40. Double Date

84.1K 5.9K 556
                                    

Pagi ini, aku terbangun dipagi yang cerah. Suara burung berkicau terdengar seperti alunan musik. Untung saja hari ini libur karena ada rapat guru. Aku membangunkan Casandra dan Melle jam 6 pagi.

Aku membuat sarapan, roti bakar dan susu coklat untuk kami bertiga. Selesai sarapan, tiba tiba terdengar ketukan pintu, Melle yang akhirnya membukakan pintu dan ternyata yang datang adalah Nicho, Allen, Abel, dan Naran.

"Hei, kalian udah bangun? Kirain belum".Ucap Nicho begitu masuk kerumahku.

"Ayo, duduk!".Ucap Casandra menatap Nicho sinis.

"Hari ini free kan? Mall yuk, main main sambil belanja".Ajak Abel.

"Boleh boleh, daripada libur cuma dirumah nonton tv".Sahut Casandra

"Malamnya, kita double date ya? Aku sama Evie, Allen sama Abel, gimana?".Tanya Naran lalu tersenyum menatapku.

"Terus, aku, Nicho, dan Casandra gimana?".Tanya Melle.

"Nonton tv dirumah".Sahut Naran lalu tertawa kecil.

"Dandan yang cantik ya, My Love".Ucap Naran lalu tersenyum menatapku.

"Oke kita siap siap dulu ya".Ucap Melle.

Kami bertiga kekamar dan berdandan serta mengganti baju lalu pergi bersama kemall naik mobil Naran.

Mall yang mewah namun sudah pernah kudatangi, waktu itu kudatangi bersama ayah dan ibu untuk sekedar belanja bulanan dan beli baju baru.

Kami melihat lihat bersama sambil keliling mall. Melewati toko perhiasan, boneka, dan lainnya sampai akhirnya kita mampir dikedai ice cream.

Kami masing masing memesan es krim yang berbeda beda namun Naran masih belum memesan untuknya dan untukku juga.

"Jadi, mau pesen yang mana?".Tanyaku.

"Strawberry 1, yang jumbo, selai coklatnya dikit aja".Pesan Naran kepada penjual es krim.

"Satu untuk berdua, biar romantis".Ucap Naran lalu tersenyum.

Beberapa saat kemudian, Naran membayar es krim itu lalu membawa semangkuk eskrim jumbo ketempat duduk kami berdua.

Naran mengambil sesendok lalu menyuapiku.

"Manis...".Ucap Naran.

"Kayak kamu".Lanjutnya sambil melahap suapan eskrimnya.

Aku hanya menatapnya lalu tersenyum.

"Kamu kenapa diem aja?".Tanya Naran sambil menyuapiku sesendok eskrim lagi.

"Dimall ini banyak banget rohnya".Bisikku.

"Pura pura ga lihat aja".Ucap Naran.

"Mereka berisik banget".Keluhku.

Naran mencubit pipi kananku dengan lembut lalu tersenyum lagi.

"Gapapa, kan ada aku".Ucap Naran sambil tersenyum.

"Kayak kenal kata kata itu".Batinku.

"Itukan yang biasa diucapin sama Rachel".Batinku lagi.

Setelah selesai memakan eskrim, kami lanjut melihat boneka ditoko boneka.

Naran dan Nicho yang entah pergi kemana tiba tiba muncul dengan mencurigakan. Naran nampak menyembunyikan sesuatu dibelakangnya.

"Tebak, aku bawa apa".Ucap Naran.

"Apa?".Tanyaku.

Naran mengeluarkan barang yang ia sembunyikan yang ternyata sebuah boneka teddy bear yang bertuliskan " Naran Love Evie" .

"Bagus kan?".Tanya Naran lalu tersenyum.

Aku mengambil boneka pemberian Naran lalu memeluk boneka itu.

"Makasih, bagus banget".Sahutku lalu tersenyum.

"Ini udah aku bayar, jadi tenang aja".Bisik Naran lalu tertawa kecil.

Aku menggangguk pelan sambil menatap boneka pemberian Naran.

"Namanya, Martha. Anggep aja dia anak kita dimasa depan nanti".Ucap Naran lalu tertawa kecil.

Aku menatap Naran.

"Kamu serius ya?".Tanyaku.

"Emangnya kamu pikir, aku pacaran sama kamu buat main main doang?".Tanya Naran menatap balik kearahku.

"Ga pernah kepikiran sampai bakalan nikah sih. Dulu aku pikir aku bakalan jadi perawan tua yang sendirian sampai mati".Balasku.

"Ada aku, kita berdua. Aku ga akan biarin kamu sendirian".Ucap Naran.

"Love u honey".Bisik Naran sambil mendekatkan wajahnya kewajahku.

Naran hanya tertawa kecil lalu menjauhkan wajahnya lagi.

"Kamu lebih manis kalau dilihat dari dekat".Ucap Naran.

Kami menghabiskan waktu dimall sambil main ditime zone hingga sore tiba. Kami masuk kembali kemobil Naran dan mengobrol disana menunggu malam tiba agar langsung melaksanakan doubel date.

"Nanti kalian ikut aja, tapi kalian makannya bertiga aja".Ucap Naran.

"Baguslah, daripada dirumah nonton tv".Ucap Melle.

"Kita ga pulang dong?".Tanya Abel.

Naran menggeleng.

"Make up aku udah luntur".Keluh Abel.

"Make up disini aja".Ucap Naran.

Naran mengeluarkan sebuah tas dari jok belakang mobil lalu memberikan tas itu padaku.

"Itu make up yang aku beli dimall tadi, lengkap semua. Buat kamu, honey".Ucap Naran lalu tersenyum menatapku.

"Buat aku mana?".Tanya Abel.

"Minta Allen".Sahut Naran singkat.

Allen hanya tertawa kecil karena tidak mengerti apapun soal makeup.

Aku berdandan dimobil itu sambil ditatap oleh Naran yang tak sekalipun mengalihkan pandangannya dariku.

"Udah".Ucapku lalu menutup lipstik yang selesai kupakai.

Lipstik pearl yang dibelikan Naran. Naran tersenyum lebar begitu aku selesai berdandan.

"Kenapa kamu cute banget?".Tanyanya.

"Udah dari lahir. Kalau mau protes, ke Tuhan aja".Sahutku lalu tersenyum.

Saat langit mulai gelap, kami berangkat ke Tony Roma's. Sesampainya disana, kami duduk disebuah meja lebar berempat.

"Pesan apa mas, mbak?".Tanya salah satu pelayan.

"Carolina Honeys Baby Back Ribs nya 4, Barry Fizz juga 4".Ucap Naran lalu mengembalikan menunya kepada si pelayan.

"Oh ya, segera datang, mohon menunggu ya, mas mba".Ucap si pelayan lalu pergi.

Saat makanan sudah datang, kami makan sambil mengobrol bersama. Saling menyuapi lalu mengobrol berempat tentang hal yang seru.

Aku belum pernah merasakan hal ini, ini pertama kalinya bagiku. Naran terlihat sangat bahagia dan tulus. Aku harap aku akan selamanya bersamanya sampai maut yang memisahkan kita. Tapi, apa permintaan itu terlalu besar? Aku hanya ingin bahagia, bersama laki laki yang kucintai, dan itu Naran.

[✔] Indigo Girl - SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang