan? Disana ada wifi".Tawar Melle.

"Menurutmu gimana Nar?".Tanya Casandra pada Naran.

"Aku ga mau ketemu Alexa".Ucap Naran menatap kami semua.

"Yang penting, ditempat itu ga ada Alexa".Lanjut Naran.

"Alexa ga akan ganggu kamu lagi, apa lagi dia udah tau kalau kamu udah punya pacar".Ucapku tenang.

Naran membelai pipiku dengan lembut lalu tersenyum.

"Aku ga mau ada orang ke 3".Ucap Naran.

"Pacaran aja terus...".Kesal Allen.

"Jomblo, sirik?".Ejek Naran lalu menjulurkan sedikit lidahnya.

"Kita makan jajanan dikantin sambil ngobrol aja, disana pasti ga ada Alexa".Ucapku.

Mereka semua menggangguk lalu kami berjalan beriringan kekantin.

Kami membeli kerupuk, coklat, roti, kue, soda, susu, dan makan bersama disatu meja lebar sambil mengobrol. Karena guru guru rapat, kantin agak sedikit ramai. Sampai akhirnya aku melihat Alexa yang membawa semangkuk bubur ayam dan mendekati meja kami.

"Maaf, apa aku boleh duduk disini?".Tanya Alexa.

"Nggak, pergi dan cari tempat lain!".Ketus Naran sambil melototi Alexa.

"Tapi, meja lainnya penuh. Kalian masih muat 2 orang, kenapa aku ga boleh?".Tanya Alexa.

"Aku bilang ga boleh, ya gaboleh! Kamu ga ngerti bahasa indonesia ya?".Omel Naran.

Kami berenam hanya menatap Alexa dengan tatapan mengejek.

"Makanya jangan jadi pelakor".Ejek Nicho.

"Ga laku makanya gangguin orang yang udah punya pacar".Ejek Allen.

Naran hanya tertawa kecil mendengar ejekan Allen dan Nicho.

Alexa pergi dengan kesal, keliling mencari meja kosong namun tak menemukannya dan ia kembali lagi kekami.

"Aku ga peduli kamu mau makan dimana, yang penting. Kamu ga diterima disini".Ketus Naran mengusirnya lagi.

"Tapi kak? Ga ada meja kosong, mereka sengaja menuhin meja lain biar aku ga duduk sama mereka".Bantah Alexa.

"Kamu ga sadar ya? Kamu itu dibenci tapi masih ga tau diri? Mereka ga mau duduk sama pelakor karena takut ketularan jadi cewek murahan kayak kamu. Adik kelas aja sok banget".Ketus Casandra.

Alexa menghela napas lalu membuang seluruh makanannya ketempat sampah dan pergi dari kantin.

"Kalau ga dikasari dia ga akan pergi, keras kepala banget".Omel Casandra.

Aku menatap dipojok kantin, melihat sesosok pria berpakaian hitam sedang menunduk. Dia nampak seperti Rachel, namun karena ia menuduk aku tak dapat melihat wajahnya dengan jelas.

"Kamu liat apa sayang?".Tanya Naran.

"Itu mirip Rachel".Sahutku menatap sosok itu.

Naran ikut menatap sosok itu.

"Mirip sih, tapi kenapa nunduk? Kan jadi ga kelihatan wajahnya".Ucap Naran masih menatap sosok itu.

"Kenapa dia dikantin?".Tanyaku.

"Mungkin lapar".Sahut Naran singkat.

"Kalian liat apa sih?".Tanya Nicho ikut memandangi walau ia tak melihat apapun.

"Disana ada hantu".Sahutku pelan.

"Ga usah diliatin, disekolah ini emang banyak jadi udah ga heran lagi".Ucap Allen.

Mirip, mirip sekali dengan Rachel. Yang membuatku heran adalah, mengapa Rachel tidak muncul? Apa dia sudah tenang dan kembali kealamnya setelah membunuh Vally? Dia harus bertanggung jawab atas kesalahannya tapi sekarang dia malah entah kemana.

[✔] Indigo Girl - SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang