Red Thread • [ jjk × kyr ]

5

"Kim Yerim, ada apa dengan mu hah? Kau tidak bisa hilang fokus begitu saja saat menghadapi pasien. Kalau kau salah tindakan bagaimana? Kau mau dituntut malpraktik?," omel Seungwan begitu ia ikut beristirahat bersama Yerim.

Yerim menggeleng. Tentu saja ia tidak akan menceritakan semua yang terjadi pada Seungwan.

"Kalau kau benar baik-baik saja, kembalilah ke IGD 15 menit lagi dengan pikiran yang fokus," ucap Seungwan lalu keluar ruangan.

Yerim menyandarkan tubuhnya disofa lalu memijit keningnya. Hidupnya menjadi semakin rumit setelah bertemu dengan Jungkook.

×××

Jungkook baru saja mencuri laptop dari seseorang saat ia berada di stasiun kereta bawah tanah. Kini ia tengah berada di toilet umum sebuah taman. Pria itu berencana untuk menyalin kembali file-file yang tersisa.

Menggunakan password sebelumnya, Jungkook mengakses file rahasia tersebut. File tahun 2008. Ia menyalin file-file tersebut dengan cepat lalu menghilangkan bukti. Flashdisk yang sudah tidak diperlukannya ia buang kedalam kloset lalu menyiramnya.

Jungkook keluar dari toilet dengan menggunakan masker. Saat itu bertepatan dengan sebuah mobil pick up yang lewat dihadapannya. Ia segera menaruh laptop yang sudah ia patahkan menjadi dua kedalam mobil pick up lalu berjalan kearah yang berlawanan. Ia memastikan permainannya sebersih mungkin.

Pria itu menghela napas kasar lalu mengambil tempat duduk disudut taman tersebut. Ia mengeluarkan ponselnya lalu membaca file yang sudah ia dapatkan lengkap.

8 Agustus 2008

Aku langsung memulai pencarianku dan hari itu juga aku menemukan kediaman Tiffanyku. Ia tinggal disebuah rumah bertingkat dua disalah satu kawasan elit Seoul. Rumah tersebut terkesan hangat dan itu membuatku tak suka. Rumah itu hangat bukan karena kehadiranku. Melainkan pria itu Kim Jaejoong.

Aku mengetuk pintu dengan tidak sabar. Tak lama, ia keluar. Wanita pujaanku, Tiffany. Tiffanyku terlihat terkejut, aku masih dapat mengingat wajah lucunya itu. Aku sangat bahagia melihat wajah cantiknya dari dekat. Hatiku yang selama ini terasa berat terasa terangkat seluruh bebannya.

Ia mempersilahkanku masuk. Kami membicarakan banyak hal. Mulai dari hari pertama aku pindah ke sekolah kami. Saat itu aku belum lancar berbahasa Korea sehingga hanya Tiffany yang bisa berbincang denganku. Aku sangat-sangat bahagia hari itu. Setelah berjam-jam kami berbicara, Tiffany mengatakan padaku bahwa ia ingin pergi ke suatu tempat. Saat aku bertanya padanya, ia memberikanku jawaban yang sama sekali tidak ingin kudengar.

Ia ingin mengunjungi Jaejoong dikantornya. Aku lantas marah. Aku tidak terima Tiffanyku bertemu dengan Jaejoong. Aku menghalanginya, tetapi ia malah marah padaku. Apa salahku? Aku hanya ingin bersamanya, apa itu salah? Ia menghabiskan bertahun-tahun hidupnya bersama pria itu, apakah ia tidak ingin memberikanku sedikit saja waktu?

Aku menahannya, tetapi ia terus memberontak sampai aku tidak tahan lagi. Aku memeluk wanita itu lalu mencium bibirnya. Bibir Tiffanyku terasa manis, aku sangat menikmati ciuman itu. Tetapi Tiffany malah menamparku keras. Ia memanggil petugas keamanan rumahnya untuk menyeretku keluar. Aku tidak terima dengan semua ini. Kim Jaejoong. Ia membuat Tiffanyku seperti ini. Ia membuat Tiffanyku sama sekali tidak ingin melihatku. Aku harus membunuh Jaejoong. Aku harus merebut posisi pria brengsek itu.

"Obsesi?," gumam Jungkook lalu mendecih. Mata Jungkook kembali menyusuri file-file tersebut.

"Jeon Jungkook?"

Jungkook mengernyit ketika namanya dipanggil. Ia menoleh cepat kearah sumber suara. Ia mendapati seorang gadis berdiri dihadapannya.

Jung Eunha, teman sekelasnya saat ia masih di bangku sekolah menengah atas. Dulu, Jungkook sering absen sekolah karena ia harus merawat ibunya yang sakit. Hal ini menyebabkan keduanya dekat karena Eunha yang merupakan ketua kelas selalu membantunya untuk absen dan terhindar dari omelan guru. Setelah insiden sepuluh tahun lalu, Jungkook menghindari Eunha agar gadis itu tidak terseret pada masalahnya. Bagaimanapun juga, Eunha adalah salah satu orang yang berjasa untuknya dan ibunya.